Ayraa menghilang nafas lega karena keadaan Danish baik-baik saja dan hanya tertidur pulas.
"Kak Danish... bangun Kak." panggil Ayraa seraya mengusap lembut wajah Danish.
Perlahan kedua mata Danish terbuka menatap wajah Ayraa yang sedang ada di hadapannya.
"Kamu lama sekali pulang? aku menunggu dari tadi." ucap Danish sambil meraih pinggang Ayraa dan memeluknya dengan sangat erat.
"Iya Kak...aku memang terlambat pulang. Sekarang Kak Danish duduk ya? aku akan menceritakan sesuatu pada Kak Danish." ucap Ayraa seraya membantu Danish untuk duduk bersandar.
"Mau menceritakan tentang apa? aku jadi penasaran." ucap Danish dengan tersenyum meraih tangan Ayraa dan menggenggamnya.
"Aku mau membicarakan tentang Dara dan Bara." ucap Ayraa menggantungkan lanjutannya.
Danish menatap Ayraa tanpa berkedip kemudian terdiam sejenak.
"Lanjutkan Ayraa." pinta Danish dengan wajah serius.
"Jadi begini Kak kemarin saat melihatnya Kak Danish sakit aku sangat marah sekali pada d