Chelsea mengerjapkan matanya perlahan, mencoba melihat jam yang bertengger manis di dinding kamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul enam lebih tiga puluh menit. Gadis itu segera bangkit dari tidurnya, namun tidak bisa karena lengan besar melingkari tubuhnya.
Sekilas ia melihat ke sebelahnya. Dilihatnya suaminya itu masih tertidur pulas. Senyum Chelsea mengembang begitu saja saat melihat suaminya itu masih tertidur dengan begitu pulasnya. Perlahan-lahan ia menyingkirkan tangan Rexan yang melingkari tubuhnya, kemudian mengecup kening Rexan dan gadis itu pun bangkit dari tempat tidurnya secara perlahan agar Rexan tak terbangun dari tidurnya.
Semenjak awal pernikahannya dengan Rexan, Chelsea merasa kalau sudah banyak perubahan-perubahan yang terjadi pada Rexan. Entah bagaimana, namun gadis itu cukup senang, karena ia mulai diterima dalam kehidupan laki-laki itu. Secara perlahan, gadis itu berhasil masuk kedalam kehidupan laki-laki itu.
"Eh non, udah bangun?" tanya Mbok Ijah.
Chelsea tersentak kaget melihat Mbok Ijah yang tiba-tiba saja ada di depan kamarnya. "Aduh si mbok, bikin saya kaget aja. Hehe iya mbok, mau buatin sarapan untuk Rexan."
Mbok Ijah tertawa kecil, "Maaf atuh non kalo bikin kaget. Yaudah non, ayuk mbok bantuin."
"Beneran mbok?"
"Iya atuh non, masa becandaan, gimana si non ini," kata Mbok Ijah, melempar canda pada Chelsea.
Gadis itu juga ikutan terkekeh. "Yaudah mbok ayuk, biar cepet jadi. Rexan bentar lagi bangun soalnya."
Chelsea dan Mbok Ijah pun mulai beratraksi di dapur, membuat sarapan untuk Rexan. Kali ini Chelsea memasak masakan yang simpel untuk Rexan, French Toast.
"Non, mbok seneng deh non semenjak non ada dirumah ini, den Rexan keliatan banget berubahnya. Di rumah juga jadi adem ayem gitu, apalagi sebentar lagi bakalan ada si bayi," kata Mbok Ijah, disela-sela saat membantu Chelsea membuatkan sarapan untuk Rexan.
"Berubahnya gimana mbok?" Chelsea tampak semakin penasaran.
"Banyak non. Satu hal yang mbok tau pasti sih, si Aden pasti bahagia banget sama non Chelsea, mbok bisa liat gimana peduli dan sayangnya si Aden sama non," jelas Mbok Ijah. "Meskipun kadang-kadang si Den Rexan meuni ngeselin pisan, tapi mbok tau, di dalam hatinya Den Rexan, si Aden itu sayang banget sama non."
Deg.
Chelsea terdiam saat mendengar perkataan Mbok Ijah barusan. "Sebelumnya mbok, udah berapa cewek mbok yang datang ke rumah ini?" tanyanya.
"Ada satu sih non..." Mbok Ijah menggantungkan perkataannya. "...itu si Nyonya doang non."
"Mama doang mbok yang dateng?" tanya Chelsea tak percaya.
Mbok Ijah menganggukkan kepalanya, "Betul non. Selain itu gak pernah ada yang dateng sih ke rumah ini."
Loh berarti mantannya Rexan gak pernah sama sekali ke rumah ini? batin Chelsea.
"Ehem.." Suara dehaman seseorang sukses membuat Chelsea lagi-lagi terkejut pada pagi hari itu. "Hayo... lagi pada gosipin aku ya?"
Gadis itu tampak mengelus-elus dadanya pelan, "Rex! Asli sih bikin kaget aja!" katanya.
Rexan tampak terkekeh melihat istrinya itu, kemudian mencubit pipinya gemas. "Lagi ngomongin apa sih emang?" katanya.
"Kepo!" Chelsea menjulurkan lidahnya. "Mbok, rahasia kita berdua aja ya mbok."
Mbok Ijah lagi-lagi terkekeh, "Siap itumah non. Beres. Laksanakan!" katanya. "Udah siap ini non makanannya, kalo gitu mbok tinggal dulu ya non," katanya.
Chelsea menganggukkan kepalanya pelan, "Iya mbok, makasih ya mbok."
"Hmmm harum... ini untuk aku?" tanya Rexan.
"Iya untuk kamu, cobain deh," kata Chelsea.
"Asik." Rexan langsung mencoba masakan yang dihidangkan oleh istrinya itu. "Ohiya sayang, ngomong-ngomong hari ini kamu mau kemana?" tanyanya.
"Mau kemana? Nggak kemana-mana sih," kata Chelsea.
"Temenin aku lunch bareng sama klien yuk," kata Rexan.
Chelsea ternganga, "Hah? Aku?" tanyanya. "Ih aku kan gak ngerti apa-apa soal itu, kalo buat kamu malu gimana?"
Rexan menjitak kepala Chelsea gemas, "Apasih, yang? Sejak kapan Chelsea yang aku kenal jadi ga pede gitu?" tanyanya. "Pokoknya temenin aku ya hari ini, abis itu kita jalan-jalan," katanya.
"Tapi kayaknya si dede pengen makan sushi," kata Chelsea.
"Kamu mau makan sushi, nak?" tanya Rexan yang berbicara pada perut Chelsea. "Kayaknya mama kamu nih yang pengen, bukan kamunya, ya?" goda Rexan.
Chelsea berdecih, "Ish nyebelin."
"Hahahaha... iya nanti kita makan sushi ya," kata Rexan. "Yaudah kamu siap-siap gih sana."
"Oke."
===
@ X Project Media Co.
11:00
"Jadi gimana, udah fix?" tanya Ken pada Reno yang masih sibuk dengan game yang ada di ponselnya.
Reno mengangguk pelan, "Iya udah fix. Modelnya udah mau, tinggal tanda tangan kontrak terus pemotretan bisa berjalan," katanya.
Ken tampak mengangguk pelan, "Oh gitu... siapa sih orangnya?" tanyanya.
"Mungkin nanti pas kita tanda tangan kontrak, lo ikut ya? Biar bisa sekalian kenal juga," kata Reno.
"Oke deal," kata Ken.
Bersambung...
***
Published: 6 Desember 2020
***
Edited:
Halo semua, maaf banget ya aku belum bisa update ceritanya dikarenakan aku lagi fokus belajar untuk sidang proposal senin besok (21/12/2020). Aku update cerita ini setelah aku sidang proposal yaa hari senin tanggal 21/12/2020 (setelah ini setiap hari / per 2 hari akan update sebagai permintaan maafku^^). Tetap tunggu cerita ini yaaa, makasih yang selalu setia baca cerita ini, mohon doanya ya temen-temen supaya sidang proposal aku lancar semuanya hehehe
— love, Authors.