Ayraa terdiam tidak tahu harus bilang apa, dengan permintaan Danish yang ingin di temani tidur, sedangkan posisinya berada di rumah sakit.
"Apa kamu tidak mau Ayraa menemaniku Ayraa?" tanya Danish dengan tatapan sedih.
"Baiklah Kak, aku akan menemani Kak Danish." ucap Ayraa tidak ingin Danish bersedih.
Setelah mengunci pintu kamar, Ayraa kembali ke tempat Danish dan perlahan naik ke atas tempat tidur untuk menemani Danish.
Danis berbaring miring menatap penuh wajah Ayraa yang sudah berbaring disampingnya.
"Peluklah aku Ayraa, aku benar-benar sangat membutuhkan saat ini. Aku merasa takut saat aku meninggalkanmu, kamu tidak ada disampingku." ucap Danish dengan wajah sungguh-sungguh.