"Hallo... Ayraa, aku berada di depan rumah kamu. Aku membawa hasil USG kamu, cepatlah keluar." ucap Bara kemudian menutup panggilannya.
"Bara membawa hasil USG kamu Ayraa? apa kamu pergi dengan Bara ke sana??" tanya Danish dengan tatapan penuh tanda tanya.
Ayraa menelan salivanya menatap kedua mata Danish yang sudah salah paham lagi padanya.
"Tunggu ya Kak, aku harus keluar dulu karena aku harus secepatnya mengambil hasil USG dari Bara." ucap Ayraa yang merasa tidak enak kalau Bara menunggu terlalu lama, apalagi sudah repot-repot datang dengan membawa hasil print USG-nya.
"Ayraa... tunggu aku belum selesai bicara." ucap Danish merasa pusing seketika. Sungguh hatinya mudah terluka saat ini. Apalagi mengetahui Ayraa pergi dengan Bara saat ke dokter kandungan.
Dengan memejamkan matanya Danish berusaha menenangkan hatinya agar dadanya tidak kembali sesak.
Di luar Bara melihat Ayraa menemuinya dengan wajah pucat.
"Kenapa dengan wajahmu?" tanya Bara dengan tatapan penuh.