Chereads / Im Ex Emperor / Chapter 11 - Menuju Elf Domain.

Chapter 11 - Menuju Elf Domain.

Artan segera pergi menuju ke dermaga, tujuannya saat ini adalah pergi ke Elf Domain. Artan merasa ada sesuatu yang sedang terjadi saat ini dengan Elf Domain, karena dia tidak dapat menggunakan batu teleportasi untuk menuju kesana, dengan kata lain altar teleportasi disana telah rusak atau hancur. Biasanya, jika altar teleportasi di suatu tempat rusak ataupun hancur, para elit dari Light of Guardian akan segera membangun ulang altar teleportasi tersebut atau hanya sekedar memperbarui susunan magic rune teleportasi.

Sampai di dermaga, Artan segera menghampiri salah satu awak kapal yang dia temukan.

" Apakah ada kapal yang menuju Elf Domain hari ini? " Tanya Artan.

Awak kapal tersebut adalah seorang pria paruh baya, dia melihat Artan dengan tatapan aneh setelah Artan mengajukan pertanyaan.

" Apa kamu sudah bosan hidup nak? " Tanya awak kapal tersebut.

" Apa maksudnya paman? " Tanya Artan dengan ekspresi bingung. Dia benar-benar tidak mengerti apa maksud awak kapal tersebut, tapi dia juga menilai bahwa dugaannya kemungkinan benar, sesuatu terjadi terhadap Elf Domain.

" Bangsa Elf dikenal sangat agresif terhadap manusia, meskipun menurut legenda zaman dahulu, mereka dikenal sangat baik, tapi fakta bahwa saat ini mereka sangat berbahaya bagi kita. Apakah orang tuamu tidak menceritakan hal ini padamu? " Tanya awak kapal tersebut yang masih menatap Artan dengan aneh.

" Mereka tidak pernah menceritakan hal ini padaku. Bisakah paman menceritakannya padaku? Aku sangat penasaran dengan cerita tersebut. " Artan sengaja menggunakan voice of charisma miliknya untuk membuat awak kapal tersebut menceritakan apa yang ingin dia ketahui.

" Aku bisa menceritakannya padamu, tapi saat ini aku harus pergi berlayar mencari ikan, kalau kamu mau, kamu bisa ikut denganku dan aku akan menceritakan kisah yang aku ketahui selama perjalanan. Bagiamana? " Tanya awak kapal setelah terkena efek voice of charisma milik Artan.

" Baiklah paman, aku akan ikut denganmu. " Jawab Artan singkat.

Artan dan mengikuti pria paruh baya tersebut ke salah satu kapal yang berada di dermaga, kapal itu tidak terlalu besar.

" Perkenalkan, namaku Veisen. Siapa namamu nak? "

" Namaku Artan paman. " Jawab Artan tersenyum ramah.

" Nama yang bagus, mirip seperti nama seorang legenda, Artan Farthmor. Aku yakin orang tuamu berharap bahwa kamu bisa menjadi seperti seorang legenda itu ketika mereka memberimu nama. "

" Yah... Aku harap aku bisa membuat mereka bangga suatu saat nanti. "

Tidak lama kemudian, datang tiga orang pemuda yang juga naik ke kapal paman Veisen.

" Perkenalkan, mereka adalah anakku, yang juga awak kapal di sini, yang paling tua adalah Iselas, dan yang ini Vagon, dan yang paling muda Nidal. " Kata paman Veisen memperkenalkan ketiga anaknya.

Kemudian Artan juga segera memperkenalkan diri dengan sopan.

" Baiklah. Kita akan segera berangkat. Pastikan semua persiapan sudah terpenuhi!! " Teriak paman Veisen dengan tegas kepada anak-anaknya.

Beberapa saat kemudian, kapal itupun berlayar. Artan berdiri di dek kapal tersebut sambil memandang jauh ke arah Elf Domain berada.

" Indah bukan? "

Sebuah suara terdengar dari belakang Artan, suara itu milik paman Veisen. Artan hanya menganggukan kepalanya untuk menanggapi paman Veisen.

