"Iya Ayraa...bibir ini ini sakit karena merindukanmu, ingin sekali disentuh olehmu. Maukah kamu menyentuhnya Ayraa? seperti saat kamu pulang tadi pagi?" pinta Danish dengan tatapan penuh harap.
"Maksud Kak Danish apa? aku tidak mengerti Kak?" tanya Ayraa dengan tatapan tak mengerti.
"Aku ingin kamu menciumku lagi Ayraa. Aku sangat merindukannya." ucap Danish dengan tatapan sendu.
"Aku... aku... tidak bisa lagi Kak Danish. Aku tidak mau tergantung dengan hal yang seperti itu." ucap Ayraa dengan perasaan takut kalau ciuman yang akan dilakukannya akan menjadi sebuah candu bagi dirinya.
"Apa kamu tidak ingin menciumku Ayraa?" tanya Danish dengan perasaan sedih dan kecewa.
Inginnya Danish melupakan semua apa yang akan di lakukannya bersama Ponco dengan mengalihkan pandangannya dan perhatiannya pada Ayraa.
"Aku tidak bukannya tidak ingin Kak, tapi aku tidak ingin melakukanya tanpa sebuah alasan." ucap Ayraa masih mempertahankan prinsipnya.
Danish terdiam dengan segala kesedihannya.