Andri hanya mendengarkan ketika Rendy mengomeli Andrea. Sebenarnya yang aneh bukan hanya Andrea tetapi Rendy juga. jadi memang mereka itu sebelas dua belas. Andri jadi ingin tertawa terbahak - bahak tapi takut dosa. Jadi Ia hanya menahan tawanya dalam hati. Jalanan pada pukul sebelas siang hari sedikit lenggang karena biasanya jalanan penuh dipagi hari saat anak - anak pergi sekolah dan para pekerja pergi ke kantor atau ke pabrik. Lebih siang sedikit juga jalanan masih penuh karena saatnya mobil besar keluar dari gerasi mereka.
Dan pukul 11 jalanan mulai lenggang sampai nanti bubaran kantor. Andri tidak berani bertanya lagi karena Rendy sendiri kemudian mengeluarkan handphonenya dan mulai menelpon Anton. Asistennya yang ada di lapangan.
"Jadi Bapak sudah dalam perjalanan ? Oh iya siap Pak. Kami akan segera menyiapkan ruang pertemuan dengan para mandor " Kata Anton sambil kemudian menetup teleponnya ketika Rendy menyudahi pembicaraannya.