Astha adalah satu-satunya orang yang membuat Alivia tidak bisa menebak cara berfikirnya. Astha sering kali berubah tiba-tiba. Kadang bisa baik dan hangat, kadang juga tiba-tiba tak segan menyakitinya. Alivia kadang bingung dibuatnya.
Sambil memandang kebun bunga melati dan kebun teh, Astha merangkul istrinya dengan mesra. Hembusan angin yang menerpa wajah Alivia membuat gadis yang hampir berusia dua puluh tahun itu kedinginan. Apalagi dia hanya memakai kaos lengan panjang yang tidak tebal. Tapi rangkulan tangan Astha, membuatnya merasakan kehangatan saat itu juga. Ajaib laki-laki berwajah tampan namun terkesan dingin itu tiba-tiba memberikan kenyamanan yang tidak pernah Alivia dapatkan sebelumnya saat bersama Astha.
Dimana lelaki yang biasa menyiksanya? bahkan tak segan menyakitinya? detik ini dia berubah menjadi laki-laki yang hangat dan melindunginya.
"Tidak usah menatap seperti itu. Aku memang tampan sejak lahir." ucap Astha tanpa ekspresi.