Chapter 43 - Berkumpul

Acara pun dibubarkan, sepertinya acara puncaknya nanti malam. Akulah yang pertama kali berdiri dan pergi meninggalkan ruangan ini, Bersamaan dengan itu ada beberapa orang yang mengikutiku dari belakang itu dimulai dari Mizue,Nakame,dan Ziemlich.

Beberapa saat kemudian, Fredella berlari untuk mengikuti ku dari belakang. Dalam sepersekian Langkah dia berhasil mengejarku saat berada diluar tempat ini.

" hei tunggu. "

Saat aku menolehkan pandanganku, dia memang tampak sangat cantik dengan gaun merahnya itu.

" seperti biasa kau memang sangat cantik Fredella. "

Wajahnya tampak memerah sebentar, tapi dia segera Kembali ke dirinya biasanya.

" terima kasih, tapi aku ingin bertanya tentang hal itu, bisa kau jelaskan padaku sekarang juga ? "

" ah, soal itu. Rencana itu sebenarnya masih belum sempurna juga sih, jadi belum pantas kukatakan. "

" meski begitu aku tetap ingin mendengarnya, aku sudah muak menjadi pengikut saja tanpa tahu keadaan yang terjadi. "

Dia tampak serius dengan hal ini.

" begitu ya, jika kau tahu ini, kau akan sulit tidur lho ? "

Aku mencoba menggodanya.

" apa kau meremehkanku, itu sangat mudah bagiku. Setidaknya aku ingin berguna untukmu. "

Dia mengatakan hal itu dengan nada yang terdengar tulus.

Aku segera menghampirinya dan menyentuh pundaknya, gaunnya yang berwarna merah serta kulitnya yang putih mulus, dia memang benar-benar putri kekaisaran sesungguhnya.

" kalau begitu ikut aku. "

Aku mengatakan hal itu tepat ditelinganya.

Dia memberikan respon yang imut saat aku melakukan hal itu, meski begitu dia tampak tidak melawan sama sekali.

" oke, aku akan ikut kemanapun itu. "

Dia menunjukkan wajah yang benar-benar lega.

Rombongan kami berjalan ke luar istana ini bertambah dengan adanya Fredella.

Semua pelayan dan para penjaga terus menerus memberi hormat kearah kami saat berjalan, kurasa ini hal yang wajar terjadi di zaman seperti ini.

Meski begitu, karena aku yang memimpin didepan, aku masih belum hapal denah tempat ini, kurasa kami tersesat.

" ano, Fredella. "

Saat aku hendak mengatakan maksudku, dia tampak paham.

" ruangan mu bukan, ikuti aku "

Sekarang gantian Fredella yang memimpin didepan, kurasa memang tepat untuk menyerahkan suatu pekerjaan hanya pada ahlinya.

Sampai beberapa saat akhirnya kami sampai diruangan ku.

Saat kubuka, tampak banyak sekali dokumen yang ditumpuk kurasa posisi ini telah lama kosong yang membuat banyak pekerjaan harus dilakukan sekaligus.

Aku menyuruh mereka semua untuk duduk.

beberapa saat kemudian terdengar suara pintu terbuka, rupanya itu Sakuya dan Karen yang membawa makanan lain, aku takjub mereka bisa menemukan keberadaanku secepat ini ditempat ini.

" mohon maafkan kami Raven sama jika menunggu lebih lama. "

" aku justru kagum pada kalian yang tahu lokasi ku sekarang, terima kasih juga atas makanannya. "

dengan cepat kuambil beberapa makanan sekaligus untuk kumakan.

" jadi, bisa kaukatakan sekarang ?. "

Fredella mulai menanyakannya

" oke, bisa kau bantu aku, dimana peta wilayah kekaisaran ini ? "

tentu aku mengatakan hal itu sambil cemilan kecil ini.

