2 hari setelah malam itu,Sean tidak banyak bicara dan hanya mendiamkan Kyra.
Kyra duduk termangu diruangannya,dia memutar-mutar pena ditangannya.
"Ada apa dengannya?sudah 2hari dia mengacuhkanku." desah Kyra dalam hati
Sejak malam itu,Sean sama sekali tidak mengajaknya bicara kecuali masalah pekerjaan.
"Lia,apa kamu didalam?" panggil Natalie dibalik pintu
"Ya,masuklah." jawab Kyra
Natalie berjalan perlahan dan mengernyit melihat wajah Kyra yang nampak lesu.
"Apa aku mengganggumu?" tanya Natalie seraya duduk dikursi tepat dihadapan Kyra
"Tidak,katakanlah..apa ada yang bisa kubantu?" tanya Kyra
Natalie melirik wajah Kyra tersenyum.
"Ini..tolong berikan pada Presdir.Aku mau masuk keruangannya,tapi sepertinya Presdir sangat sibuk." pinta Natalie dengan lembut
"Benarkah?" tanya Kyra
"Yah,sepertinya.Lagipula aku masih banyak pekerjaan." jawab Natalie
Kyra hanya terdiam lesu,dia tau Sean nampak buruk akhir-akhir ini.
"Natalie,aku masih harus menyelesaikan pekerjaanku." ucap Kyra menolak
"Tak apa.Kamu bisa memberikannya setelah selesai,tolonglah." pinta Natalie
"Aku kembali dulu,terima kasih Lia." lanjutnya seraya berjalan keluar
Kyra hendak memanggil tapi tidak jadi ketika melihat Natalie sudah hilang dibalik pintu.
Kyra menatap berkas yang Natalie berikan,seolah tidak menghiraukannya dia kembali melakukan pekerjaannya.
Tidak lama ponselnya berbunyi..
"Aku tidak bisa menjemputmu,aku akan mengunjungimu nanti malam." isi pesan Andrean
Kyra hanya menjawab "Ya".
Dia seringkali tidak mengerti harus bersikap seperti apa pada Andrean.Dia pria yang sangat baik,tapi disisi lain..Kyra merasa sulit menerima anggapan orang lain tentang hubungan mereka.
Hari sudah sore,sudah waktu nya pulang.
Kyra membereskan barang-barangnya dan bergegas keluar.Baru beberapa langkah keluar,dia melihat berkas yang Natalie berikan tadi.
"Berkasnya..??tapi Natalie tidak bilang ini begitu penting." ucap Kyra
Kyra mengambil berkas itu,dan keluar ruangan.
Dia terkejut melihat Sean juga baru keluar dari ruangannya masuk ke lift.
"Tunggu." teriak Kyra
Baru saja pintu lift hampir tertutup,Sean menahannya dan Kyrs segera masuk.
Wajah Sean nampak dingin,Kyra melirik sesekali gugup.
"Pak,ini berkas yang tadi Natalie berikan." ucap Kyra
"Maaf,saya lupa memberikan pada anda tadi." lanjutnya lagi
Sean melihat Kyra dengan wajah datar,Kyra merasa makin gugup.
"Apa kamu tidak lihat jam kerja sudah berakhir?" tanya Sean
Kyra menundukkan pandangannya,dia terkejut saat tangan Sean menyentuh dagunya.
"Lihat aku.." ucap Sean
Kyra mengangkat wajahnya dengan gugup.
"Berhenti memanggilku Presdir." ucap Sean lembut
"Maaf" jawab Kyra pelan
"Jangan ucapkan itu.Ikutlah denganku malam ini." jawab Sean lembut seraya mengusap kepala Kyra
"Aku rindu bersamamu." ucap Sean lagi
Wajah Kyra memerah menahan malu,dan dia hanya bisa tersenyum.
Malam itu Sean mengajaknya berkeliling.Mereka makan dipinggirsn kota.
"Apa kamu ingat terakhir kali seperti ini?" tanya Sean tersenyum seraya menggigit sate ditangannya
"Iya,tentu.Saat itu kita makan gado-gado." jawab Kyra
"Terima kasih,Yumii..kamu masih mengingat semuanya." ucap Sean lembut
Kyra menghirup minumannya,tatapan Sean membuatnya gugup.Baru kemarin,sampai tadi pagi Sean tidak menghiraukannya.Sekarang Sean kembali bersikap baik padanya.
"Sean,aku fikir kamu marah padaku." ucap Kyra
Sean mengangguk mengiyakan.
"Jadi benar?" tanya Kyra lagi
"Yah..kamu pergi dengan Andrean tanpa seijinku." ucap Sean
"Ijinmu?apa itu perlu?" tanya Kyra
"Tentu.Aku tidak suka kamu pergi bersama pria yang lain." ucap Sean tegas
"Benarkah?aku juga sama." ucap Kyra
Sean menatap wajah Kyra serius,Kyra membuang muka nya kearah lain.Seolah yang dia katakan tadi salah.
"Apa kamu cemburu?" tanya Sean
"Ah,tidak.Kamu salah mengerti maksudku.." jawab Kyra bingung
"Oh..kalau begitu,aku harus sering-sering salah mengerti." ucap Sean
"Apa?" tanya Kyra
"Aku suka kalo kamu cemburu." jawab Sean tersenyum
"Sean..aku tidak.." Kyra baru hendak bicara
"Sudahlah..wajahmu memerah." goda Sean menyeringai
Kyra menutup kedua pipi dengan tangannya.Merasa malu dia melihat wajah Sean dengan cemberut.
Selesai makan,mereka kembali mengelilingi kota.Sean memarkir mobilnya di pinggir jalan.
