Hari pun berganti.. Malam yang panjang serta dingin berubah menjadi pagi yang hangat dimusim dingin.. Zhaky yang sebelumnya tertidur lelap dirumah sakit tak lama kemudian sadar..
?? : Iyaiya.. Saya akan melakukan yang terbaik mulai sekarang.. Mohon maafkan saya bos..
Zhaky : ... Hu? ... ??? (Setengah sadar dan bicara dalam hati) A-apa ini? Sruk! (melihat kearah suara orang yang sedang bicara) Siapa itu?
??? : Hu? Ah! Ka akhi kamu sudah sadar?!
Zhaky : Hu? ... Siapa?? (Zhaky yang masih setengah sadar belum bisa melihat dengan jelas)
??? : Eh? Kaka tidak mengenali aku? Ini aku Kak! Aku Lala! (Mengeluarkan suara khawatir)
Zhaky : ... Lala? Apa?? (Masih setengah sadar dan bicara dalam hati) Apa yang sedang terjadi? Kenapa dia disini??
?? : Hu? Oh nanti saya hubungi lagi bos! Maafkan saya sekali lagi clack! (mematikan telp) Hei bocah kau sudah sadarkah? (menghampiri zhaky) Bagaimana perasaanmu sekarang??
Lala : Kaka tidak mengenaliku paman.. Bagaimana ini? (Mengeluarkan ekspresi khawatir)
?? : Apa? bocah kau tidak mengenali temanmu? Tunggu kau masih ingat aku kan? Aku aaron tetangga sekos-kosanmu..
Zhaky : ... Aaron?? ... (Dalam hati zhaky) Aaron disini? Apa yang terjadi? Ugh~ Kepalaku kenapa terasa nyeri ya?
Aaron : ... Hmm.. Hei nona bisakah kau tolong keluar dan panggilkan dokter?
Zhaky : ... Dokter ?? (Masih dalam keadaan setengah sadar)
Lala : Oh! Baik paman akan saya panggilkan.. grak! Clak! (Suara pintu dibuka dan ditutup)
Suasana pun hening dan hanya terdengar langkah kaki yang menjauh meninggalkan ruangan.. Zhaky dan Aaron pun sama sama terdiam diruangan.. Zhaky yang mulai sadar bahwa dia tidak dikos-kosan mulai mempertanyakan apa saja yang sudah terjadi padanya..
Zhaky : ... Umm maaf pak aaron ini rumah sakitkan? Apa yang sudah terjadi ya??
Aaron : ... Dokter bilang kau kecapean dan juga.. Ugh~ sruk sruk (garuk-garuk kepala sambil bingung menyampaikannya)
Zhaky : ??? (Tidak mengerti)
Aaron : Uhh iya.. Dan juga ingatanmu muncul kembali yang membuatmu jadi stress sekaligus tertekan sampai kau menyakiti dirimu sendiri.. Itulah yang dikatakan dokter..
Zhaky : ... Oh.. ??? (Masih agak bingung dengan situasi yang terjadi)
Aaron : Ya begitulah.. Apapun itu intinya kau kemarin menggila lagi.. Aku dan Jary yang membawamu kemari.. Dan juga.. Itu maafkan aku (Memasang wajah merasa bersalah)
Zhaky : Maaf??? (Masih tidak mengerti situasi yang terjadi)
Aaron : Iyaa aku minta maaf sudah memukul tengkuk lehermu.. Aku tidak tahu juga harus berbuat apa semalam.. Ha-habisnya kau membenturkan kepalamu sendiri ke lantai sih! Aku jadi bingung harus apa selain cara itukan! (Merasa bersalah dan bingung menyampaikannya)
Zhaky : ... Apa maksudmu??? (Masih tidak paham)
Aaron : ... Uhhh.. Umm.. Kau beneran tidak mengingat apapun kejadian kemarinkah? Jangan bilang kau juga tidak ingat aku siapa lagi? (Merasa bingung harus apa)
Zhaky : ... He? (Makin bingung)
Aaron : Akh! Ja-jangan jangan! Kau tidak ingat dirimu juga ya?! (Terkejut dan panik serta khawatir sendiri)
Zhaky yang tidak mengerti maksud aaron terdiam dan berusaha berpikir keras tentang apa yang terjadi kemarin sampai aaron orang yang dia kenal sebagai tetangga yang tidak ramah dengannya malah ada dihadapannya dengan wajah khawatir " Ada apa sebenernya? Kenapa dia memasang wajah seperti itu?? Apa yang aku lakukan kemarin- Oh! Ugh! Kepalaku sakit!! (Zhaky mulai mengingat apa yang terjadi kemarin)
Jay : Hei zhaky kau yakin tidak mau ikut denganku ?
