Sekolah siang hari.
Ujian jam kedua terlihat sangat tegang, tidak ada satupun suara yang keluar dari para murid yang masih fokus pada lembar ujian mereka.
Beberapa banyak yang terlihat frustasi, bahkan ada juga yang terlihat ingin menyerah dengan cepat.
Namun berbeda dengan Melani, ia bahkan sudah akan selesai menjawab semua pertanyaan. Tidak sedetik pun Melani menegakkan wajahnya, membuat Naura yang memperhatikan dari tempat duduknya menatap dengan heran.
"Gue enggak boleh kalah dari cewek norak itu, waktu masih banyak Nau... ayo cepat!" Batin Naura
"Ah... ini soal yang sangat sulit. Huh... kayanya gue bisa nyerah aja nih." Ucap Dea yang menjadi putus ada.
Melani beranjak dari duduknya, dengan memegangi lembar jawaban dan mulai merapikan peralatan tulisnya saat itu. Tentu saja, hal itu membuat seisi kelas memandang ke arahnya.