Fatih tertawa terbahak - bahak melihat Rendy memukul bola golfnya jauh dari hole yang di tuju. Tetapi kemudian dia terdiam ketika Rendy menyempurnakan semua pukulan bola golf-nya. Bahkan perolehan angkanya di bawah Rendy sedikit. Caddy yang menemani Fatih langsung kena omelan Fatih yang dia rasa malah membawa sial kepadanya.
Sedangkan Laura tampak sangat senang menemani Rendy. Ia tidak bosan - bosannya menatap Rendy dari samping. Pipi Rendy kemerahan karena terkena sinar matahari sore dan keringat yang menetes di pelipisnya sungguh seperti kulit buah apel merah yang tertetesi madu. Laura jadi ingin menjilatnya untuk mencecap rasa manis dari madu itu.
"Kau ternyata mahir juga.." Kata Fatih sambil memajukan bibirnya ke depan, Ia melepaskan sarung tangannya dan memberikan kepada caddy-nya. Rendy melakukan hal yang sama. Ia juga melepaskan sarung tangannya. Mengangkat bahunya lalu menjawab,