"Kenapa berhenti?" tanya Kyra
Sean melepas sabuk pengamannya dan berbalik menatap Kyra.
"Sean.." panggil Kyra lagi
"Apa kamu takut?" tanya Sean
"Tidak." jawab Kyra tegas
Sean tersenyum kemudian mendekati Kyra,hal itu membuat Kyra gugup dan hendak mundur.
"Sean,ini tempat umum." ucap Kyra pelan
"Ini hanya didalam mobil." ucap Sean seraya menyingkirkan beberapa rambut diwajah Kyra
Kyra menunduk gugup,wajahnya terasa panas..apalagi ketika nafas Sean berhembus didekat wajahnya.
"Apa hubunganmu dengan Andrean?" tanya Sean lembut
"Andrean..dia hanya teman." jawab Kyra gugup
"Benarkah?" tanya Sean lagi
Kyra mengangguk gugup,dia tidak tau apa maksud Sean bersikap seperti ini.
"Apa dia marah padaku?" tanyanya dalam hati
"Siapa kekasihmu Yumii?" tanya Sean
Kyra menatap wajah Sean,wajah yang dingin itu berubah sangat lembut apalagi dengan matanya yang sayu.
Kyra menggelengkan kepalanya,dia tidak tau harus menjawab apa..yang dia tau dia tidak sedang menjalin hubungan dengan siapapun.
Melihat itu,Sean menatap wajahnya serius..Sean mendekati telinganya.
"Jadilah kekasihku.." bisik Sean lembut di telinganya
Kyra melotot kaget,tingkah Sean benar-benar membuat jantungnya hampir copot.Tubuhnya terasa lemas,tapi entah kenapa..wajahnya makin terasa panas.
Sean kembali menatap Kyra lembut..
"Apa itu artinya "Ya"?" tanya Sean
"Sean,kamu sudah bertunangan." ucap Kyra dengan wajah muram
Dia tau kata-katanya bertentangan dengan hatinya.Dulu dia dan Sean bersahabat baik sejak kecil,dia tidak tau perasaan apa yang dia rasakan hingga dia dewasa.Yang dia tau dia sangat merindukan sosok pria dihadapannya ini.
"Aku hanya menginginkanmu." ucap Sean lagi
"Sean,aku belum paham maksudmu." jawab Kyra
"Yah,kamu benar." ucap Sean lagi kemudian duduk kembali memegang setirnya
"Apa hanya karena itu?" ucap Sean seraya menatap jalan dihadapannya
Kyra hanya diam,dia melirik wajah Sean.
Dia tidak mengerti yang Sean inginkan,dia tau Sean sudah bertunangan.Jadi apa itu mungkin jika Sean menginginkannya.
"Jika hanya itu,aku akan menyelesaikannya segera." ucap Sean
"Sampai saat itu,bersabarlah." lanjut Sean seraya memegang tangan Kyra
Kyra melihatnya dengan senyum terpaksa.Tidak berniat mengecewakan Sean,tapi hatinya tidak bisa memahami hal yang baru saja Sean katakan.Menginginkannya saat Sean sudah bertunangan dengan wanita lain.
Sean menyetir mobilnya kembali ke kantor.
"Kenapa kita kesini?" tanya Kyra
Sean tersenyum dan turun dari mobil kembali menggandeng tangan Kyra.
"Sean,ini sudah larut." ucap Kyra
Tidak menghiraukan Sean naik keatas dengan lift.Kyra melihat ruangan kerja Sean yang sudah gelap.Sean membuka ruangan disebelahnya,itu adalah ruangan pribadinya..terdapat kamar dapur dan Televisi.
"Sean,apa ini tempat tinggalmu?" tanya Kyra
"Yah.." jawab Sean seraya membuka beberapa kancing kemeja nya
Kyra terkejut dan berbalik.
"Ada apa denganmu?" tanya Sean
"Sean,apa yang kamu lakukan?" ucap Kyra
Sean tersenyum melihat Kyra yang berbalik darinya.
"Jangan bersikap seolah-olah tidak pernah melihatnya." goda Sean tersenyum
"Sean,kamu.." jawab Kyra kesal
Dia tidak melanjutkan kata-katanya lagi karena malu.Sean masih saja membandingkan yang dulu dan sekarang.Bukankah itu hal yang sangat konyol.
"Dia benar-benar vulgar." desah Kyra dalam hati
"Sean,aku harus pulang." ucap Kyra seraya mengambil tas yang dia taruh di meja tadi
Baru hendak berbalik,Sean memegang tangannya.Wajah Kyra berada tepat didada Sean,Kyra terkejut..Sean sama sekali tidak mengenakan kemeja nya lagi.
Kyra berusaha mendorong Sean,tapi Sean menahannya.
"Apa yang kamu katakan tadi?" tanya Sean
"Aku?aku hanya mengatakan aku akan pulang." jawab Kyra
"Pulang?" tanya Sean
"Ya.." Jawab Kyra pelan
Dia takut kata-kata nya membuat Sean kesal,jelas saja sikap Sean ini tidak seperti biasanya lagi.
"Apa ini sikapnya setelah dewasa?" tanya Kyra dalam hati
"Pulang dan bertemu Andrean?begitukah maksudmu?" tanya Sean kesal
"Kamu?kamu tau darimana?" tanya Kyra bingung
"Maksudku,bagaimana kamu tau Andrean akan kerumah?" lanjut Kyra lagi Sean melepas tangan Kyra perlahan,menatapnya lembut.
"Jangan berada terlalu dekat dengannya." pinta Sean
"Kumohon tetaplah disini." lanjut Sean lagi dan duduk dengan wajah suram
Melihat itu,Kyra merasa bersalah.Dia juga bingung bagaimana Sean tau jika Andrean akan menemuinya malam ini.