Seseorang itu memanggil namanya lagi. Danish menoleh dan sangat terkejut saat melihat Ayah Ayraa yang memanggil namanya dan sudah berdiri di hadapannya.
"Pak Bagas." ucap Danish dengan tatapan tak percaya kalau Bagas ada di hadapannya.
"Aku ingin bicara berdua denganmu." ucap Bagas seraya mengamati tubuh Danish masih dalam kondisi sehat.
"Bisa Pak." ucap Danish mencari tempat duduk untuk mereka berdua bicara.
"Bagaimana keadaanmu sekarang setelah mengetahui kalau kamu terjangkit virus HIV?" tanya Bagas mengatakan dalam-dalam wajah Danish.
"Sama sekali tidak baik Pak, tapi berusaha untuk menjaga kesehatan lebih baik lagi agar tidak terjadi hal-hal yang fatal bagi kesehatanku." jawab dengan Danish dengan sedih.
Bagas menganggukkan kepalanya.
"Aku ikut merasakan menyayangkan akan hal itu. Tapi bagaimana lagi.. semua sebab pasti ada akibatnya. Aku di sini hanya ingin bicara sebagai laki-laki yang sama-sama mencintai Ayraa." ucap Bagas langsung pada permasalahannya.