" seharusnya itu tersimpan disini. "

Fredella segera mencarinya di dalam lemari ruangan ini. Sedangkan aku hanya sedang mempersiapkan sesuatu yang lain.

Beberapa saat kemudian dia mengeluarkan hal itu dan langsung memberikannya padaku.

" oke, terima kasih kau boleh duduk Kembali. "

Dia pun Kembali duduk.

Kupasang peta itu ditembok untuk memberi pengarahan kepada para anggotaku.

Saat semuanya lengkap, kutarik suatu tongkat dan sebuah kristal sihir dari dimensi pribadiku.

" ya, ke intinya saja mungkin. Aku menamainya rencana [Rez], Langkah pertama hancurkan bangsawan. "

" apa maksudmu raven ? "

Fredella langsung kaget dengan ucapanku.

" biar kujelaskan, aku punya 3 cara, pertama manfaatkan mereka,kedua tundukkan mereka,ketiga hancurkan mereka dan diganti dengan yang sesuai. "

" apa kau paham tentang apa yang barusan kau katakan ? "

" tentu saja aku mengerti, jujur saja aku ingin segera melenyapkan penghambat itu. "

" mereka punya uang dan pasukan yang banyak, kurasa ini akan berakhir menjadi perang saudara. "

" itu jika aku gagal, tapi kau akan kuberi garansi. "

" garansi ? "

" lupakan saja, aku mengatakan hal aneh lagi. Intinya, akan kupastikan hal itu tidak berakhir menjadi seperti itu. "

" aku masih tidak mengerti tentang apa yang ingin kau lakukan ? "

" intinya, aku ingin kita melakukan pesta teh Bersama para bangsawan, lalu aku ingin berbicara dengan mereka. "

" kau bercanda bukan ? "

Fredella tampak kehilangan harapan.

" setidaknya aku ingin menggunakan cara yang biasa untuk saat ini. "

" dari apa yang kau katakan kemungkinan gagalnya akan sangat sempurna. "

" jadi begitu ya. "

" aku tidak percaya kau hanya menggunakan cara mudah seperti itu, sebenarnya apa tujuanmu ? "

Dia menatapku dengan penuh curiga.

" kurasa begitu, ini mungkin agak sedikit diluar cara normal, apa kau yakin ingin mendengarnya ? "

" tentu saja, itu tujuanku mengikutimu. "

" tujuanku adalah membelenggu mereka dengan ancaman. "

" maksudmu kau ingin membunuh mereka ? "

" itu terlalu sepele, aku berniat untuk membongkar semua perilaku menyimpang serta semua hasil korupsi mereka. "

" itu menarik, tapi bagaimana caranya kau mengumpulkan semua itu ? "

" kau pikir siapa aku Fredella ?. "

Sekarang giliranku menunjukkan senyuman kemenangan.

" menggunakan wewenang bangsawanmu ?, kurasa itu masuk akal. "

" tidak, aku sama sekali tidak menggunakan kekuatan namaku. "

" oke, aku sama sekali tidak tahu lagi, apa yang kau pakai ? "

" kurasa kau harus tahu, karena kau wakilku serta orang yang penting dalam militer. "

" muu…, kau hanya menganggapku seorang wakil saja ya… "

" memangnya ada yang salah ? "

" tidak, tidak, tidak, lanjutkan. "

Lalu, aku bertepuk sekali untuk memanggil seseorang.

Dalam sekejap sebuah bayangan hitam muncul dan sesosok wanita yang memakai pakaian ketat khusus terlihat membungkuk ke arahku.

" saya telah menyiapkannya Raven sama. "

Dia melaporkan hal itu padaku.

" kerja bagus Mayuko, bisa kau taruh saja disini. "

" dimengerti. "

Wanita yang dia panggil Mayuko itu tiba-tiba mengeluarkan puluhan dokumen sekaligus, tumpukan kertas itu mulai muncul secara tiba-tiba, kurasa dia memang bukan wanita biasa.

