"Hati-hati Kak Danish." ucap Ayraa saat membaringkan tubuh Danish di tempat tidur.
"Ya Ayraa." ucap Danish yang sudah merasakan sedikit lemas saat tidur tidak kaku seperti awal sama sekali tidak bisa bergerak.
"Sekarang, kita harus memikirkan bagaimana caranya aku bisa bekerja dan berhenti kuliah." ucap Ayraa setelah berpikir matang untuk berhenti kuliah.
"Tidak Ayraa, kamu tidak boleh berhenti kuliah." ucap Danish dengan wajah panik.
"Aku harus bisa mengambil keputusan Kak Danish. Ayah dan Bunda sudah pulang, lalu siapa yang akan menjaga Kak Danish di rumah kalau aku kuliah? kalau aku bekerja aku bisa kerja di rumah dan ada Dewa di kantor." ucap Ayraa terus terang sedikit sibuk sejak Ayah dan Bundanya kembali pulang.
"Tidak Ayraa, jangan membuatku semakin sedih dengan kamu tidak kuliah gara-gara aku. Aku tidak setuju Ayraa." ucap Danish dengan tatapan sedih menatap Ayraa.