Bagas menatap penuh wajah Nicky dengan tatapan tak percaya, setelah mendengar cerita Nicky tentang Bagas.
"Bunda... kenapa memberi izin pada Ayraa untuk ke rumah Danish? bagaimana kalau Ayraa tertular virus itu?" tanya Bagas dengan sorot mata kecewa.
"Mas... Ayraa sudah dewasa dia bisa menjaga dirinya sendiri dan aku percaya pada Ayraa tidak akan melakukan hal yang mengecewakan kita." ucap Nicky memberikan alasanya untuk memberikan kebebasan pada Ayraa.
"Tapi Bunda, bagaimana Ayraa kalau tertular dengan tanpa sengaja? aku tidak akan bisa membayangkan anak kita satu-satunya akan menjadi korban dari orang lain." ucap Bagas dengan hati yang sangat cemas.
"Bukan orang lain Mas, Danish laki-laki yang di cintai anak kita. Mas Bagas sendiri sudah tahu bagaimana rasanya kalau orang yang kita cintai dalam keadaan sakit atau menderita." ucap Nicky mengingatkan Bagas akan dirinya dulu.