Setelah memberi oleh-oleh kepada rombongan guild Sword Destiny, Artan melakukan perjalanan ke kota terdekat dengan melakukan teleportasi. Dia tiba di kota dan langsung menuju ke pub pertama yang dia lihat, sesuai tradisi, pub adalah tempat dimana berbagai informasi secara langsung mengalir dari mulut ke mulut, meskipun tidak semua informasi itu nyata dan ada kemungkinan di palsukan, tapi setidaknya itu lebih baik dari pada tidak mengetahui apapun.
Artan memesan satu gelas ale dan duduk di ujung sambil menikmati burung bakar yang dia pesan, dia juga mulai mendengarkan berbagai rumor yang beredar di masyarakat saat ini.
Menurut apa yang dia dengar, pemilik kota saat ini adalah orang yang sangat baik, bahkan sering membantu rakyat dan mengajari mereka cara melakukan pertanian yang benar, cara panen yang benar dan banyak hal lain yang berguna. Pajak yang dikenakan kepada masyarakat juga bisa dibilang rendah. Penghasilan utama kota Barahm terdapat pada hasil pertanian mereka, bahkan hasil panen mereka juga dikirim dan dijual ke berbagai kota tetangga.
Mengetahui ale yang ada di gelasnya sudah habis, Artan memesan satu gelas lagi.
" Permisi, tolong satu gelas ale lagi. " Teriak Artan.
Kemudian seorang gadis muda mengantarkan pesanan milik Artan ke mejanya.
" Terima kasih... " Kata Artan setelah menerima pesanan miliknya.
Artan memperhatikan bahwa gadis itu terlihat selalu menunduk kebawah, dan jarang sekali dia mengangkat wajahnya ketika berbicara dengan para tamu.
Anehnya, Artan merasakan ada suatu sinkronisasi di dalam darahnya, meskipun lemah tapi itu masih bisa dirasakan, hanya ada satu hal yang dapat membuat hal seperti ini terjadi.
' yah.. mungkin dia hanya gadis pemalu ' pikir Artan dalam hati.
Tepat ketika Artan ingin membayar tagihan miliknya di pub, dia tiba-tiba teringat bahwa dia tidak memiliki uang sama sekali, hanya ada beberapa senjata dan beberapa barang penting lainnya di dalam liontin penyimpanan, dan itu bukan uang.
Seketika Artan bingung harus berbuat apa dengan keadaanya saat ini.
Bang.....
Tiba-tiba pintu terbuka dengan keras, lalu seseorang pemuda bersama beberapa pria masuk dengan tidak sopan. Pemuda itu memakai pakaian yang terlihat mewah dan mahal.
Artan melihat bahwa pemilik pub hanya mengerutkan kening melihat kedatangan pemuda itu, samar-samar dia bisa menebak identitas dari pemuda itu.
Artan yang ingin berbicara dengan pemilik pub tentang tagihannya, berhenti dan duduk kembali, dia merasakan firasat bahwa kejadian yang akan datang akan menjadi menarik, dan mungkin dapat membantunya keluar dari masalah.
" Hey orang tua!! Berikan tuan ini segelas ale!! " Teriak pemuda itu dengan kasar.
Pemilik pub mengambil segelas ale dan menyuruh gadis pemalu tadi mengantarkannya ke pemuda kasar itu.
" Hey cantik, bagaimana kalau kamu menemani tuan ini minum. " Kata pemuda kasar itu dengan tatapan penuh nafsu.
Artan mengakui, meskipun gadis itu sedikit pemalu, namun dia memang gadis yang cantik.
" Ma...maaf aku sedang bekerja!! " Kata gadis pemalu itu dengan gagap, dan segera melarikan diri.
Namun sebelum gadis itu sempat berlari, salah satu pria yang bersama pemuda kasar itu menarik tangannya dan memaksanya duduk.
" Patuhlah!! Jika tuan muda ingin kamu menemaninya maka temani saja!! Dasar bit*h!! " Teriak pria itu dengan kasar.
Artan sudah sangat geram melihat tindakan dari pria kasar itu, tapi dia masih sabar menahannya.
" Ya seperti itu, kamu terlihat lebih cantik jika kamu patuh " kata pemuda kasar itu dengan mata yang lebih penuh nafsu lagi.
' dasar sampah ' geram Artan dalam hati.
Artan terus memperhatikan tindakan pemuda kasar itu, semakin lama di biarkan, semakin lama tindakannya lebih tidak sopan.
