Ryuji Tanaka seorang pengusaha muda yang akan segera menikahi Safira yang tidak lain adalah kolega bisnisnya, Pria dengan banyak penggemar wanita itu kini sedang berada di ruangan kerja mewahnya di kantor Tanaka Grup Tokyo Jepang, dia terlihat sibuk membaca dan menandatangani beberapa berkas yang menumpuk dimejanya.
Tuan Tomo menambahkan tumpukan dokumen yang sedang menunggu antrean dimeja Ryuji untuk dipelajari, meski dikenal seorang pengusaha yang sangat cerdas dan memiliki kekuasaan diperekonomian dunia, tetap saja dia seorang manusia biasa yang terkadang salah mengambil suatu kebijakan.
Bukan Ryuji Tanaka namanya jika dia menunjukan kecemasan dalam hatinya pada dunia, seperti biasa setelah membaca dan mempelajari semua dokumen penting dia mengambil nafas panjang dan memendam kegelisahanya seorang diri.
tuuuut.....tuuuut....
"Halo...?" terdengar suara lembut gadis dari ujung telefon.
"Kurasa kamu sudah terlalu lama menungguku, jadi aku akan mengobati rindumu padaku Safira." kata Ryuji
"Apakah hanya kata menjijikan yang bisa kamu ucapkan calon suamiku?"
"ha..ha..ha....saya memiliki berita bahagia untukmu Safira."
"Kumohon jangan mengatakan apapun, karena aku yakin aku tidak akan suka mendengarnya."
"Aku akan memajukan hari pernikahan kita." titah Ryuji.
Penolakan jelas terjadi terlebih Safira masih belum bisa membuka hatinya pada seorang pria manapun apalagi pada Ryuji lelaki yang justru dibencinya.
Perkataan Ryuji melalui telepon siang itu membuat Safira stres dia selalu berharap sebelum hari pernikahan itu datang dia akan bisa membuktikan kemampuanya, tapi sekarang Ryuji meminta pernikahan di majukan tak tanggung- tanggung dia memerintahkan untuk memajukan hari pernikahan kami enam bulan dari hari yang telah ditentukan sebelumnya yang artinya itu adalah minggu depan. "Ryuji.... Ryujiii .. Ryujiiiii.... mengapa kamu membuatku hidup seperti di dalam neraka??, jika bukan untuk perusahaan aku tidak akan pernah sudi menikahimu." gumam Safira meluapkan kebencianya pada Ryuji yang tak lain adalah calon suaminya.
***
Ryuji baru saja mendarat dengan selamat di bandara Internasional Indonesia tak ada yang menjemput kedatanganya karena kali ini bukan perjalanan bisnis terlebih dia memang tidak berniat memberi tahu Safira akan kedatanganya di Indonesia.
Ryuji bergegas menuju perusahaan Safira untuk menemui wanita cantik itu, sesampainya di kantor Ryuji berjalan dengan tenang tanpa memperdulikan pandangan mata semua karyawan Safira yang mengintimidasinya.
"kamu????" pekik Safita terkejut akan kedatangan Ryuji di kantornya tanpa pemberitahuan sebelumnya.
bibir tipis Ryuji menyeringai "Ini surat kontrak pernikahan kita, baca, cermati dan tandatangani, aku akan menunggu sampai nanti malam kuharap kamu cepat memahami isi surat itu.
"Kamu benar- benar mempermainkan ikatan suci pernikahan.!" teriaknya pada Ryuji
Ryuji mendekat ke arah tempat duduk Safira, dia membungkukan badanya Safira kembali berada disituasi yang tak membuatnya nyaman.
Ujung jari telunjuk Ryuji membelai wajah dara 26 tahun itu dan berhenti dengan menggenggam tengkuk Safira, dia mendorong wajah Safira hingga kedua ujung hidung mereka beradu.