" apa yang anda butuhkan lagi Raven sama ? "

" ah, tunggu dulu. Aku ingin memperkenalkan mu pada bawahanku yang lain. Berdirilah Mayuko. "

Mengikuti perintahku, akhirnya dia bisa bersikap seperti biasa.

" kuperkenalkan pada kalian, dia adalah salah satu komandan pasukan pengintai pribadiku. Namanya Miyazawa Mayuko, mungkin kalian berpikir dia dari Yamato, tapi itu sama sekali bukan. "

Meski begitu, tatapan semua wanita disampingku menunjukkan rasa curiga.

Banyak aura kebencian mulai tampak, kurasa mereka hendak marah besar.

" belum ada 1 hari kau sudah membawa wanita lagi ya, Raven. "

Mizue terlihat marah seperti biasa

" Raven sama hebat, anda sangat populer sekali diantara para wanita. "

Ziemlich malah kagum padaku.

" itu adalah kepastian bagi Raven sama. "

Nakame, dia memang yang paling tak terduga.

" Raven, Je Las Kan ??? "

Fredella langsung mendekat dan mencengkeram kerah jas ku.

" dia hanya anggota pasukanku. "

" sejak kapan kau punya pasukan pribadi ? "

" tentu sejak lama. "

" kenapa kau tidak memberitahukannya padaku ? "

" aku belum kepikiran hehe. "

" kau ini… "

Dia melepaskanku dan mulai Kembali ke posisinya.

" jadi, kurasa dia bukan orang biasa bukan ? "

" kau menyadarinya ternyata, ya kurasa dia memang kuat. "

" sosok yang tiba-tiba muncul, kurasa kau sangat diselimuti misteri. "

Fredella mulai khawatir.

" asal kalian tahu, hanya kalian lah yang tahu keberadaan pasukan pribadiku. Bahkan keluargaku tidak tahu kalau mereka ada. "

" jadi ini salah satu rahasia besarmu ? "

Entah kenapa Fredella terlihat Bahagia.

" ya, spesialis mereka adalah mengumpulkan informasi. "

Aku pun berjalan untuk mengambil satu dokumen yang dibawa Miyako, lalu kuserahkan kepada Fredella.

" ini, bukankah…. "

Saat dia membacanya, dia benar-benar tidak bisa berhenti untuk membolak-balik setiap halaman.

" hei Raven, bagaimana bisa ? "

Fredella mulai terlihat ketakutan padaku.

" kurasa itu masih belum cukup, lihat ini. "

Aku memberinya dokumen lain yang terlihat asing bagi dunia ini.

" ini, gambar ?, lukisan ?, tapi bagaimana bisa sedetail ini ? "

Benar, dokumen yang kedua yang kuberikan padanya adalah kumpulan foto atas transaksi gelap setiap bangsawan yang kuawasi.

" sekarang kau paham maksudku bukan ? "

Senyuman penuh kemenangan ku mulai muncul.

" apa ini sihir ? "

" hmm…, kacamata orang di dunia ini bisa menganggapnya begitu. Mudahnya biar kudemonstrasikan saja. "

Kuambil smartphoneku dan ku foto Fredella dari arah depan.

" seperti ini. "

Ku sodorkan hp ku padanya untuk menunjukkan foto barusan.

" ini aku ? "

" ya, kurasa aku mengambil ini dari angle yang buruk bisa kufoto ulang, meski hp ku ini kentang sih. "

" apa maksudmu ? "

" pokoknya diam saja sekarang. "

Aku segera mundur untuk mencari sudut yang pas.

" hei, apa yang kau lakukan ? "

" bisakah kau berpose ?, gaya apa saja. "

" pose ? "

Aku segera mengambil beberapa jepretan dengan mode maksimal yang kamera hp ku bisa tangkap.

Sekarang kutunjukkan padanya.

