Chereads / Di Dunia Lain Bersama Handphoneku / Chapter 7 - Chapter 07 : Pertempuran dan Hadiah Pertama

Chapter 7 - Chapter 07 : Pertempuran dan Hadiah Pertama

Untuk sampai di hutan sebelah timur, membutuhkan waktu sekitar dua jam dengan berjalan

kaki dari kota Rifflet. Aku harap kami bisa menaiki kereta kuda jika ada yang lewat, tapi

sayangnya tidak ada yang lewat satupun. Setelah sekitar dua jam kemudian, kami akhirnya

sampai di hutan sebelah timur.

Kami berjalan lurus menuju hutan yang lebat sambil tetap waspada. Kami semua tiba-tiba

terkejut ketika mendengar suara teriakan burung. Dan kami melihat hewan kecil terguncang

pada pohon di dalam hutan... pada awalnya aku sedikit takut, tapi tak lama kemudian, aku

merasakan perasaan yang aneh.

Ini hanya samar-samar, tapi... aku tahu ada tanda-tanda kehadiran di sekitar kita. Di mana,

mahkluk seperti apa dan perasaan apa yang sedang diarahkan pada kami. Aku bisa

merasakannya. Aku ingin tahu perasaan apa ini. Indra keenam... atau sesuatu seperti itu. Apa

ini mungkin salah satu dari pemberian Kami-sama kepadaku.

Saat aku berpikir tentang hal itu, aku merasakan niat membunuh dari sisi kanan kami.

"Hati-hati. Ada sesuatu di sini."

Kedua perempuan itu segera berhenti setelah mendengar kata-kataku. Ketika aku menunjuk

ke arah baigan dalam hutan dengan tatapanku, mereka segera bersiap untuk bertarung, sambil

menunggu tanda-tanda pergerakan, bayangan hitam melompat keluar dari hutan dan

menyerang kita.

"TTO!"

Aku memutar tubuhku dengan cepat dan menghindarinya. Selamat! Aku bisa melihat

gerakannya. Rambut abu-abu dengan tanduk yang panjang dari dahi. Ukurannya sedikit lebih

besar dari anjing, jadi ini adalah serigala bertanduk.

Ketika aku menghadapi salah satu serigala yang melompat keluar, aku melihat ada serigala

lainnya yang keluar dari arah lain yang sedang mengincar Elsie

Elsie bergegas untuk menghadapinya dari depan dan melancarkan sebuah pukulan ke arah

kepala serigala itu. Rasakan ini, sarung tangan tinjuku. Serigala itu langsung terjatuh ke tanah

begitu saja dan akhirnya tidak bergerak. Tentunya itu adalah one-hit kill.

Saat aku mengagumi pertarungan Elsie. Serigala yang sedang berhadapan denganku

mengeluarkan taringnya dan menyerangku lagi.

Aku membca pergerakan serigala dengan tenang dan mempelajari pergerakannya. Aku juga

mengeluarkan katana yang berada di pinggangku. Kami saling menyerang satu sama lain

dalam sekejap. Pada saat itu, leher serigala terbang di udara dan bergeleinding dengan cepat

di tanah.

Membunuh makhluk hidup untuk pertama kalinya, beberapa perasaan bersalah dan rasa jijik

melintas di pikiranku. Namun, saat kita telah menyelesaikan pertarungan, empat serigala baru

muncul dalam satu kelompok. Dari keempat serigala itu, dua dari mereka bergerak maju ke

arahku.

[Api keluarlah, menyalalah batu merah; Ignis fire]

Pada saat yang sama aku mendengar suara, salah satu dari serigala yang maju menyerang

kepadaku tiba-tiba dilahap api. Tampaknya Lindsey yang berada di belakangku sedang

membantuku dengan sihir api. Menembak! Aku melewatkan kesempatan untuk melihat sihir

di depan mataku untuk pertama kalinya setelah datang ke dunia ini! Guuuuuhhh.

Aku menebas serigala yang tersisa sambil menghindari serangan dari para serigala.

Serigalapun jatuh dan berhenti bergerak.

Ketika aku berbalik untuk melihat Elsie, serigala melompat menerima tendangan rondhouse

kick pada perutnya dan terlempar jauh. Serigala terakhir yang berada di dekatnya juga

terbakar oleh api. Uaaa, aku melewatkan untuk melihat sihir lagi.....

"Akhirnya selesai. Permintaanya adalah untuk mengalahkan lima ekor serigala

bertanduk, tapi kami mengalahkan lagi salah satunya, kan?

