"Tentu Kak, dengan senang hati aku akan menjaga Kak Danish, bukannya aku kekasih Kakak?" sahut Ayraa dengan tatapan penuh rasa sayang.
Danish tersenyum bahagia, meraih tangan Ayraa dan menggenggamnya dengan sangat erat.
"Aku bahagia Ayraa, kamu sangat perduli padaku." ucap Danish dengan bibir tersenyum.
Ayraa ikut tersenyum, mengusap punggung tangan Ayraa dengan perasaan sayang.
"Sama Kak...aku juga sangat bahagia bisa menjaga Kak Danish di saat Kak Danish sakit seperti saat ini." ucap Ayraa sambil melihat ke arah jam di tangannya yang sudah menunjukkan jam sepuluh siang.
"Ada apa Ayraa? apa kamu dengan memikirkan sesuatu?" tanya Danish dengan heran melihat wajah Ayraa yang terlihat bingung.
"Sebentar lagi aku akan pulang, karena aku hanya bisa menjaga Kak Danish empat jam saja. Aku tidak bisa lama-lama di sini Kak." ucap Ayraa dengan perasaan bersalah.
"Ya tidak apa-apa, bisakah nanti sore kamu datang kemari Ayraa?" tanya Danish dengan tatapan memohon.