"Aku sudah tak sabar ingin mempunyai anak selucu mereka Ayraa." ucap Danish sambil mengusap perut Ayraa yang sudah mulai membentuk lingkaran bulat walau tidak besar.
"Ya Mas, tunggu sebentar lagi... tinggal empat bulan lima bulan lagi." ucap Ayraa seraya meletakkan tangannya di atas punggung tangan Danish yang ada di perutnya.
"Ya Ayraa, aku akan bersabar untuk itu." ucap Danish kemudian matanya teralih pada sate ayam yang sudah siap di berikan padanya oleh penjual sate ayam.
"Mas, di makan sate ayamnya saja ya? bumbu satenya jangan." ucap Ayraa mencemaskan nantinya Danish alergi di tengah malam.
Tanpa menghiraukan ucapan Ayraa, Danish makan lontong sate ayamnya dengan sangat lahap bahkan bumbu satenya juga di makannya hingga habis tak tersisa.
Ayraa yang melihat hal itu hanya bisa menelan salivanya tak percaya dengan apa yang di lihatnya.
"Apa mungkin Mas Danish mengidam ya?" tanya Ayraa dalam hati dengan perasaan kuatir akan alerginya Danish pada kacang.