Ayraa yang mendengar penjelasan Dokter tersebut ikut merasa sedih atas kematian Ambika walau Ambika telah melukai Danish dan juga telah menyakiti hatinya.
"Sudahlah Ayraa, kamu tidak perlu bersedih atas kematian Ambika. Mungkin itu sudah dari Tuhan untuk Ambika yang telah berbuat jahat padamu dan pada Danish." ucap Khabir menenangkan hati Ayraa.
Ayraa menganggukkan kepalanya seraya mengusap air matanya atas apa yang menimpa pada Danish dan Ambika.
"Ayah kalau Kak Danish setelah ini sadar dan di perbolehkan pulang, bolehkah aku membawa Kak Danish pulang ke kota Bandung? aku mau merawat Kan Danish disana dan melupakan masa lalu kak Danish yang ada di sini." ucap Ayraa tidak ingin mengingat lagi apa yang terjadi antara dirinya dan Ambika.
"Iya.. tidak apa-apa Ayraa. Ayah menyerahkan Danish padamu, yang penting kamu bisa menjaga dan merawat Danish dengan baik. Bukankah Danish calon suamimu Ayraa?" ucap Khabir sudah percaya penuh pada Ayraa.