Zhaky : UGH!! KEPALAKU!! (Memegang kepala karna kesakitan)
Aaron : ?!! Hei kau kenapa?! (Memegang zhaky)
Zhaky : Ugh! Ke-kepalaku Pak aaron- Akh! (ingatan yang muncul kembali)
Yasmin : Hik.. Zhaky.. Aku mau kita putus~ (Menatap zhaky dengan penuh kesedihan dan penuh air mata)
Zhaky : Akh!!! Sakit!! Ugh~ Hah! Hah! (Merintih kesakitan)
Aaron : Hei hei kendalikan nafasmu kau dengarkan aku oke? Hei! greb! (Memegang tangan zhaky)
Zhaky : Hu? Akh!! Ugh~ (Ingatan yang muncul kembali)
Yasmin : Zhaky lepaskan aku.. Ku mohon~ hik! (Menangis terseduh seduh)
Aaron : Hei bocah kau mendengarkanku kan?! Kendalikan dirimu!! (Ucapan aaron yang masih terdengar tapi sulit zhaky kendalikan)
Zhaky : Ugh~ Sakit pak aaron!! Apa semua ini??? Ukh!! (Ingatan terus bermunculan)
Yasmin : Khazhaky.. Aku.. Hik!.. Aku tidak pantas denganmu~ Hik!
Aaron : Coba kau atur nafasmu dulu zhak! Atur nafasmu ayo tarik nafas habis itu keluarkan ayo!
Zhaky : Hah! Hah! Ugh!! Haaa- Huuu- Haaa- Huuu Ukh!!
Zhaky yang berusaha mengendalikan dirinya dengan mengikuti intruksi aaron mengalami kesulitan karna ingatan tersebut terus bermunculan tanpa henti dikepala zhaky seperti sebuah bom waktu yang terus bergerak untuk meledak diwaktu yang ditentukan..
Zhaky : Haa! Huu!! Haaa!! Ini kenapa sakit banget-!! (Ingatan muncul kembali)
Aaron : Hei kau habis menggila lagi ya?
Zhaky : Ugh!!! Hah! Hah! Gah!! Akh!! Ukh!! (Menahan rasa sakit dikepala)
Aaron : Hei.. Ku rasa kau habis bermimpi.. Pacarmu kan sudah.. Maaf.. Dia sudah matikan..
Jary : Khazhaky! Kau tidak apa?! Ada yang sakit?!!
Aaron : Hei atur nafasmu dengan benar.. Kendalikan dirimu! Kau masih mendengar- (Suara aaron mulai tidak terdengar oleh zhaky)
Zhaky : Kau bicara apa? Aku tidak bisa mendengar- Akh!! Ah! Agh!!! (Mengiris kesakitan karna ingatan bermunculan dan mulai menyakiti diri sendiri lagi)
Aaron : Kau tidak ingat? Kau tadi kumat lagi gilanya didepanku..
Jary : Aaron tadi menelponku dan mengatakan hal sama seperti itu.. Apa kau ada mengkonsumsi obat pereda sakit zhak? Atau kau mau kami bawa kerumah sakit saja sekarang??
