Chereads / My Doctor is My Husband / Chapter 45 - BAB 43

Chapter 45 - BAB 43

Pagi hari Ayisa akan berangkat ke sekolah dan Ilyas juga akan berangkat ke rumah sakit.

"bang nanti nggak usah jemput ya!?" ucap Ayisa.

"kenapa memang?"tanya Ilyas.

"nanti aku kerumah sakit aja! jalan kaki kan dekat! dari pada Abang jemput aku cuman nganterin pulang terus balik lagi kerumah sakit kan ribet!"

"yaudah terserah kamu! tapi kalau pulangnya jalan kaki hati-hati ya?!" ucap Ayisa.

Ayisa melontarkan senyum manisnya."iya aku hati-hati!" ucapnya.

Tak lama mereka sampai disekolah Ayisa. Dan terdapat dua sahabat Ayisa yang selalu setia menunggu Ayisa di depan pagar sekolah.

Ilyas pergi menuju ke rumah sakit dan Ayisa telah memasuki kelasnya.

Seperti biasa sebelum guru memasuki kelas mereka terlebih dahulu mendatangi kantin Mbak Tami.

Dan setelah itu mereka kembali kekelas untuk mengikuti pembelajaran yang berlangsung.

Waktu pulang sekolah.

"Ayi kamu mau kerumah sakit ya?" tanya Fika.

"iya"

"naik apa? dijemput lagi sama kak Ilyas ya!?" tanya Anjeer.

"nggak kok jalan aja kan dekat!" jawab Ayisa.

"aku antar mau?" tanya Anjeer.

"nggak usah aku jalan aja!" jawab Ayisa.

Jemputan Fika datang.

"yaudah sampai jumpa besok, Assalamualaikum!"

"waalaikumsalam.."

"Anjeer aku duluan ya! assalamualaikum!"

"waalaikumsalam"

Ayisa berjalan menuju rumah sakit hanya waktu beberapa menit dia pun sampai.

Dia kembali menuju ruangan yang sempat membuatnya merasa sedih juga cemburu.

Sebelum dia melangkahkan kakinya masuk keruangan Ilyas matanya melihat sebuah ruangan yang membuatnya lebih memilih untuk memasuki ruangan tersebut dari pada memasuki ruangan Ilyas.

"ruangan dr. Irwan? mungkin ini saatnya aku cari tau soal obat itu!"

kakinya memasuki ruangan tersebut.

"assalamualaikum" ucap Ayisa.

"waalaikumsalam! eh pasien ada apa kesini?""oh kamu mau ambil Tupperware ya?"

"nggak!"

"silahkan duduk!" ucap Irwan mempersilahkan.

"iya"

"kamu kesini mau apa?"

"obat yang di kasi bang ilyas?"

"kenapa?"

"nggak usah basa-basi! aku mau tau tentang obat itu! secara detail dokter jelasin semua tentang obat itu!" ucap Ayisa dengan serius.

"obat apa aku nggak tau!"

"bohong aku udah tau kalau dr. Irwan itu tau kan tentang obat aku yang diambil secara diam-diam sama bang Ilyas dikamar aku!"

"ok aku akan kasi tau kamu tapi dengan dua syarat!" ucap Irwan.

Ayisa sedikit kesal pada Irwan karena dia tidak langsung pada inti pertanyaan tapi justru memberinya syarat.

"apa?"

"yang pertama Ilyas nggak boleh tau kalau aku sudah memberi tahu kamu soal ini! dan yang Kedua kamu harus menjelaskan secara detail tentang kenapa kamu bisa mengkonsumsi obat itu sejak kapan? karena apa?" ucap Irwan.

Ayisa menghela nafas panjang."ok! aku nggak akan kasi tau bang ilyas! dan soal kenapa aku mengkonsumsi obat itu...

Saat itu aku kelas enam SD dan satu hari ada sebuah lomba di waktu perpisahan, aku ikut lomba itu aku ikut lomba baca puisi! Bang Ilyas udah janji sama aku untuk datang! tapi sayangnya dia pergi dan lebih memilih melanjutkan pendidikannya ke Belanda yang kebetulan dia mendapatkan beasiswa untuk jurusan kedokteran! aku kecewa aku menang lomba itu! tapi terasa kalah! dia pergi sedangkan aku hanya bisa Menangis sampai akhirnya aku masuk rumah sakit dan setelah aku keluar aku berubah drastis aku jadi cepat marah dan suka hancurin barang barang yang ada didepan aku semuanya aku hancurin kalau aku marah! Abi membawa obat itu dan meminta aku untuk makan tapi aku nggak mau makanya aku suka simpan obat itu di sebuah kotak! dan umi tau itu! dia marah dan akhirnya dia selalu mencampurkan obat itu langsung ke makanan aku tapi obat itu berhasil membuat aku nggak suka marah marah lagi! tapi aku jadi nggak suka kalau ada yang ribut, cerewet dan semacamnya, dan kalau aku nangis itu kepala aku sakit banget dan mata aku juga berat banget pengen tidur!" ucap Ayisa.

"oh jadi gitu ceritanya?!"

"dan iya! umi bilang itu cuman obat penambah nafsu makan tapi kalau aku makan biasa-biasa aja! aku nggak terlalu nafsu untuk makan! tapi aku juga nggak ngerti apa yang terjadi sama aku!?"

"jadi benar obat itu yang mempengaruhi kesehatan kamu!?" ucap Irwan.

Ayisa semakin heran dengan ucapan Irwan.

"maksudnya?"

"jadi obat itu dosisnya sangat keras dan itu hanya bisa dikonsumsi oleh orang yang usianya 20thn keatas karena diusia dibawah 20thn kondisi tubuhnya masih belum kuat untuk mengkonsumsi obat itu apalagi perempuan jantungnya lebih lemah dari laki-laki! dan apa yang terjadi sama kamu adalah efek samping dari obat itu." ucap Irwan.

Ayisa sangat terkejut mendengar hal itu dia sangat tidak percaya dengan apa yang dia telah ketahuinya.

Rasa tak percaya mengeroyok pikirannya dia masih belum puas dengan pernyataan Irwan.

"Ayisa!"

Ilyas tiba-tiba datang dan melihat Ayisa diruangan Irwan.

Ilyas mengenali Ayisa walaupun itu dari sisi manapun.

"bang Ilyas!" Ayisa sedikit terkejut dengan kedatangan Ilyas.

"kamu ngapain disini?"

"Ayisa mau ambil tempat makan yang kemarin dikasi keaku!". Jeda beberapa detik."iya kan Ayisa?" ucap Irwan.

"iya, mau ambil Tupperware ini" ucapnya sambil mengangkat tangannya yang memegang Tupperware.

"oh yaudah! Ayo kita pulang! aku cari kamu dari tadi!" ucap Ilyas.

"makasih ya dok, Assalamualaikum!"

"seharusnya saya yang berterima kasih, makanan buatan kamu enak walaupun baru belajar masak tapi enak banget loh!" ucap Irwan.

Raut wajah Ilyas sedikit kesal dengan ucapan Irwan dia cemburu pada Irwan.