" bagaimana, kau memang cantik bukan. "

" jadi kau menganggapku cantik ? "

" tentu saja, pria manapun akan terpesona dengan mu yang sedang memakai gaun merah bangsawan dengan body proporsionalmu. Hmm, aku sangat menyukainya. "

Tiba-tiba saja aku berkata jujur.

" aku tidak mengerti apa maksudmu, kuanggap itu sebagai pujian, terima kasih, Kembali ke masalah utama, ini tercipta hanya dalam sekejap ? "

" aku bisa mencetaknya untuk dijadikan foto. "

" kenapa bisa ? "

" ini dinamakan Kamera, dan ini merupakan salah satu fitur yang ada didalam smartphone ku. "

" dari tadi kau menggunakan Bahasa yang tidak kupahami, apa ini dari teknologi Dwarf atau semacamnya ? "

" tidak, ini berasal dari dunia yang jauh. Tempat dimana aku menghabiskan hari-hariku dengan kedamaian. "

" maksudmu tempatmu berlatih untuk menjadi sekuat ini ? "

" aku tidak sekuat yang kau bayangkan, itu hanya sebuah negara biasa. "

" negara ya, apa benar disana tidak ada peperangan ? "

" secara garis kecil sama sekali tidak ada peperangan, namun jika diluar negara itu ada, tapi skalanya jauh lebih kecil. "

" membayangkan negara tanpa peperangan saja sudah luar biasa. Dan negara itu ada. "

Tiba-tiba Mizue mulai berbicara.

" ya, negara itu memang ada, aku dan Raven pernah kesana. Itu tempat yang penuh Pengetahuan dan Teknologi. "

" kau, bawahan Raven juga kah ? "

Fredella tampak mengawasi orang itu, sepertinya dia pernah melihatnya.

" kurasa ini pertemuan kita Fredella jou. "

Tumben mizue menggunakan panggilan sopan.

" kau, ini. Orang yang Bersama Raven saat menghilang tiba-tiba itu kan ? "

" ya, itu saya. "

" bolehkah aku tahu siapa kau ? "

" anda yakin ingin mengetahuinya ?, kurasa ini merupakan hal berat bagi manusia biasa. "

" manusia, apa kau mahluk lain ? "

Dia menunjukkan tatapan curiga.

" katakan saja Mizue, Fredella itu sudah seperti tangan kananku, dia harus tahu. "

" jika itu perintah Raven, maka dengan senang hati aku memperkenalkan diri. Nama ku adalah Mizue, saya adalah Dewi Iblis Keempat, salam kenal Fredella Jou. "

" dewi iblis katamu ?, kau bercanda bukan ?, eksistensi mereka bukankah sudah setara dengan para dewa ? "

" kau menyebut ku dengan kata mereka, sepertinya pengetahuan di dunia manusia sudah tercampur dengan kebohongan. "

" jadi itu semua bohong kalau jumlah setiap dewa iblis ada seratus ? "

" jika aku membelah diri menjadi seratus, itu yang benar tapi tetap saja diriku hanya ada satu. "

" tapi soal malapetaka yang akan menimpa dunia ini saat seorang dewa iblis terbangun dari tidur panjangnya, apa itu juga kebohongan ? "

Fredella tampak serius dengan hal ini.

" sebenarnya, hal itu seharusnya terjadi, tapi karena aku terpengaruh oleh limiter milik Raven, aku terlihat manusia biasa. Kau mungkin sekarang bisa menganggapku sebagai manusia biasa juga Fredella Jou. "

" EHHHHHHH ??? "

Fredella benar-benar kaget saat menoleh kearahku.

" Raven, aku tidak bertanya seberapa kuat kau lagi, tapi setidaknya kau sudah melebihi Cleopatra sama bukan ? "

Dia tampak yakin dengan itu.