Zhaky : Ugh~ Bak! Bak! (Memukul kepala sendiri) Hentikan kumohon~ Siapapun! Ha! (Ingatan muncul kembali)
Yasmin : Khazhaky.. Tolong.. Lupakan aku~ (Tersenyum dengan penuh air mata kesedihan)
Zhaky : He-Hentikan kumohon-Ah! (Mulai mengingat kejadian yang lainnya)
Yasmin : Dia sudah melindungimu! Mungkin caranya salah tapi dia beneran sayang padamu!!
Zhaky : Cukup!! Sekali lagi membicarakan dia aku akan benci kaka!!!
Yasmin : Tapi dia bukan orang jahat zaky! Dia hanya-
Zaky : BERISIK!! AKU BENCI KAKA!!
Pejalan kaki : Hei yang disana awas!!!
Zhaky : Ha? TIN!!!!!!!!! (mobil box datang dengan kecepatan tinggi)
Yasmin : KHAZ- (Terpotong dengan keriakan aaron)
Aaron : KHAZHAKY SADARLAH!!! (Teriak dengan kencang sekaligus mencengkram tangan zhaky yang kuat untuk menyadarkan zhaky yang hampir hilang kesadaran sampai menyakiti dirinya sendiri)
Zhaky : ... Ha? ... Ah? .. Oh? (Tersadar namun masih kena efek kejut karna ingatan yang bermunculan)
Aaron : ... Sudah yaa.. Jangan berpikir lagi.. Sudah ya.. Jangan pikirkan apapun.. Sudah yak Sruk~ (Memeluk dan mengelus kepala zhaky)
Aaron yang melihat zhaky bertingkah seperti itu membuatnya sangat takut.. Tatapan kosong dengan penuh air mata disertai darah yang mengalir di kepalanya membuatnya tak tega dan memeluk zhaky yang terlihat sangat kacau serta terpukul dengan yang dideritanya.. " Aku selalu tidak suka setiap melihat mukanya.. Tapi untuk pertama kalinya.. Hatiku sakit melihatnya seperti ini.. Rasanya hatiku seperti tertusuk benda tajam yang menyakitkan.. "
Tak lama lala akhirnya muncul membawa dokter dan zhaky pun beristirahat lagi.. Pagi pun berganti malam.. Jary pun muncul untuk bergantian menjaga zhaky di Rumah sakit..
Jary : Nona teman zhaky?
Lala : Iya.. Aku satu jurusan dengannya.. Namaku Lala paman.. Aku ingin disini menjaga zhaky.. Bolehkan paman?
Jary : Tapi nona lala ini sudah malam dan- (Terpotong saat bicara)
Aaron : Walaupun kau ada rasa padanya tapi ini sudah malam tidak baik wanita muda sepertimu begadang dan juga menjaganya.. Lala : Hu? Tidak apa kok paman! Aku mau menjaga zhaky..
Aaron : Gak boleh.. Sudah serahkan saja dia padaku.. Kau pulang saja..
Jary : Eh? Kau juga pulang saja aaron.. Kau sudah menjaganya dari semalam sampai sekarang loh.. Sudah waktunya gantian..
Aaron : Tidak apa.. Kau saja yang pulang.. Kau kan usaha caffe... Aku sih pekerja santai.. Yaa walau kadang bisa berat banget.. (Bingung mendeskripsikan pekerjaannya sendiri)
Lala : Ta-tapi aku masih ingin disini.. Aku cuma mahasiswa biasa kok.. Tidak bekerja juga paman..
Jary : Tapi nona lala yang dibilang temenku benar.. Ini sudah larut.. Tidak baik loh untuk nona sendiri..
Aaron : Hmm nona kau kesini lagi saja besok pagi.. Kau kan cuma berpisah dengannya beberapa jam saja loh..
Lala : ... Uh tapi...
