"Aahh...Kak Danish bohong, hanya bercanda kan Kak?' tanya Ayraa dengan hati berdebar-debar indah.
Belum ada balasan dari Danish, tiba-tiba terdengar ponselnya berdering. Hati Ayraa berdebar-debar saat tahu yang meneleponnya adalah Danish. Dengan cepat Ayraa menerima panggilan itu.
"Maaf aku meneleponmu Ayraa, aku tidak terbiasa berbalas pesan terlalu lama." ucap Danish dengan suara beratnya.
"Tidak apa-apa Kak." Sahut Ayraa dengan bibir terasa kelu.
"Lanjut pertanyaanmu yang tadi, aku tidak berbohong Ayraa...aku memang ingat senyuman manis kamu." ucap Danish dengan jujur.
Hati Ayraa berbunga-bunga, baru kali ada laki-laki yang meneleponnya sebelum menjelang tidurnya dan itu sangat membahagiakan hatinya.
"Senyuman apa Kak? senyuman jelek juga." ucap Ayraa dengan wajah memerah karena malu dengan pujian Danish.
"Senyuman kamu Ayraa sangat manis." ucap Danish membayangkan senyuman Ayraa saat tersenyum malu padanya.