Swing...
Sebuah pisau makan meluncur dan menancap di dinding tepat diatas kepala pemuda kasar itu. Hal itu tentu saja membuat pemuda kasar itu bersama para pria yang menemaninya marah, bahkan para pengunjung lain pun kaget dengan pisau yang terbang diatas kepala pemuda kasar itu.
" Bajingan mana yang berani berbuat kasar kepada tuan muda ini!! " Pemuda kasar itu berdiri dan berteriak. Matanya terlihat sangat ketakutan, namun ke angkuhannya menyebabkan semua itu sia-sia.
Para pengunjung lain terlihat ketakutan dengan kemarahan pemuda kasar itu,
Swing... Swing... Swing...
Beberapa pisau terbang lagi dan menancap tepat di depan kaki pemuda kasar itu.
Akhirnya pemuda kasar itu tidak bisa menahan rasa takutnya lagi, dan dia pun terjatuh di lantai dengan celana basah akibat rasa takutnya.
" Kenapa kalian diam saja!!! Tangkap pemuda itu!!! " Teriak pemuda kasar itu sambil menunjuk ke arah Artan berada.
Para pria itu kemudian menghampiri Artan.
Salah satu pria yang kekar merapalkan beberapa mantra dan kemudian mendekati Artan.
' oh.. sihir penguat tubuh... ' komentar Artan dalam hati.
" Beraninya kamu bocah!!! " Teriak pria itu, kemudian dia menerkam Artan dengan tubuh besarnya.
Artan hanya diam saja, dia mengeluarkan inner fear miliknya dan memusatkannya kepada pria bertubuh besar itu.
Pop....
Belum sampai pria bertubuh besar itu mendekati Artan, dia sudah terjatuh lemas di lantai, matanya menunjukan teror yang sangat menakutkan.
Kemudian Artan mendekati pria lain dan melakukan hal yang sama kepada mereka.
8 pria terkalahkan oleh Artan hanya dalam sekejap, bahkan tidak perlu untuk Artan menggunakan tangannya ataupun merapalkan mantra serangan.
Sekarang hanya tersisa 2 orang lagi, salah satunya adalah pria paruh baya yang selalu berada di samping pemuda kasar itu, dan yang lainnya adalah pemuda kasar itu sendiri.
Artan merasakan bahwa kekuatan pria paruh baya tersebut jauh lebih tinggi daripada pria lain yang sudah dikalahkannya dengan mudah.
Pria paruh baya itu berdiri dan kemudian berkata kepada Artan.
" Baiklah, Anak muda. Aku mengakui bakatmu, di usiamu saat ini, kamu sudah memiliki kekuatan yang sangat mengerikan, aku yakin masa depanmu akan sangat cerah. " Kata pria paruh baya itu dengan tenang.
Artan hanya diam saja tidak menanggapi perkataan pria paruh baya itu.
" Jika kamu paham apa maksudku, maka kamu akan berhenti dan meletakan masalah ini di udara, biarkan apa yang sudah terjadi. Aku tidak akan menuntutmu untuk kerusakan yang kamu lakukan. " Lanjut pria paruh baya itu.
" Apa maksudmu paman? Mana mungkin aku akan membiarkan bajingan seperti itu lari begitu saja setelah semua hal yang dia lakukan padaku?!!! " Teriak pemuda kasar itu.
Pria paruh baya itu hanya diam dan mengabaikan teriakan pemuda kasar itu, matanya masih terfokus kepada Artan.
" Apa kamu mengancamku? " Tanya Artan sambil mengerutkan kening.
" Berpikirlah dengan bijak Anak muda. " Kata pria paruh baya itu sekali lagi menyarankan.
Namun siapa Artan? Dia adalah kaisar ke 22 dari kerajaan Farthmor, mana mungkin dia akan tunduk pada ancaman seperti itu?
Artan berjalan mendekati mereka berdua.
" Sayang sekali, anak berbakat seperti hancur seperti ini. " Kata pria paruh baya itu, kemudian dia mengeluarkan pedang dari tempat penyimpanan miliknya, dia juga merapalkan beberapa mantra yang menyebabkan pedang itu seperti di selimuti oleh es.
" Aku tahu apa yang lebih baik, dan aku paham apa yang kamu maksud pak tua, tapi pemuda di sampingmu ini telah bertindak keterlaluan kepada gadis pelayan tadi, dan rasa keadilanku menolak membiarkannya pergi tanpa menghukumnya. Anggap saja ini sebagai ganti pelajaran dari orang tuanya. " Kata Artan santai, kemudian dia menuliskan beberapa Magic Rune di udara kosong menggunakan jarinya.