Jary : Yang dibilang temanku benar.. Tenang saja ada salah satu dari kami yang menjaganya nona~ (Bernada lembut biar tidak khawatir pada zhaky)
Lala : ... Huu~ (Menghela nafas) Baiklah aku akan datang lagi besok.. Uh~ Bolehkah aku meminta nomor paman untuk dihubungi?
Aaron : Apa-apaan itu? Buk! Aw! (pinggang aaron disikut jary)
Jary : Baik-baik boleh ini ku kasih nomorku.. (Mengeluarkan ponsel dan melirik Aaron) Nomormu juga kasih saja sudah biar dia mau pulang.. Lagi juga dia cuma khawatir pada zhaky kan..
Aaron : Ugh~ oke oke.. (Agak males memberikan nomor telp)
Merekapun bertukar nomor dan mulai ngobrol terkait kondisi zhaky saat dikampus dan lainnya.. Sampai akhirnya zhaky siuman lagi..
Lala : Mohon bantuannya ya paman dalam menjaga zhaky.. (Membungkukan badan)
Aaron : Um! Iya.. (Sedang fokus menyimpan no. Telp di hp)
Jary : Tentu.. Hati-hati ya nona lala dijalan!~
Zhaky : ... Hu? Pak jary? Kaukah itu?
Jary dan Lala : ?!! KHAZHAKY KAU SUDAH SADAR !!! (Terkejut bersamaan dan menghampiri zhaky)
Aaron : ?!!! Apa sih kalian bikin kaget saja!! (Terkejut karna teriakan jary dan lala tepat didepan aaron)
Zhaky : Hu? Ah~ Iya~ (Memegang kepalanya yang masih terasa nyeri)
Jary : Masih ada yang sakit zhak? Mau dipanggilkan dokter saja tidak??
Lala : Aku panggilkan dokter ya ka akhi?
Aaron : Biar aku saja kalian disini.. Grek! Clak! (suara pintu tertutup)
Jary : Kembali berbaring saja zhak.. Jangan bangun yaa.. Sruk~ (Menarik selimut zhaky)
Lala : Apa kaka haus? Mau minum??
Zhaky yang sudah mengingat apa saja yang terjadi padanya kemarin membuatnya terdiam dan tak tahu harus berkata apa kepada orang disekitarnya.. Melihat Bosnya dan orang sekitar yang dikenal ada disekitarnya dia tahu dan sadar bahwa dia baru saja membuat masalah sekaligus merepotkan mereka " Apa yang sudahku lakukan? haa~ (buang nafas) Padahal aku sudah bilang pada jay kalau ditinggal dia akan baik-baik saja tapi.. (Melihat lala dan aaron yang ada disamping zhaky) Aku malah membuat masalah baru~ puk! (Menepuk kepala sendiri) Sepertinya yang ibu bilang benar aku pembawa masalah saja~"
Setelah pemeriksaan yang dilakukan dokter.. Lala pun pamit pergi karna permintaan zhaky yang menyuruhnya pulang karna sudah larut malam.. Jary pun yang sadar sudah sangat larut malam inisiatif mengantarkan lala dengan mobilnya sendiri dan meninggalkan zhaky dan aaron sendiri..
Jary : Nanti aku balik lagi yaa.. Ayo nona lala..
Lala : Aku pamit yaa ka akhi permisi~ ... (Melihat zhaky) Hu~ (Buang nafas) Sekali lagi permisi grak! clak (Suara pintu ditutup)
Aaron : Okeh mereka sudah pergi.. Kau kembalilah tidur sekarang.. Sudah waktunya untukmu istirahat juga..
Zhaky : ... (Hanya diam tanpa kata sambil melihat aaron)
Aaron : ??? Apa? Kenapa kau melihatku begitu?? Ada sesuatu diwajahku???
