seperti biasa, wulan yang baru pulang dari sekolah langsung dikerubuti abinya. baju seragamnya langsung dibuka dengan paksa begitu juga dengan cadarnya. sehingga menjadi telanjangnya dia. kulit putih mulus dari buah dada yang besar menjadi pemandangan sehari-hari oleh abinya dan juga para santri pondok. sering dirinya disetubuhi abinya di depan para santri ketika abinya sedang mengajar. seperti yang terjadi di siang.
di depan para santri, abinya menggerayangi tubuh anaknya dengan lembut, dengan perasaan kasih sayang selayaknya bapak dan anak
" bi, yang lebih mesra lagi dong, belainya" kata wulan kepada abinya.
" iya anakku sayang" kata abinya wulan.
abinya kemudian membelai lembut seluruh tubuh wulan, kadang menggerepe buah dada anaknya tersebut. sementara itu wulan mulai beraksi, mencari kemaluan abinya yang tersembunyi dibalik sarungnya. setelah ketemu ia pegang dan ia keluarkan kemaluannya, sehingga tampaklah kemaluannya itu di depan para santri perempuan.
para santri perempuan tertegun melihat pemandangan itu. mereka menelan ludah karena melihat ukuran penis yang demikian besar apalagi wajah abi dari wulan yang demikian tampan, membuat siapapun jadi terpesona.
wulan kemudian memasukkan penis itu ke mulutnya, sekali kali sambil melihat ke wajah santri yang lain, terutama santri perempuan. dia melihat para santri perempuan ada yang sampai menggigit ludahnya karena nafsu mereka yang begitu memuncak melihat pemandangan itu. demikian juga dengan santri laki-laki. hingga akhirnya mereka semua membuka baju mereka dan tampaknya tubuh mulus yang menggoda siapapun yang melihat pemandangan itu.
santri yang ikut di pengajaran saat itu terdiri dari 7 santri putra dan empat santri putri yang berusia lima tahun atau udah kelas tiga tsanawiyah, mereka semua adalah teman sekelas.
wulan yang melihat pemandangan itu kemudian menghentikan aksinya. apakah yang terjadi.