Tanpa Feby sadari, dia akhirnya jatuh tertidur dengan kepala yang terkantuk-kantuk di jendela. Melihat itu, Jati dengan sangat lembut serta perlahan-lahan mengambil kepala Feby dan meletakkannya di pundaknya."Wangimu enak sekali..." Feby tak sadar menempelkan hidungnya di leher Jati, membuat Jati tubuh menengang seketika.Sekitar setengah jam kemudian, bus itu sampai di halte dimana Feby dan Jati harus turun sehingga dengan sedikit mengguncangkan tubuh Feby, Jati membangunkan Feby."Kita sudah sampai, maaf sudah membangunkan kamu." Ucap Jati dengan suara lembutnya."Ah.. aku ketiduran yah.. syukurlah aku pulang bersama kamu. Biasanya aku sampai kelewatan karena suka tertidur di bus." Ucap Feby menggosok matanya agar bisa melihat dengan jelas.Mereka berduapun turun dari bus dan Feby segera berbalik kepada Jati yang berada dibelakangnya.