Chereads / Di Dunia Lain Bersama Handphoneku / Chapter 2 - Chapter 02 : Kebangkitan dan Dunia yang berbeda

Chapter 2 - Chapter 02 : Kebangkitan dan Dunia yang berbeda

Ketika aku bangun, aku melihat langit. Awan bergerak secara perlahan dan kau dapat

mendengar suara kicauan burung dari suatu tempat. Aku kemudian berdiri. Tidak ada rasa

sakit. Aku berdiri dan melihat pegunungan dan padang rumput yang terhampar luas. Rasanya

seperti berada disuatu tempat di pedesaan. Jadi ini adalah dunia yang berbeda dari duniaku

sebelumnya.

Aku melihat pohon besar dari kejauhan. Aku pikir ada jalan di dekat itu.

"Untuk saat ini, apakah aku akan bertemu seseorang di sepenjang jalan ini?"

Aku memutuskan untuk mulai berjalan menuju pohon besar itu. Tidak lama kemudian, aku

melihat persimpangan jalan.

"Nah, sekarang jalan mana yang harus aku lalui.... tapi..."

Aku bingung apakah aku akan pergi ke arah kanan di mana pohon besar itu berada atau ke

arah kiri. Hmm, jika aku pergi ke arah kanan, itu akan membutuhkan waktu sekitar 1 jam dan

jika aku pergi ke arah kiri, itu akan membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk mencapai kota.

Jika itu yang terjadi, aku benar-benar bingung... sementara berpikir seperti itu, smartphone

yang berada di dalam saku tiba-tiba berbunyi

TL Note : Suara dari smartphone itu adalah nada dering

Ketika aku mengambil smartphoneku, aku melihat 'Panggilan dari Kami-sama.'

"Halo?"

"Oh, itu terhubung, itu terhubung. Tampaknya kau tiba dengan selamat."

Ketika aku meletakan smartphone ke telingaku, aku mendengar suara Kami-sama. Beberapa

saat yang lalau kita baru saja berpisah, namun aku sudah merasa bernostalgia.

"Aku lupa mengatakan bahwa peta dan arah pada smartphone mu telah disesuaikan

dengan dunia ini. Jadi tolong gunakanlah dengan baik."

"Begitukah. Itu akan sangat membantuku. Aku baru saja tersesat."

"Seperti yang kuduga. Tadinya aku akan mengirimu langsung ke kota, tapi aku takut

akan menyebabkan keributan. Sebuah tempat yang jauh dari orang-orang, dalam hal ini, aku

benar-benar bingung harus mengirimmu kemana."

"Hmm, jadi begitu."

Aku menjawab sambil tersenyum masam. Tentu saja aku tidak tahu harus pergi kemana.

Karena, aku tidak memiliki seorang kenalan atau kampung halaman.

"Jika kau melihat peta, kau tidak akan kesulitan untuk pergi ke kota. Jadi,

berjuanglah."

"Baiklah."

Ketika aku menutup panggilan telepon, kemudian aku memainkan layar pada smartphone,

dan menjalankan aplikasi peta. Sebuah peta ditampilkan dengan posisiku yang berada di

pusatnya. Jalan terdekatpun diperluas. Aku rasa ini adalah jalan di mana aku berada. Ketika

aku menggeser layarnya ke bawah, ada sebuah kota di sebelah barat. Mari kita lihat...

Rifuretto? Jadi, itu adalah kota Rifuretto.

"Baiklah, ayo kita pergi ke sana."

Aku memeriksa arah dengan aplikasi kompas dan mulai berjalan ke arah barat. Setelah

berjalan selama beberapa waktu, aku mulai berpikir bahwa ini adalah situasi yang sangat

buruk. Pertama-tama, tidak ada makanan, tidak ada air, bahkan jika setelah itu, aku tiba di

kota? Aku tidak punya uang. Aku punya dompet, tapi bisakah uang yang kupunya ini

digunakan? Jika kau berpikir secara logis, uang ini tentu saja tidak dapat digunakan. Apa

yang harus aku lakukan sekarang... ? sambil berjalan dengan melamun, tiba-tiba aku

mendengar sebuah suara dari belakang. Aku melihat ke arah belakang dan melihat sesuatu

dari kejauhan sedang mendekat. Apakah itu... sebuah kereta kuda ? Ini adalah pertama

kalinya aku melihat sebuah kereta kuda. Aku berharap seseorang bisa membiarkanku

menaikinya... setelah datang ke dunia yang berbeda ini, setidaknya aku harus membuat kesan

pertama, tapi pertanyaannya adalah apa yang harus aku lakukan. Kereta kuda berhenti?

Tolong beri aku tumpangan. Aku mungkin akan berbalik, jadi aku memutuskan untuk

berhenti. Mengapa? Kereta kuda itu mulai mendekat, aku mengetahui bahwa kereta kuda

mempunyai kelas yang tinggi. Bentuknya yang solid dan dibuat dengan sangat bagus. Aku

yakin hanya orang yang ternama dan kayalah yang bisa menaiki itu. Bagaimana caranya

untuk menghentikan orang semacam itu. karena aku tidak mempunyai cara untuk

menghentikannya, aku memutuskan untuk bergerak ke samping dan memberikan jalan pada

kereta kuda yang bergerak mendekat dari belakang. Kereta kuda itu bergetar dan

menghembuskan awan debu saat melewatiku. Setelah melewati tanpa masalah, aku kembali

ke jalan. Saat aku mulai kembali berjalan, aku melihat kereta kuda itu berhenti.

"Kau! Kau yang berada di sana!"

"Jika kau melihat peta, kau tidak akan kesulitan untuk pergi ke kota. Jadi,

berjuanglah."

"Baiklah."

