Setelah kami selesai berbicara, tiba-tiba aku mendengar suara Langkah kaki yang cukup cepat ada seseorang yang hendak masuk keruangan ini.
" huh huh huh, kurasa masih sempat. Jadi apa yang kalian bicarakan, aku telah kembali. "
Fredella tampak kelelahan setelah mendeklarasikan dirinya kembali.
" kami sudah selesai lho. "
" HEEEE, kenapa cepat sekali, kau pasti merencanakan sesuatu lagi, cepat katakan padaku. "
Fredella segera mendekatiku.
" aku tidak merencanakan apapun, setidaknya seperti itu. "
" heh, okaa sama. Apa yang dibicarakan Raven ? "
Sekarang dia menginterogasi ibunya sendiri.
" apa ya, tampaknya Raven kun bilang dia ingin bersenang-senang, benar bukan sayang ? "
Senyuman intimidasi yang ditujukan pada Raja, dengan hal itu tampaknya sang Raja langsung paham seketika.
" ya, seperti itulah. katanya Raven kun sedang lelah bekerja, jadi dia sedang berdiskusi dengan kami sistem pengawalan apa yang paling cocok dengan sedikit mengeluarkan tenaga. "
Kebohongan yang tercipta sesaat itu memang hebat, intimidasi Ratu tidak bisa diremehkan.
" benarkah cuma itu ? "
Meski begitu tampaknya dia masih bisa mencium bau ketidakjujuran kami.
" memang begitu kok, jadi kenapa kau pergi tadi ? "
Sekarang giliran ku untuk mengubah topik.
" rahasia. "
Sekarang dia tersenyum padaku.
" heh, akan kucek sekarang juga. "
Aku mencoba menggertaknya.
Dia langsung menghadang langkahku sambil sesekali tanpa sadar mengucapkan beberapa kalimat.
" tu—tunggu sebentar, masih belum matang, kualitas premium…. Upps. "
Tampaknya sifat kikuknya mulai terlihat.
" jadi begitu, terima kasih ya. "
" apa maksudmu, aku tidak paham sama sekali. "
Meski begitu Raja dan Ratu tampak sedikit tersenyum juga saat melihat tingkahnya itu.
" kalau begitu aku akan makan banyak dulu diluar sana… "
" eh, jangan terlalu banyak…. "
Sifatnya itu sangat mudah ditebak.
" kalau begitu kami permisi dulu yang mulia Raja dan Ratu. "
" ya, silahkan bersenang-senang. "
Mereka berdua menjawab Bersama-sama.
Setelah itu aku menggenggam tangan Fredella untuk segera keluar dari ruangan ini.
" eh, tunggu sebentar. "
Tampaknya sifat malu-malu Fredella memang sangat mudah kupermainkan.
Setelah pintu itu tertutup.
Ratu tampak tertawa kecil untuk melampiaskan rasa yang ditahannya.
" dia itu, bisa membuat Fredella chan seperti itu. "
" bakatnya sama persis dengan Cleopatra san. tidak heran juga. "
" jadi, sekarang Fredella chan mulai aktif memasak, apa dia mulai berpikir untuk menjadi ibu yang baik kah ? . "
" tapi kurasa terlalu cepat bagi mereka melangkah kearah itu, padahal seingatku dulu Fredella chan masih kecil. "
" anak-anak memang sangat cepat untuk tumbuh dewasa, sudah tugas kita untuk mengawasinya. "
" memang benar katamu. "
" selain itu, kurasa hubungan mereka mengalami perkembangan sekarang. "
Situasi beralih ke panggung utama, banyak orang yang sedang terfokus dengan tujuan utama mereka masing-masing, tapi banyak juga yang ingin cepat mengakhiri acara ini dan ingin segera pulang.
Awalnya kupikir ini akan selesai dengan cepat. Tapi tampaknya acara sebesar ini memang memakan waktu yang cukup lama.
Sambil terus mengambil beberapa makanan yang dihidangkan, aku mencoba menikmati waktu santaiku.
Saat ini aku Kroos, masih berdiri di sudut ruangan sambil terus mengawasi berbagai sudut.
Ini memang situasi yang wajar, karena para bangsawan tidak akan mempedulikan mereka yang bukan dari kalangan bangsawan.
Aku hanya berharap acara ini akan segera selesai.
Tapi sepertinya, semua orang sedang berbincang-bincang tentang berbagai hal. Temanku Tris sedang disibukkan dengan hal lain, jadi kurasa aku benar-benar lega saat ini.
" jadi, aku harus melaporkan hal apa pada beliau. "
Aku menggumamkan kalimat kecil itu dengan nada yang pelan.
Sambil sesekali meminum segelas wine yang kupegang.
Keadaan di luar gerbang sangat ramai, semua orang telah mendapatkan info tentang berbagai penghargaan yang telah diberikan Raja, dan soal keberhasilan Raven dono, setelah sang Raja memberikan pengakuan yang disebut hadiah itu, semua orang akhirnya mempercayai hal itu.
Dan mereka langsung mengadakan perayaan atas kebenaran itu.
Saat melihat ekpresi orang-orang yang senang, entah kenapa aku juga ikutan senang.