" Laut memang Indah, bahkan aku yang sudah 30 tahun lebih bekerja di laut masih belum bosan dengan keindahannya. " Lanjut paman Veisen.

" Ayo duduk disana, aku akan menceritakan kisah tentang Elf Domain yang ingin kamu ketahui. " Kata paman Veisen sambil menunjuk ke sebuah kursi yang berada di kapal tersebut.

" Cerita ini sudah ada sejak dahulu kala. Menurut sejarah, dulu semua ras saling membantu untuk mengalahkan ras iblis yang jahat bersama, dan itu termasuk ras Elf yang berada di Elf Domain. Saat itu terjadi perang besar antara gabungan berbagai ras melawan ras iblis, dan kita hampir kalah, banyak dari sekutu kita mengalami luka-luka, bahkan banyak juga korban tewas yang berjatuhan. Namun, sang pahlawan Artan Farthmor yang saat itu juga menjabat sebagai Grand Magus dari Light of Guardian segera merapalkan sihir terlarang untuk menyembuhkan para sekutu, hingga akhirnya kita bisa memenangkan pertarungan besar tersebut. Namun, sayang sekali bagi sang pahlawan, setelah dia menggunakan sihir terlarang, dia langsung meninggal dunia dan tidak dapat menikmati kemenangan yang telah kita peroleh. "

Avian mendengarkan cerita itu dengan seksama, ada rasa bangga dan marah dalam hatinya, dia marah karena di tuduh telah meninggal dunia.

" Sejak kemenangan dari berbagai ras tersebut, akhirnya tiba saatnya untuk pemilihan Grand Magus yang baru untuk menggantikan Grand Magus Artan Farthmor. Dikatakan pada saat itu terjadi perselisihan di dalam Light of Guardian, aku tidak tahu perselisihan seperti apa yang terjadi disana, karena Light of Guardian menyembunyikannya dari masyarakat, tapi satu hal yang pasti, ratu dari Elf Domain dan suaminya saat itu tidak setuju dengan pemilihan Grand Magus saat itu dan hingga akhirnya mereka dinyatakan sebagai pemberontak. "

" Kenapa ratu Elf dan suaminya tidak setuju dengan pemilihan Grand Magus saat itu? Dan siapa sebenarnya yang terpilih menjadi Grand Magus, paman? "

" Aku tidak tahu kenapa mereka tidak setuju, yang terpilih menjadi Grand Magus saat itu adalah Grand Magus Kurt. "

Artan kembali diam, dia memproses apa yang baru saja dikatakan oleh paman Veisen.

Setelah memikirkan untuk waktu yang singkat, Artan masih belum mendapatkan alasan mengapa Riswood dan juga Reynald tidak setuju dengan Kurt menjadi Grand Magus.

Waktu berjalan dengan cepat dan sudah malam hari, sudah saatnya kapal kembali ke dermaga untuk menjual hasil tangkapan ikan hari ini.

" Terima kasih paman atas waktunya dan juga telah menceritakan kisah tentang Elf Domain. " Setelah mencapai dermaga, Artan segera mengucapkan terima kasih kepada paman Veisen.

" Sama-sama. " jawab paman Veisen tersenyum ramah.

Artan kembali ke tempat penginapan miliknya, sebenarnya dia ingin segera berangkat ke Elf Domain, namun karena hari sudah malam, dia harus menundanya dan kembali ke penginapan untuk memastikan stamina miliknya penuh saat berangkat besok pagi.

.....

Keesokan harinya, setelah selesai sarapan pagi, Artan segera menuju ke dermaga sekali lagi, rencananya adalah untuk menyewa kapal untuk pergi ke Elf Domain.

Tidak butuh waktu lama untuk Artan mendapatkan kapal sewaan, dan segera berlayar menuju ke Elf Domain.

....

Singkat cerita, Artan telah sampai di pinggiran pulau Elf Domain. Dengan sihir angin miliknya dia mampu untuk segera sampai pada tujuan.

