Chereads / Journey of Ara / Chapter 2 - Menemukan Cinta Sejati

Chapter 2 - Menemukan Cinta Sejati

Pada saat Ara menjalankan proses magang dan bertugas menemani bos nya untuk bertemu dengan Client, maka Ara mulai merasakan sesuatu yang berbeda pada hatinya. Ketika itu, bosnya berkata " Ara, kamu harus tahu bahwa memiliki Cinta Sejati itu akan membuat hidup kita lebih mudah. Adapun jika kita menikah dengan bukan cinta sejati kita, maka hidup akan menjadi beban". Kalimat ini membuat Ara berfikir bahwa bosnya memiliki pengalaman hidup yang berat dalam hubungan percintaannya. Dan entah mengapa, Ara menjadi ada rasa ingin lebih dekat dengan bosnya ini, walaupun bosnya sudah memiliki suami.

Ara mengakui bahwa dihatinya, dia terpesona dengan semangat yang dimiliki bosnya dalam berbisnis. Sebagai seorang wanita, dia adalah wanita super Hero yang bisa memiliki bisnis sendiri dan bisa menjalani roda bisnis yang tidak bisa juga dilakukan oleh laki-laki biasa. Sepanjang perjalanan selama 5 jam, Ara selalu mencuri curi pandang untuk menatap wajah sang Bos , wanita tangguh yang membuat hatinya mulai merasakan ada aroma cinta dihatinya hari itu.

Wanita ini berbeda. Itu yang Ara rasakan. Wanita ini sangat mempesona namun dia menutup kecantikannya dibalik jilbabnya dan dibalik tubuhnya yang besar. Ara tetap bisa melihat kecantikannya walaupun ukuran badannya tidak proporsional dan walaupun dia tidak pernah berdandan. Wanita ini sangat sederhana dan tidak pernah menggunakan make- up. Bedak pun tidak digunakannya , apalagi lipstik. Dia sangat natural. Dalam keadaan wajah tanpa bedak saja, kecantikannya tetap terlihat natural dan indah.

Malam hari, setelah pulang bekerja, Ara masih ada di kampus dan selalu saja bayangan wajah indah bos nya , membuat hatinya bergetar dan malam itu Ara tidak bisa tidur. Kalimat yang disampaikan wanita bijaksana itu, terus saja terngiang-ngiang dan ada rasa bahagia bisa menemani wanita itu dalam berbisnis. Ara sudah mulai merasakan ada getar -getar cinta.

Hampir setiap hari, Ara menjadi bersemangat menjalani proses belajar dan magang di perusahaan konsultan Manajemen milik bos yang dikaguminya itu. Dia tiba-tiba melihat bosnya mulai menggunakan bedak dan lipstik. Kecantikan dari wajah wanita yang dikaguminya menjadi tampak bersinar. Usia 40 tahun tidak lagi terlihat, dan yang terlihat adalah seperti usia 30 tahun. Dan Ara mulai merasakan bahwa diusianya yang 26 tahun ini, sepertinya dia menemukan wanita yang dia idam idamkan.

Ada beberapa proyek yang Ara kerjakan dan interaksi dengan wanita bijaksana sebagai bos dan mentornya ini semakin dekat. Ara merasakan bahwa hubungan ini bukan hanya merupakan hubungan Profesional dan akan menjadi hubungan Pribadi. Benih-benih cinta mulai tertanam dan Ara mulai merasakan selalu ingin tertawa dan selalu bahagia jika bisa berjumpa dengan wanita ini. Ara mulai melupakan niatnya untuk mencari pacar dan mulai tidak memperhatikan wanita disekelilingnya karena selalu memperhatikan satu wanita ini.

Andaikan saja wanita ini adalah takdir Tuhan untukku , maka aku akan melamarnya gumam Ara dihati kecilnya. Hubungan yang aku akan jalani ini memang sebuah hubungan terlarang, namun aku yakin dia sedang bermasalah dengan suaminya. Dia pasti akan segera melepaskan suaminya dan memilih aku. Aku meyakini hal itu. Dia sepertinya adalah jodohku yang merupakan cinta sejatiku.

Ara selalu ingin lebih dekat dengan wanita yang dikaguminya dan selalu mencoba menjalankan nasehat dan petunjuk yang diberikan. Hingga suatu hari, wanita ini berkata "Ara, hubungan yang terbaik antara kita adalah hubungan Profesional karena kita hanya cocok dalam hubungan Profesional bukan hubungan Personal. Karakter yang berbeda diantara kita, menyebabkan hanya hubungan Profesional yang bisa kita jalani dan bukan hubungan Personal". Deg, jantungnya berdetak kencang dan Ara berkata "oh ok, jadi positioning untuk aku adalah hubungan profesional dan aku tidak cocok jika menjalani hubungan personal ditempat ini dengan Ibu karena aku memiliki karakter yang lebih cocok sebagai mitra bisnis, begitu Bu?". maka ibu Rania menjawab "Ya betul, posisi kamu adalah mitra bisnis jika kamu sudah selesai dari program magang dan kamu pasti akan sangat sukses dalam karir dan profesi kamu dan itu posisi terbaik diantara kita."

Komunikasi siang hari itu membuat seorang Ara menjadi harus mundur beberapa langkah karena ternyata Ara hanya bisa menjalani hubungan kerja Profesional tanpa bisa menjadi teman pribadi karena perbedaan karakter. Ara menyepakati apa yang menjadi sikap dari wanita bernama Rania yang adalah seorang Direktur di sebuah perusahaan Konsultan , tempat dia magang. Ara yakin perbedaan karakter personal diantara Ara dan Rania suatu saat akan menjadi bisa menyatu atas nama cinta sejati. Ara tetap mencoba mengingat kembali bahasa non verbal yang terjadi antara Ara dan Rania , dan apakah Ara masih bisa mendapatkan hubungan Personal yang lebih intim bersama seorang Rania yang memiliki karakter tegas, pemberani dan global dengan karakter Ara yang perfeksionis, detail dan sulit untuk mengambil keputusan. Ara mulai menyadari bahwa cinta ini sepertinya cinta sejati dan perbedaan karakter akan membuat Ara dan Rania saling melengkapi satu sama lainnya.