"Sebaiknya celanamu di lepas dulu sayang, ganti dengan celana pendek." ucap Nicky bangun dari tempatnya untuk mengambil celana pendek dari dalam almari.
Dengan penuh perhatian Nicky membantu melepas celana panjang Bagas dan menggantinya dengan celana pendek.
"Sini Gas, biar aku lihat." ucap Nicky kembali mengamati kedua lutut Bagas.
"Kenapa jadi seperti ini Gas? ini sudah bengkak dan merah bisa-bisa infeksi dalam, pasti kamu memaksakan berjalan terus ya kan?" tanya Nicky dengan kedua matanya berkaca-kaca.
"Nicky.. aku tidak apa-apa sayang." ucap Bagas tidak ingin Nicky bersedih lagi.
"Besok pagi kita ke dokter Gas, aku tidak ingin kamu kenapa-kenapa." ucap Nicky sambil mengusap air matanya.
Dengan hati sedih Nicky beranjak dari tempatnya untuk pergi ke dapur.
"Kamu mau kemana Nick?" tanya Bagas menahan tangan Nicky.
"Aku mau ke dapur Gas, mau ambil air hangat untuk mengompres lutut kamu yang bengkak." sahut Nicky kemudian pergi ke dapur.