Saat aku berkata begitu, Elsie membenturkan gauntletnya, yang kemudian membuat suara

dentingan. Total adalah enam ekor, karena kami mengalahkan dua ekor lagi. aku pikir itu

adalah kinerja yang baik, mengingat itu adalah pertempuran pertama kami. Ah, atau apakah

hanya aku saja yang untuk pertamakalinya?

Nah sekarang, sebagai bukti untuk mengalahkannya, diperlukan sebuah tanduk serigala

untuk dibawa kembali. Aku memotong tanduk dari keenam serigala dan memasukkannya ke dalam kantong. Setelah itu, kita hanya perlu memberitahu guild bahwa kita telah

menyelesaikan pekerjaannya dan kemudian

' Misi berhasil '

Ketegangan yang aku rasakan sejak masuk ke dalam hutan tersebut langsung hilang setelah

kami keluar. Rasanya seperti sedang dibebaskan dari tempat yang menyesakkan.

Kami beruntung, karena dalam perjalanan kembali kebetulan kereta kuda lewat dan kami

diberi tumpangan. `Beruntung'.

Kami melakukan perjalanan ke kota dan sampai lebih awal dibandingkan saat berjalan.

Ketika kami tiba, kami pergi ke guild. Aku menyerahkan pekerjaan yang telah diselaikan dan

tanduk ke onee-san di meja resepsionis. Kami memutuskan untuk tetap menyimpan yang

satunya untuk memperingati hari ini.

"Ya, saya akan menerima lima tanduk dari serigala bertanduk ini. Kalau begitu

silahkan tunjukkan kartu guild anda."

Saat kami memegang kartu, onee-san itu menekan sesuatu seperti cap di atasnya dan tanda

yang terlihat seperti formasi sihir mengapung pada kartu kami sesaat sebelum menghilang

dengan segera. Aku dengar, cap itu tampaknya digunakan berbeda sesuai dengan tingkat

permintaan.

Milik kita berwarna hitam untuk tingkat pemula. Level dimulai dari hitam > ungu > hijau >

biru > merah > perak > emas >.

"Nah, ini dia 18 perunggu sebagai hadiahnya. Dengan ini, pekerjaannya selesai.

Terima kasih atas kerja kerasnya."

Kami membagi 18 perunggu itu langsung ketika aku menerimanya dari onee-san resepsionis.

Dengan ini, aku mempunyai tiga hari untuk tinggal di penginapan. Entah bagaimana aku

punya perasaan bahwa aku akan bisa mengatur untuk hidup di dunia ini.

"Ne, ne, kenapa kita tidak pergi ke suatu tempat makanan untuk merayakan

keberhasilan pertama kita?"

Elsie menyarankan ini ketika kita meninggalkan guild. Ini masih sedikit awal untuk makan

malam, tapi kami belum makan siang. Ketika aku berpikir tentang hal itu. mungkin ini adalah

saat yang tepat. Ada hal lain juga yang ingin aku tanyakan.

Kami memutusan untuk masuk ke kedai kopi yang berada di kota.

Aku memesan sandwich dan susu, Elsie memesan pie daging dan jus jeruk. Lindsey

memesan pancake dan teh. Aku mulai berbicara ketika pelayan pergi.

"Aku punya permintaan untuk kalian berdua."

"Permintaan?"

"Yah, aku ingin kau mengajarkanku membaca dan menulis. Karena itu benar-benar

merepotkan jika tidak bisa membaca."

"Ah. Tentu saja, karena kau tidak akan tahu isi dari permintaan."

Uhuh, Elsie mengangguk setuju. Lindsey mengangguk dengan cara yang sama pada saat yang

sama juga. Tidak ada keraguan bahwa mereka kembar.

"Kalau begitu, maka Lindsey yang harus mengajarmu. Anak ini memiliki kepala yang

baik dan dia juga pandai mengajar."

"I...itu tidak... benar... tapi jika kau baik-baik saja denganku."

"Terima kasih. Kau telah menyelamatkanku."

Baiklah, dengan ini, kemungkinan untuk bisa membaca dan menulis sudah berada di depan

mata. Yang tersisa hanyalah untuk belajar. Ini adalah hal yang baik untukku karena telah

menemukan guru yang baik... ah.

"Oh, benar, Lindsey. Jika kita mempunyai kesempatan, bisakah kau mengajariku

tentang sihir juga? Aku juga ingin bisa menggunakan sihir."

""Eh?""

Keduanya berkata bersamaan. Apa? Apakah aku mengatakan sesuatu yang aneh?