Rose menatap ibu tua itu dengan lembut. Kasihan. Lalu ia mengalihkan oandangannya kepada penjaga toko di sebelahnya. "Seharusnya kamu tidak bersikap kasar begini" ujarnya dingin. Matanya penuh kemarahan. Para pengikut yang tertinggal di belakang kaget. Jarang sekali mereka mendengar boss mereka ini marah. Keringat dingin mengucur di badan mereka. "Apa ini yang diajarkan mall ini pada pegawainya?" imbuh Rose.
"Eh....ehh...mbak ini nggak tau apa-apa ikitan ngomong" jawab penjaga toko itu sewot. "Ibu ini tuh dilihat dari mana-mana gak akan mampu beli tas di sini, di sini semua barang impor. MAHAL!" tambahnya.
"Trus.....kamu boleh kasar?? gitu??" tanya Rose. Kemarahannya sudah sampai di ubun-ubun.
"Jelas... apalagi tas ini jadi kotor karena ibu itu" bantah si penjaga toko.
"Kita cek cctv kalo gitu" ujar Rose seraya mengangkat tangan. Damar yang sedari tadi diam di sebelah Rose mengangkat HP nya. Menelepon. Tidak lama ia maju ke samping Rose dan mengangguk. Taks selang beberapa lama, datang manager beserta pihak keamanan mall dengan membawa perlengkapannya.
"Selamat siang, Nona..." sapa manager itu di hadapan Rose. Rose hanya menggangguk kecil. Nampak ketidak senangan di wajahnya. Manager itu memberi kode pada pihak keamanan. Mereka langsung sigap membuka laptop dan menyerahkannya pada Damar. Damar yang menerima laptop tersebut maju ke hadapan Rose sambil memperlihatkan rekaman cctv uang nampak di layar.
Rose diam mengamati. Tenang. Di sampingnya, penjaga toko mulai berkeringat dingin. Takut. Apalagi sedari tiba tadi, managernya melotot padanya. 'Uuhhh....mati aku. Kayaknya aku salah pilih musuh nih..' ujarnya dalam hati. Perlahan ia mengangkat kepalanya. Melihat ke arah Rose. Melihat wajah Rose memerah, ia menggigil Ketakutan. "No...nona...." panggilnya pelan. "Ma'af...Nona...ma'af" suaranya parau. Meminta ma'af.
Rose diam....seolah tak mendengarnya. "Minta ma'af sekarang juga pada ibu ini" perintahnya. Kemarahan nampak dari suaranya.
"Ma'af bu....ma'af....saya salah sudah menuduh ibu....saya salah" ujar pelayan toko itu meminta ma'af sambil menghadap ibu tua tersebut.
"Iya...ndak apa-apa" balas ibu tua tadi pelan. Kekecewaan masih tampak di wajahnya.
"Minta ma'af karena sudah berkata kasar!" perintah Rose lagi.
Tanpa pikir panjang, ia membungkuk sambil minta ma'af lagi pada ibu tua tersebut. "Ma'af...saya kasar..membentak ibu" ujarnya sambil mennagis. Ibu itu diam.
"Kamu tahu yang harus kamu lakukan kan??" tanya Rose pada manager itu. Ia hanya membalas dengan anggukan. "Damar, periksa semua. Mulai dari keuangan sampai kepegawaian" imbuhnya pada Damar. "Saya mau laporan lengkap dalam 2 hari."
Rose kemudian menatap ibu tua itu, wajahnya melembut. "Ma'af ya ibu atas kesalahan pegawai kami" ucapnya halus. "Silahkan ibu pilih barang uang ibu suka. Ibu tidak perlu bayar" tambahnya pelan seraya tersenyum.
Ibu tua itu mengangguk menatap Rose. "Trimakasih, nak" jawabnya pelan. Ditemani pelayan toko lain, ibu itu berkeliling toko. Melihat-lihat.
"Berikan apa yang ditunjuk ibu itu" ucapnya pada manager itu.
******