Ketika aku menutup panggilan telepon, kemudian aku memainkan layar pada smartphone,

dan menjalankan aplikasi peta. Sebuah peta ditampilkan dengan posisiku yang berada di

pusatnya. Jalan terdekatpun diperluas. Aku rasa ini adalah jalan di mana aku berada. Ketika

aku menggeser layarnya ke bawah, ada sebuah kota di sebelah barat. Mari kita lihat...

Rifuretto? Jadi, itu adalah kota Rifuretto.

"Baiklah, ayo kita pergi ke sana."

Aku memeriksa arah dengan aplikasi kompas dan mulai berjalan ke arah barat. Setelah

berjalan selama beberapa waktu, aku mulai berpikir bahwa ini adalah situasi yang sangat

buruk. Pertama-tama, tidak ada makanan, tidak ada air, bahkan jika setelah itu, aku tiba di

kota? Aku tidak punya uang. Aku punya dompet, tapi bisakah uang yang kupunya ini

digunakan? Jika kau berpikir secara logis, uang ini tentu saja tidak dapat digunakan. Apa

yang harus aku lakukan sekarang... ? sambil berjalan dengan melamun, tiba-tiba aku

mendengar sebuah suara dari belakang. Aku melihat ke arah belakang dan melihat sesuatu

dari kejauhan sedang mendekat. Apakah itu... sebuah kereta kuda ? Ini adalah pertama

kalinya aku melihat sebuah kereta kuda. Aku berharap seseorang bisa membiarkanku

menaikinya... setelah datang ke dunia yang berbeda ini, setidaknya aku harus membuat kesan

pertama, tapi pertanyaannya adalah apa yang harus aku lakukan. Kereta kuda berhenti?

Tolong beri aku tumpangan. Aku mungkin akan berbalik, jadi aku memutuskan untuk

berhenti. Mengapa? Kereta kuda itu mulai mendekat, aku mengetahui bahwa kereta kuda

mempunyai kelas yang tinggi. Bentuknya yang solid dan dibuat dengan sangat bagus. Aku

yakin hanya orang yang ternama dan kayalah yang bisa menaiki itu. Bagaimana caranya

untuk menghentikan orang semacam itu. karena aku tidak mempunyai cara untuk

menghentikannya, aku memutuskan untuk bergerak ke samping dan memberikan jalan pada

kereta kuda yang bergerak mendekat dari belakang. Kereta kuda itu bergetar dan

menghembuskan awan debu saat melewatiku. Setelah melewati tanpa masalah, aku kembali

ke jalan. Saat aku mulai kembali berjalan, aku melihat kereta kuda itu berhenti.

"Kau! Kau yang berada di sana!"

Pintu kereta membanting terbuka dan seorang pria berambut putih dengan kumis

muncul. Mengenakan sebuah syal yang bergaya dan sebuah mantel, di dadanya itu bersinar

sebuah bros berbentuk bunga mawar.

"Apa...?"

Saat pria dengan tampilan mewah itu mendekatiku, dalam hati aku berkata "Oh, aku mengerti

bahasanya." Dan aku merasa lega. Tapi sepertinya orang itu sedang menatap tubuhku.

"Beritahu aku, di mana kau mendapatkan pakaian itu"

"Hah?"

Untuk sesaat, aku bingung dan tidak mengerti apa yang dia katakan, tapi kumis pria itu

bergerak di sekitarku, seragam sekolah yang aku kenakan ini mungkin terlihat bagus.

"Aku belum pernah meihat desain dan cara menjahitnya..... bagaimana bisa...

hmmm.... "

Entah bagaimana, sepertinya aku mengerti apa yang dia maksud. Singkatnya, seragam ini

sangat langka atau mungkin di dunia ini, seragam seperti ini tidak ada. Baiklah, kalau begitu.

"... Jika anda suka, saya akan memberikannya?"

"Benarkah!?"

Karena tawaran dariku , pria berkumis itu benar-benar senang dan mengambil umpanku.

"Pakaian tersebut dijual kepada saya dari seorang pedagang yang sedang berpergian,

tapi jika anda suka, saya akan memberikannya. Namun, itu akan merepotkan jika saya

menjual segala sesuatu yang saya kenakan. Jadi di toko berikutnya, saya akan berterima kasih

jika saya menerima pakaian yang berbeda... "

Aku tidak bisa mengatakan jika pakaian ini dari dunia yang berbeda, jadi aku membuat

sebuah alasan. Jika pakaian ini dijual untuk uang, aku akan diselamatkan. Aku tidak ingin

mencari perhatian, jadi mungkin ini seperti membunuh dua burung dengan satu batu.

"Baiklah! Masuklah ke dalam kereta. Aku akan memberikan tumpangan sampai ke

kota berikutnya. Dan di sana, aku akan mempersiapkanmu beberapa pakaian baru dan kau

akan menjual pakaian itu padaku."

"Kalau begitu, kesepakatan ini selesai."

Pria berkumis dan aku berjabat tangan. Aku dapat naik kereta kuda dan itu membutuhkan

waktu sekitar tiga jam untuk sampai di kota berikutnya, Rifuretto. Sementara itu, pria

berkumis (yang nampaknya dipanggil Zanakku-san) menerima jaket seragam yang aku lepas

dan mengecek pola jahitannya denga sangat antusias. Zanakku-san adalah pembisinis dalam

bidang fashion dan sedang dalam perjalanan pulang dari pertemuannya hari ini. Aku bisa tahu

karena saat pakaianku terlibat, reakasinya benar-benar berbeda. Berbicara tentangku, aku

menikmati pemandangan lewat jendela kereta kuda. Untuk melihat dunia yang berbeda.

Mulai sekarang, ini adalah dunia baruku.