" bisa kukatakan ya, jika aku serius. "

" sekarang aku mengerti kenapa Otou sama dan Okaa sama menginginkanmu tetap disini, "

��� makanya sudah kukatakan bukan, lebih baik kalian mencari penggantiku yang bisa bekerja lebih baik. "

" mana ada orang seperti itu di dunia ini, sudah termasuk keajaiban Cleopatra sama mau membantu kami. "

" cih, gagal lagi. "

" sekarang, karena kau sudah mengumpulkan semua ini, apa yang akan kau lakukan. "

" sudah kukatakan aku ingin mengancam mereka, jika mereka masih mengelak dan memberontak kubongkar saja ini ke publik dan ku seret mereka semua dalam sekejap ke tiang penghakiman. "

" kurasa jalan kekerasan memang paling efisien. "

" jika mengikuti hukum kekaisaran ini, penyelidikan akan berjalan lambat. "

" lambat dari mana, kau sudah punya buktinya, tinggal vonis saja ini. "

" jika ada orang mereka dalam Lembaga keadilan, sama saja bohong, dan aku ingin membuat para pekerja yang mencari fakta bekerja dengan baik. "

" kurasa kau hanya malas saja berbagi bukan ? "

" ya, anggap saja seperti itu. "

" sekarang aku mengerti, jadi kapan pelaksanaannya ? "

" 2-3 bulan lagi, kita tunggu sampai semua pemeran drama ada dalam posisinya. "

" jika dari sudut pandangmu ini memang seperti permainan. "

aku pun mengambil beberapa makanan lagi dari tempat itu

" ugh, aku sudah tidak bisa makan lagi. "

Ziemlich mulai mengeluh.

" kau selalu dikelilingi banyak wanita ya raven ? "

Fredella tampak sedikit penasaran.

" benarkah ?, setidaknya aku merasa bersyukur sekarang. "

" tapi kau tidak tampak begitu. "

" ayolah Fredella, ketimbang kau khawatir tentang hal yang tidak perlu lebih baik makan saja bersamaku. "

" membahas sesuatu yang diluar akal sehat, sedikit membuatku lapar. "

" itulah Fredella yang kukenal, setidaknya kau satu-satunya putri yang kuketahui tidak memilih-milih makanan, hehe. "

Dia hanya diam saja, namun sedikit menunjukkan senyuman manisnya. Itu terasa seperti buff bagi putri berambut pirang yang hobi bertarung di garis depan itu.

" Miyako, ikutlah Bersama kami. "

" seharusnya saya tetap dibalik bayang-bayang anda Raven sama. "

" tidak boleh, kau tetaplah bawahanku, kemakmuran mu akan kujamin. "

" melayani anda adalah sebuah kebahagiaan terbesar bagi saya dan hidup dengan tujuan itu sudah merupakan hadiah bagi kami, saya sudah tidak berhak meminta apapun lagi pada anda. "

Dia terus menunduk dihadapanku.

" Ma Kan Lah….. "

Aku mengambil mangkuk besar dan menyodorkan makanan padanya.

" apa itu perintah anda Raven sama ? "

" ini perintah mutlak, mulai sekarang kalian tidak diperbolehkan makan seadanya, jika aku mengajak kalian, kalian harus menurut. "

" saya mengerti. "

Dia pun mengambil makanan itu dan mulai memakannya.

" bagaimana rasanya Miyako ? "

" ini enak, saya rasa Sakuya sama dan Karen sama memang maid terbaik. "

" terima kasih Miyako dono. "

" anda terlalu memuji kami Miyako dono. "

Respon keduanya terlihat berbeda.

" kurasa ini bagus, bersantai seperti ini memang hal yang terbaik. "

Aku hendak duduk manis di kursiku.

" tapi Raven sama, apa kita hanya menunggu disini sampai malam tiba ? "

Nakame tampaknya mengkhawatirkan sesuatu.

" apa kau punya urusan mendesak Nakame ?, tidak apa-apa kok jika kau pergi mengurusnya. "

" sebenarnya saya sedikit khawatir dengan kondisi di luar istana. "

" maksudmu ? "

Aku benar-benar tidak menyadarinya.