Hutan rimbun segera terlihat di depan mata Artan. Memasuki hutan, Artan segera merasakan kehadiran para Elf penjaga yang sedang berpatroli, mereka terdiri dari 15 Elf penjaga.

Tidak lama kemudian, Artan segera ditemukan oleh para elf penjaga yang sedang berpatroli.

" Berhenti disana!! " Teriak salah satu elf penjaga kepada Artan sambil mengarahkan busurnya kepada Artan.

Artan segera berhenti dan berdiri diam di tempatnya.

Salah satu elf dengan pedang di pinggangnya datang menghampiri Artan.

" Sudah lama aku tidak melihat manusia yang berani datang kesini, kurasa sudah 200 tahun lamanya, dan ketika aku melihat manusia lagi yang datang hanya anak kecil. "

Artan masih berdiri diam dan menatap elf penjaga yang membawa pedang tersebut.

' 200 tahun? Itu lama sekali!! ' pikir Artan dalam hati.

" Apakah kamu tersesat nak? Apakah kapalmu mengalami badai dan hancur ? " Tanya elf penjaga itu.

"Tidak, aku datang kesini untuk menemui ratu kalian. " Kata Artan tegas.

Setelah mendengar perkataannya, penjaga Elf itu menatap Artan dengan aneh, kemudian dia tertawa terbahak-bahak.

" Hahahaha, apakah para manusia sudah kehabisan akal? Mereka berani mengirim anak kecil kemari untuk menemui ratu? "

Tawa itu di sambut dengan tawa lain para penjaga Elf, mereka mengira bahwa Artan disini datang sebagai utusan umat manusia.

" Lebih baik kamu pulang nak, manusia tidak di terima lagi disini. " Kata Elf penjaga memberi saran.

" Ya, lebih baik kamu pulang sebelum kami merubah pikiran. " Sahut elf penjaga yang lain.

" Aku perlu melihat ratu kalian, jangan halangi jalanku atau aku akan berubah pikiran. " Kata Artan dengan nada sinis.

Elf penjaga yang membawa pedang tersebut merubah ekspresinya.

" Tangkap dia!! Jebloskan dia ke penjara bawah tanah. " Perintah Elf penjaga itu.

Para Elf penjaga segera menyerang Artan setelah perintah itu dikeluarkan.

Swosh...swosh...swosh...

Artan menghindar dengan cepat serangan para Elf penjaga sambil melaju ke arah Elf penjaga yang membawa pedang.

" Bukankah sudah aku bilang, jangan halangi jalanku atau aku akan berubah pikiran. " Bisik Artan di telinga Elf penjaga yang membawa pedang tersebut sambil mencengkram lehernya.

Bang.....

Kemudian Artan menendang Elf penjaga tersebut hingga terpental menabrak batu.

" Aku tahu kalian melakukan semua ini untuk keamanan Elf Domain, tapi aku tidak punya banyak waktu untuk mendengar ocehan kalian. Berikan ini kepada ratu kalian dan suruh fia datang menemuiku disini. " Kata Artan menatap para Elf penjaga yang tersisa, sambil melemparkan sebuah lencana kepada mereka.

Lencana tersebut adalah lambang keluarga kerajaan Elf kuno, yang dia dapat dari Riswood dulu.

Salah satu Elf penjaga tersebut menerima lencana yang Artan lemparkan, dia melihat lencana tersebut dan tidak tahu apa kegunaannya. Namun, mengingat kekuatan Artan yang lebih besar darinya, dia pun tidak berani macam-macam dengan Artan dan segera pergi untuk melaporkan situasi.

Setelah menunggu beberapa saat, beberapa Elf penjaga datang kembali, kali ini mereka bukan hanya sekedar penjaga yang sedang berpatroli, melainkan lebih banyak penjaga bersenjata lengkap.

' hm.... Mereka pikir dengan mengirim lebih banyak orang, mereka bisa menghentikanku? ' Artan mencibir dalam hati.

Penjaga elf tersebut semakin dekat dengan tempat Artan berada, Artan hanya mengabaikannya dan menunggu dengan santai.

