sesampai Dirumah Rio, berlari ke kamar. melihat Wanita yang ia sayangi tidur di kamarnya hatinya terasa sangat gembira. bahkan Rio pun tertidur di sebelahnya..
------- ke esokan paginya ---------
Salsa terbangun, kali ini berbeda dengan sebelumnya. sebelumnya ia berteriak ketika melihat Rio kali ini Salsa menikmati memandang Wajah tampan Rio saat sedang tidur.. tak lama saat Salsa masih di dalam lamunanya, tak menyadari bahwa Rio sudah bangun dan memandang balik ke arahnya. tatapan matanya saling bertemu, hingga akhirnya Salsa menyadari dan canggung harus bicara apa "ah.. hay slamat pagi, ' dengan malu- malu salsa memecahkan keheningan ..
"Slamat pagi juga.. apa kamu sudah baikan?" tanya Rio penuh perhatian ..
"um aku baik-baik saja, tapi apakah kita di hotel lagi?" tebak Salsa..
"apa kamu ingin aku menghabiskan uang ku hanya untuk membayar Hotel?" goda Rio
" Tidak - Tidak... maksutku tidak begitu. klau boleh tau tuan rio apa yang terjadi dengan ku?" salsa tanya balik sambil mengingat ingatannya kembali..
" tidak terjadi apapun.. cepatlah bangun, mandi dan turun untuk sarapan, aku akan mandi di kamar mandi yang ada di kamar tamu, karna aku harus bekerja.. dan satu lagi. kamu sekarang berada di rumahku. " Bukan Rio tidak mau memberitahu, hanya saja Rio tidak ingin mengingat kejadian kemarin karena, rasanya sangat manyakitkan .
"baiklah." salsa patuh..
senyum di wajah Rio melebar melihat salsa patuh..
"apa yang lucu!! jangan meledek ku..!!!" jawab salsa dengan canggung..
"yeyy siapa juga yang ngledekin kamu,, kamu sungguh lucu.. hahaha..." setelah itu mereka pergi mandi..
Setelah mereka mandi, salsa dan Rio turun ke bawah untuk sarapan, para pelayan sangat hormat kepada Salsa. hanya ada Satu pelayan yang tidak menyukainya, bernama "Amel" amel masih muda.. berumur 19 tahun.. dia sangat tergila-gila oleh tuannya. oleh karena itu Amel sangat tidak suka akan kehadiran Salsa..
meja makan terasa sangat hening, karna para pelayan tidak berani mengganggu Rio dan Salsa begitu juga Salsa Dan Rio sama-sama canggung..
lagi - lagi Rio memulai "Salsa apa kamu ada acara malam ini? klau tidak, aku ingin mengajakmu keluar, untuk membicarakan sesuatu yang penting!" tanya Rio serius
"um tidak ada. ibuku sudah ku beri tahu kalau aku belum bisa pulang, dan teman, aku rasa aku sudah tidak memiliki teman, " jawab salsa dengan menunduk.
mendengar itu Rio tau betapa hancur hatinya..
"Sa, kamu jangan khawatir aku akan selalu ada untukmu, Sa bagaimana dengan temanmu yang bernama Lala? yang mengajakmu ke club malam?" tanya Rio
"aku tidak tau, baru saja aku kirim pesan tapi ku rasa nomor ku sudah di blokir, biarlah. aku tak apa jika harus sendirian. mungkin itu lebih baik, dari pada mempunyai teman tapi penghianat.." jawab salsa, terdengar memang pelan suaranya tapi mengandung kemarahan..
tak lama sarapan selesai. Rio pergi ke kantor dan Salsa hanya di kamar untuk nonton Tv.
jam makan siang di kantor Rio menghubungi seoranh teman wanita "Hallo, Ris bisakah kamu membawakan ku seseorang yang bisa merubah penampilan? aku ingin dia merubah penampilan teman dekatku." tanya Rio. di ujung telpon "Hahaha sangat lucu seorang Ceo Arstar yang mempunyai banyak perias harus memintaku.. tapi baiklah aku penasaran dengan temanmu " teman Rio setuju.. "akan ku kirim alamatnya besok. dan jam 9 pagi anda harus sudah ada di rumah saya.." setelah itu Rio menutup telponnya. Riska memang di anggao seperti saudaranya tetapi Rio sangat tau bahwa Rio harus berhati-hati dengan Riska .. karna Rio ingin menghindar dari perasaan yang bisa saja sewaktu-waktu tumbuh di hati Riska.. itu akan membuat hubungan persaudaraan mereka canggung..
waktu berjalan begitu cepat. sudah sampai jam 16.00 waktunya Rio pulang, Salsa sudah selesai mandi dan pergi ke dapur untuk mengambil minum.
di dapur Salsa bertemu dengan amel "hey nona, apa yang kamu gunakan untuk memikat pak Rio? aku tidak yakin wanita jalang seperti dirimu tidak akan menggunakan cara licik untuk memikatnya! dirimu kan tidak cantik!" Amel berbicara dengan sinis.. sebelum Salsa menjawab Bel pintu berbunyi, mereka telah menebak bahwa itu adalah Rio,,
"hey awas yah!! jangan sampai kau mengadu!!" ancam Amel..
Salsa hanya tersenyum tapi tidak mengatakan apa-apa. bahkan tidak ada yang bisa menebak apa yang Salsa pikirkan,,
"Selamat Datang pak!" Sapa amel ketika membuka pintu. Rio tidak menjawab, tatapannya tertuju ke Arah Salsa.. yang ada di belakang Amel..
"Sa, kamu di sini? kenapa di dapur? kan ada amel yang bisa kamu mintai tolong untuk mengambil sesuatu untukmu?" tanya Rio sambil melepaskan jas nya..
"iya nih pak, non Salsa sudah saya kasih tau kalau butuh sesuatu bisa meminta pada saya, dan akan saya ambilkan.." jelas Amel.. para pelayan menggelengkan kepalanya.. beraninya dia memakai cara seperti itu untuk menaikan reputasinya dirinya di depan majikannya.. ,
di sisi lain Salsa hanya tersenyum.. dan menjawab dengan tenang, tatapannya dingin tapi sangat lembut "Rio, kamu tidak usah khawatir. aku menyadari 'posisiku' Di sini, jadi aku tidak masalah melakukan apa-apa sendiri. mana mungkin orang rendah sepertiku di hormati olehmu, itu sungguh konyol ." jawab Salsa sengaja menekan kata 'posisi' karna Salsa ingin Amel menyadari bahwa posisi nya lebih buruk dari seorang tamu!! walau begitu cara pandang salsa tidak lah seburuk itu. bagi salsa 'jika anda menghargai saya, saya juga akan menghargai anda'
"jangan berkata begitu, oh ya. kamu sudah siap kan? aku ingin pergi bersamamu" pinta Rio
"tentu aku akan pergi" salsa menerima tawaran Rio .. Salsa merasa bahwa Rio tidaklah seburuk itu.. dan Salsa juga slalu waspada jika harus memilih orang yang akan menjadi pendampingnya..