Magic Rune itu mencapai tubuh pria paruh baya itu dengan cepat tanpa menunggu dia untuk menghindar, tiba-tiba pedang yang tadinya seperti diselimuti oleh es berubah menjadi pedang tua yang sudah karatan.
Artan menulis Magic Rune lain dengan cepat dan mengirimnya ke pria paruh baya itu. Ketika Magic Rune buatan Artan mencapai tubuh pria paruh baya tersebut, tiba-tiba tubuh dari pria paruh baya tersebut menjadi kaku.
Artan menghampiri mereka berdua lebih dekat lagi.
" Aku sengaja menggunakan metode halus kepadamu pak tua, karena aku merasakan ada niat baik dari cara bicaramu tadi, atau jika tidak kamu mungkin akan menjadi gila dan idiot sama seperti mereka. " Ucap Artan dengan santai sambil menunjuk ke arah para pria yang sudah dikalahkannya.
Pria paruh baya itu melirik ke arah yang ditunjukan oleh jari Artan, dan matanya seketika berubah menjadi ketakutan.
Dia melihat bawahan yang dikalahkan oleh Artan sebelumnya berubah menjadi seperti idiot dengan tatapan kosong. Itu tidak berbeda dengan mayat hidup.
" Baiklah, mari kita cari tahu siapa pemuda ini. " Kata Artan sambil menarik rambut pemuda kasar tadi.
" Hentikan... Kumohon hentikan... " Teriak pemuda itu histeris.
" Siapa namamu? " Tanya Artan Acuh.
" Namaku Gery, tolong hentikan... Itu sakit.. "
" Hmm.. sakit? " Tanya Artan dengan dingin, dia juga semakin menarik rambut pemuda kasar itu dengan lebih kencang lagi.
" Cukup.. tolong hentikan itu tuan muda.. " teriak pemilik pub dengan cepat kepada Artan.
" Hm... " Artan menoleh ke arah pemilik pub itu dan melonggarkan cengkramannya kepada pemuda kasar itu.
Kemudian Artan mengambil beberapa koin emas yang terdapat pada pakaian pemuda kasar itu dan melepaskannya.
Klik... Dengan satu jentikan jari, Magic Rune yang membuat tubuh pria paruh baya tadi lepas, dan membuatnya bisa bergerak bebas lagi.
" Pergilah... Dan ingat pembelajaran kali ini supaya kalian bisa bertindak lebih baik lagi di masa depan!! " Teriak Artan kepada pemuda kasar tersebut.
Kemudian dengan cepat pemuda kasar dan pria paruh baya itu meninggalkan pub, mereka juga membawa orang-orang mereka yang sudah berubah menjadi idiot pergi.
Suasana di pub itu berubah menjadi sepi, semua pengunjung yang hadir telah meninggalkan pub tepat ketika pertama kali Artan mengalahkan pria pertama.
Artan datang menghampiri pemilik pub dan tersenyum.
" Baiklah, semua sudah selesai, berapa tagihan milikku paman? " Tanya Artan dengan tersenyum. Saat ini dia sudah memiliki uang, jadi dia tidak perlu bingung lagi membayar tagihannya di pub.
" Ah tidak perlu, aku memberikannya kepada anda secara gratis, dan terima kasih telah menyelamatkan karyawanku dari bajingan itu. "
" Lagipula, sepertinya tindakan anda sudah terlalu berlebihan tuan muda, pemuda yang baru saja anda kalahkan adalah anak dari menteri keuangan kota Barahm, aku yakin ayahnya tidak akan membiarkan kejadian ini pergi begitu saja. " Kata pemilik pub menatap Artan dengan simpati.
" Yah... Jika orang tuanya ingin menemuiku, biarkan saja... " Jawab Artan dengan santai.
Seorang gadis keluar dari dalam pub, dia adalah gadis pemalu yang sempat diganggu oleh pemuda kasar tadi.
" Terima kasih... " Kata gadis itu dengan nada rendah.
" Ah.. bukan apa-apa, pemuda tadi hanya menganggu pemandangan saja jadi aku mencoba memberinya pelajaran kedisiplinan saja. " Jawab Artan dengan senyuman.