Seorang Elf dengan wajah tampan dan berpakaian tempur lengkap datang menghampiri Artan.

" Mohon maaf atas tindakan bawahan saya sebelumnya. "

Tanpa di duga, Elf yang berwajah tampan tersebut membungkuk kepada Artan dan meminta maaf dengan tulus.

" Tidak apa, mereka hanya menjalankan tugas. " Jawab Artan dengan ramah.

" Perkenalkan nama saya Lyke, saya adalah komandan pasukan Elf. " Kata Lyke sambil mengulurkan tangannya.

" Artan. "

" Saya telah melihat lencana yang anda berikan sebelumnya. Kalau boleh tau, darimana anda mendapatkan lencana tersebut? " Tanya Lyke.

" Ratu Elf sendiri yang memberikannya padaku. "

Setelah mendengar jawaban Artan, Lyke terlihat sedang berpikir keras. Kemudian dia melirik ke arah salah satu Elf wanita yang berada disampingnya dan menganggukan kepala.

" Maaf untuk ketidaknyamanan anda, tapi sebelum kami mempertemukan anda dengan ratu, kami harus memeriksa anda terlebih dahulu. " Kata Lyke berbicara dengan ramah, namun dalam nada bicaranya terdapat aura dominasi yang tinggi.

Artan tidak terpengaruh oleh aura dominasi tersebut, baginya ini hanya permainan anak-anak saja, namun dia sadar semua ini dilakukan hanya untuk prosedur saja. Jika penjaga tersebut tidak memeriksa Artan keamanan Artan, mungkin Artan akan memaki mereka dan melaporkannya kepada Riswood, dan akhirnya menceramahi Riswood karena tidak bisa mengatur penjaganya.

Artan merentangkan tangannya, dan berkata dengan santai.

" Periksalah, aku tidak membawa senjata apapun. "

Lyke menganggukan kepalanya dan kemudian para elf penjaga segera menghampiri Artan dan memeriksa tubuhnya untuk melihat apakah ada senjata tersembunyi.

Tidak butuh waktu lama untuk mereka mengkonfirmasi bahwa Artan tidak membawa senjata. Kemudian Elf wanita yang berada di samping Lyke menghampiri Artan.

" Saya akan menerapkan susunan magic rune pada tubuh anda untuk menghalau energi sihir anda, sehingga anda tidak dapat menggunakan sihir. " Kata elf wanita tersebut.

" Lakukan. "

Sebuah rune magic melingkari tubuh Artan sebelum kemudian lenyap memasuki tubuhnya. Artan mengenali susunan magic rune tersebut, nama dari magic rune ini adalah Termatismo Magia, dan hanya bangsa elf saja yang dapat menggunakannya, magic rune ini berguna untuk menangkap musuh tanpa harus membunuhnya. Artan bahkan pernah mencoba berlatih magic rune tersebut selama puluhan tahun, namun dia tidak berhasil mempraktekannya.

Namun, satu hal yang tidak mereka tahu, susunan magic rune tersebut sama sekali tidak berguna bagi Artan, dia bisa saja menghancurkannya dalam sekejap.

Artan diantar menuju ke istana bangsa elf, dia berada di tengah dan di kelilingi oleh para penjaga yang selalu waspada kepadanya, perlakuan ini tidak jauh berbeda dengan perlakuan para pasukan mengiring tahanan.

Mereka melewati kota Elf sebelum sampai di istana, banyak para warga elf yang penasaran dengan apa yang terjadi, namun ketika mereka melihat bahwa seorang manusia di iringi oleh para pasukan elf, ekspresi mereka pun berubah menjadi kemarahan, bahkan ada beberapa yang melempari beberapa sayuran ke arah Artan sebelum akhirnya para pasukan elf menghalanginya dan meredakan kemarahan warga.

Artan tidak tahu apa yang terjadi, tapi satu hal yang pasti, para warga elf sangat membenci manusia. Hal ini sama dengan apa yang diceritakan oleh paman Veisen.