"Malam, Ayraa." sapa Danish dengan duduk di sofa melepas segala kerinduan pada Ayraa.
"Malam Kak Danish." Sahut Ayraa di sana yang juga masih belum tidur memikirkan masalah Danish.
"Kamu belum tidur? apa kamu memikirkan aku juga Ayraa?" tanya Danish dengan hati yang berdebar-debar.
"Iya sedikit Kak... memikirkan masalah Kak Danish karena aku tidak bisa membantu apa-apa selain hanya bisa mendoakan agar semua masalah Kak Danish cepat selesai." ucap Ayraa dengan sangat tulus.
"Terima kasih Ayraa, mungkin berkat doa kamu akhirnya hari ini aku bisa mengatakan padanya kalau hubungan aku dan dia benar-benar sudah berakhir dan dia bisa menerimanya. Tapi sedikit ada masalah, dia meminta waktu satu minggu untuk tetap bisa bersamaku. Apa kamu tidak marah dalam satu minggu ini aku tidak bisa menghubungimu secara intens seperti yang sudah-sudah?" tanya Danish meminta izin dari Ayraa.