" saya rasa beliau memang hebat ya Emily dono. "
" memang seperti itulah beliau. "
" apa akan ada cerita baru bagi negara ini. "
" ketimbang cerita baru, lebih tepat disebut perkembangan baru. "
" meski begitu, kurasa keamanan kali ini benar-benar biasa saja, padahal aku sudah mengantisipasi terhadap tindakan orang luar. "
" saya rasa, orang luar yang anda maksud masih melihat perkembangan dari jauh, setidaknya itu tidak terjadi dalam waktu dekat. "
" jika itu intuisi seorang wanita, maka setidaknya saya akan mendengarkannya. "
" kapten Meyer, saya izin pergi dulu untuk melihat kondisi bagian dalam. "
" ya, mohon jaga diri anda. "
Aku pun segera memasuki area dalam istana Kembali.
Saat sedang berkeliling, masih terdapat banyak bangsawan yang sedang menikmati waktunya, kurasa memang firasatku kali ini salah.
Sambil terus berjalan, banyak bangsawan juga yang menyapaku, saling tukar senyuman adalah hal yang wajib dalam acara seperti ini.
Sejak dari dulu, selalu seperti ini.
Saat aku sedang berpikir tentang banyak hal, kurasa aku melihat sekumpulan bangsawan yang terlihat merencanakan sesuatu.
Saat kulihat baik-baik, mereka itu para bangsawan yang berlawanan dengan kebijakan saat ini.
Apa mungkin, sumber masalah yang kurasakan berasal dari mereka.
Ada baiknya aku memantau mereka.
Dengan segera aku berdiri membelakangi tembok, sambil terus menguping percakapan mereka dari jauh.
Ada beberapa hal yang terdengar.
" ini gawat, orang-orang telah mengakui tindakan pendatang baru itu. "
" itu semua pasti bohong, kurasa mereka hanya menutupi kebenaran aslinya. "
" kurasa lebih baik kita memperkuat kekuatan kita masing-masing, agar bisa melawan balik. "
" apa kau menyarankan pemberontakan ? "
" tentu tidak, aku hanya ingin kita bersiap agar dapat mempertahankan kekuasaan. "
Itulah suara-suara yang kudengar dari sekumpulan bangsawan bodoh.
Meski begitu, status mereka kebanyakan dari tingkat 3. Itu cukup di pertengahan.
Kalau begitu, akan sedikit berbahaya untuk kelangsungan pekerjaan Raven dono kedepannya.
Saat terus mendengar ucapan mereka, seseorang yang tampaknya terkenal mulai ikut berbicara.
" kalian terlalu gegabah, pikirkan dulu matang-matang segala tindakan kalian, apa kalian lupa nasib bangsawan Rohm. "
" itu mungkin karena si pendatang itu mengutus Fredella sama untuk mengalahkan mereka semua. "
" jika memang benar begitu, seharusnya itu diumumkan, tetapi mungkin bisa saja dia menggunakan kekuatan keluarganya. "
" bangsawan terkuat, satu-satunya yang bisa mencapai mereka hanyalah orang yang mereka pilih, ini benar-benar mimpi buruk. "
" karena hal itu telah diucapkan oleh Raja, dapat dipastikan dia keturunan langsung dari Dewa Perang Romanova. "
" kita tidak punya kesempatan jika berhadapan dengan orang itu. "
" kita memang kalah, tapi setidaknya kita bisa menjebak mereka. "
" caranya ? "
" akan kupikirkan, setidaknya kita masih punya banyak waktu untuk mengembangkan rencana itu. "
" begitu ya, mari kita bahas itu pada waktu yang tepat, sekarang kita bubar. "
Sesuai perkataan orang itu, semua orang langsung pergi ketempat yang mereka suka.
" orang-orang bodoh, tidak tahu siapa yang mereka lawan. "
Aku menggumamkan hal itu, setidaknya aku harus mencari waktu unutk melaporkan hal ini pada beliau.
Aku pun segera berjalan kembali menuju kearah lain.
Setelah beberapa saat melangkahkan kakiku, aku dihadang oleh seseorang.
" yo, maaf menganggu waktunya sebentar. "
Sudah kuduga, pemimpin mereka tampaknya sadar.
" apa ada yang anda inginkan, tuan Plozek. "
Aku mencoba bersifat sesopan mungkin.
" saya hanya ingin bertukar kata saja. "
" maksudnya. "
" lebih baik jangan ikut campur terlalu jauh. "
" apa maksud anda ? "
" hanya mengingatkan soal itu bukanlah tugas seseorang tentara. "
" apa anda mengancam saya ? "
" saya tidak mengancam mu, kekuatan ku tidak cukup untuk melakukan hal itu. "
" jadi, saya harus apa ? "
" tetap diam, atau akan ada hal buruk yang akan terjadi. "
" meski tujuan keluarga kekaisaran itu baik, tapi kenapa kau mau melawan mereka ? "
" mereka sudah usang, lebih baik mengganti mereka dengan bangsawan yang punya kekuatan besar. "
" kau pikir aku tidak bisa menghentikanmu ? "
Aku berniat menarik pedangku.
" kau bisa saja membunuhku sekarang, tapi setelah aku terbunuh kaulah yang akan hancur. "
" meskipun aku hancur, yang penting kekaisaran masih dapat berdiri. "
" apa kau pikir hanya aku saja yang merencanakan pemberontakan, masih banyak faksi yang menginginkan hal itu. "
" kalau hal itu… "
Aku tampak tidak bisa membalasnya.
" sudah kubilang bukan, lebih baik kau diam saja. "
Setelah mengucapkan hal itu dia pergi melewatiku, ekspresinya terlihat sangat serius.
Tapi tidak bisa kubiarkan, setidaknya aku harus memberi tahu Raven dono.
Aku segera berlari menuju ke ruangan utama pesta kali ini.