' ah.. untung saja aku sudah bisa mengontrol kutukan Voice of Charisma lagi, jika tidak akan sangat sulit untuk berbicara normal dengan orang lain. Tapi meski begitu, aku masih belum bisa dengan lancar berbicara dengan seorang perempuan. Ya tuhan... Aku menyesalinya sekarang, untuk tidak menikmati masa mudaku dulu. ' pikir Artan dalam hati yang melihat bahwa kontrolnya dalam kutukan Voice of Charisma, sudah kembali seperti dulu lagi.
" Bolehlah aku tahu namamu ? " Tanya Artan dengan serius kepada gadis di depannya.
" Namaku Ferris, ... " Jawab Gadis itu yang masih menundukan kepalanya, dan berbicara dengan suara rendah.
" Dan nama keluargamu? " Tanya Artan dengan serius lagi, dia merasakan ada hubungan antara dirinya dan gadis didepannya, jadi dia harus menemukan kebenaran itu.
" Calestine.. namaku Ferris Calestine. "
' apakah perkiraanku salah? Tapi perasaan itu benar-benar terasa bagiku... ' pikir Artan dalam hati.
Artan bingung dengan perasaan aneh yang dia miliki saat ini kepada Ferris, dia merasa dia benar-benar terhubung dengan Ferris.
" Maaf mungkin pertanyaanku sedikit aneh, tapi Ferris aku ingin kamu menjawab dengan jujur. " Artan melepaskan kontrol Voice of Charisma miliknya dan menyebabkan wajah Ferris memerah tersipu.
" Ferris, apakah kamu merasakan sesuatu yang aneh dalam darahmu? Sesuatu yang seperti hangat atau apapun itu? " Tanya Artan serius.
" Emm.. anu... Emm ma..maaf aku harus kembali bekerja!! " Ferris tidak menjawab pertanyaan Artan dan langsung berlari ke dalam.
" Sepertinya anda ingin memastikan sesuatu tuan muda? Apakah ada sesuatu yang aneh dengan Ferris? " Tanya pemilik pub dengan penasaran, dia mendengarkan semua pembicaraan Artan dengan Ferris.
" Bukan seperti itu. Yah.. itu bukan apa-apa, lagipula paman, kamu bisa memanggilku Artan, itu lebih baik dari pada panggilan tuan muda. "
" Baiklah Artan, kamu juga bisa memanggilku paman Joe jika kamu mau.. " kata pemilik pub dengan senyuman.
" Baiklah paman Joe... "
Kemudian Artan dan paman Joe saling berbicara satu sama lain, Artan juga mendengar banyak informasi tentang dunia saat ini, dia juga mengetahui ternyata pemuda kasar tadi sudah biasa bertindak seperti itu di setiap tempat dan bukan hanya pub ini saja.
Tidak lama kemudian, terdengar suara kereta kuda di depan pub.
" Sepertinya mereka datang mencarimu Artan, aku akan membantu sebisaku, tapi aku sarankan jangan berbicara kasar dengan orang yang akan datang. " Kata paman Joe menyarankan.
" Aku tahu apa yang harus aku lakukan paman. " Jawab Artan santai.
Benar saja, tidak lama kemudian, muncul seorang pria paruh baya kedalam pub, pria itu di temani oleh 2 pemuda serta pria paruh baya yang dikalahkan Artan tadi.
" Itu orangnya tuan "
" Hmm.... "
Pop....
Tiba pria paruh baya yang memimpin rombongan bersujud didepan Artan.
" Mohon maafkan tindakan putra saya, saya tahu dia salah, tolong maafkan. Saya berjanji kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali. " Kata pria paruh baya tersebut.
" Kejadian yang sudah terjadi biarlah terjadi, aku hanya berharap kamu memperlakukan anakmu dengan lebih disiplin lagi, sifatnya yang kasar seperti itu akan membuatnya celaka suatu hari nanti. " Kata Artan santai.
" Saya berjanji!! "
" Baiklah, kalian bisa pergi sekarang. " Kata Artan melambaikan tangan.
Pria paruh baya tersebut bangkit dan mengambil kotak yang di bawa pemuda disampingnya.
" Tolong terima barang kecil ini sebagai tanda maaf saya. "
" Aku tidak butuh hal seperti itu, aku hanya ingin satu hal, jangan biarkan anakmu membuat masalah lagi atau lain kali itu tidak akan semudah kali ini. Sekarang pergi sebelum aku berubah pikiran. "
" Baik, terima kasih.. terima kasih.. "
Kemudian rombongan itu meninggalkan pub, dan pub menjadi sepi kembali.