Zhaky : Oh! Tidak kok pak aaron hanya saja.. Aku tidak menyangka anda akan ada disini bersama saya haha~ (ketawa canggung)
Aaron : Oh~ ... Yaa aku juga tidak menyangka kita akan berakhir seperti ini juga si..
Zhaky : ... Itu pak aaron.. Saya- (terpotong saat bicara)
Aaron : Tidak perlu minta maaf.. itu sudah pekerjaanku.. Sruput~ (Sambil minum kopi)
Zhaky : Eh? Pekerjaan??
Aaron : Hu? Ugh! (keselek saat minum) Iya maksudku.. Aku juga melakukannya karna ingin saja.. Dan lagi sudah kewajiban semua orang saling tolong menolong.. yakan??
Zhaky : Oh.. Iya.. Anda benar..
Aaron : Umm E'hem! Apapun itu! Kau tidur saja sudah mau tengah malam ini.. Apa kau tidak mengantuk??
Zhaky : ... Tidak...
Aaron : ... Apa kau lapar? Atau mau minum sesuatu?
Zhaky : ... (Hanya diam tanpa kata)
Aaron : Kalau kau lapar atau haus kau bisa bilang padaku.. Nanti aku belikan kantin (terpotong saat bicara)
Zhaky : Pak aaron bisakah aku curhat padamu?
Aaron : Hu? ... Curhat ???
Zhaky : ... Ada hal.. Yang kupendam sendiri selama ini.. Dan itu.. (Terdiam)
Aaron : ... Ya??
Zhaky : Yaa.. itu Soal kejadian kecelakaan menimpa.. Kaka.. Bisakah aku bercerita padamu?
Aaron : ... Yaa soal itu.. (Agak bingung karna pembicaraan soal topik sensitif)
Zhaky : Aku tidak mau menundanya.. Maksudku.. Aku tidak tahu harus bercerita pada siapa.. Dan ku rasa.. Kalau bukan sekarang.. Aku tidak bisa menceritakan hal ini pada siapapun.. Karna.. Aku terlalu takut.. Menceritakannya.. (Terdiam dengan wajah sedih)
Aaron : ... Kau tidak takut aku menceritakan hal ini pada siapapun?? Kita tidak akrab loh..
Zhaky : ... Aku tidak peduli.. Untuk saat ini.. Aku hanya ingin didengar.. Aku.. Tidak tahu.. Aku hanya ingin mengeluarkan apa yang kurasakan saat ini.. Itu saja.. (Wajah tambah sedih)
Aaron : ... Yahh.. Kau beruntung aku pendengar yang baik sekaligus penasihat yang bisa diandalkan disekitar orang yang mengenalku.. Jadi ayo dengarkan ceritamu..
Zhaky : ... Apa kau akan menyampaikannya pada bosku?
Aaron : Hu? Maksudmu jary? Yaah tergantung.. Seberapa penting ceritamu.. Semakin penting mungkin akan ku beritahu jary? Tidak masalahkan? (Maksudnya disini kalau cerita yang zhaky katakan berhubungan dengan mental zhaky yang bisa memburuk dan mengganggu aktivitasnya maka aaron akan beritahukan jary sebagai bos zhaky ditempat kerja sekaligus wali yang bertanggungjawab pada zhaky selama zhaky sakit)
Zhaky : .... (Diam Sesaat dan tersenyum) Boleh pak aaron..
Zhaky pun menceritakan apa yang terjadi padanya dihari tersebut pada aaron.. Mulai dari bangun tidur.. Alasan dia kecapean kerja.. Ingatan yang mulai muncul ditidurnya.. Bahkan insiden yang menimpanya dari kecil sampai dewasa sekaligus kesialan yang selalu ibunya lontarkan padanya dia ceritakan pada aaron.. Aaron yang mendengarkan cerita tersebut hanya diam dan fokus saja.. Sampai hati kecilnya pun berkata " Gila.. Aku pasti sedang bermimpi mendengarkan semua ini.. ya kan? "