Danish tersenyum berniat untuk duduk bersandar tapi ada sesuatu yang tidak bisa Danish gerakkan pada bagian punggungnya.
"Ayraa? ada apa dengan punggungku?" tanya Danish dengan tatapan mata yang rumit.
Seketika wajah Ayraa terlihat tegang ketika Danish mulai menyadari rasa sakit di tukang punggungnya yang retak dan beberapa Minggu tidak boleh bergerak dulu dari tempat tidur.
"Ayraa kenapa kamu diam saja? jawab pertanyaanku Ayraa?" tanya Danish berusaha menenangkan hatinya agar tidak panik dengan apa yang di rasakan dan di pikirkannya.
Ayraa mengangkat wajahnya menatap wajah Danish dengan tatapan sedih.
Ayraa menghela nafas panjang. Dengan perasaan bersalah Ayraa menggenggam tangan Danish dan mengusapnya pelan.