Danish membuka matanya melihat Ayraa yang masih tidur dalam pelukannya.
"Ayraa... bangun sayang." panggil Danish sambil melihat ke jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.
Mendengar panggilan Danish, Ayraa sedikitpun tidak membuka matanya bahkan semakin mempererat pelukannya.
"Ayraa... bangun, sudah siang. Bukannya kamu harus mengambil kelas pagi?" ucap Danish seraya mengusap wajah cantik Ayraa.
"Em... biarkan aku memelukmu sejenak Kak." ucap Ayraa dengan mata yang masih terpejam.
Dengan tersenyum Danish membiarkan Ayraa memeluk dirinya dengan erat.
Cukup lama, Ayraa memeluknya hingga Danish terpaksa membangunkan Ayraa kembali.
"Ayraa... bangun, kamu bisa terlambat kuliah." ucap Danish mencubit pipi Ayraa dengan gemas karena tidak mau bangun sama sekali.
"Emm...aku kuliah ambil malam saja Kak." sahut Ayraa menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Danish.