Dia memikirkan ini sejak Wang Gio berada di kamar mandi. Dia akan menyakiti dirinya tapi dia tidak ingin menyakiti Wang Gio. Menurutnya dia akan mencintainya seiring berjalannya waktu dan melupakan perasaanya untuk Yi Ze.
Wang Gio membalas menatap Yu Nana dan memperhatikan profilnya. Dia tidak tau bagaimana bersikap, apakah dia harus bahagia mendengarnya atau menangis bahagia dan memeluknya. Meskipun Yu Nana mengatakan ingin berkencan dengannya tapi Wang Gio bukan orang bodoh, dia tau hati Yu Nana untuknya.
"Apa kau yakin dengan yang kau katakan " Wang Gio bertanya mendengar apa yang di katakan Yu Nana.
" Aku yakin " Yu Nana mengangguk lalu tertunduk
Wang Gio memperhatikan " Baiklah. Tapi bisakah kau menjawab pertanyaanku ? "
Yu Nana mendongak " Apa itu ? "
" Apa yang membuatmu berubah di rumah sakit pertama dan bagaimana kamu bisa berakhir di bar kecil " Wang Gio tidak melepaskan tatapannya, dia seperti seorang polisi yang mengintrogasi penjahat.
Yu Nana menghela nafas panjang lalu menjawab " dirumah sakit pertama aku bertemu dengan Yi Ze, seseorang yang begitu aku kagumi selama di sekolah menegah, itu membuatku kaget dan sedih. Kemarin aku bertemu dengan Huan Junjie di pusat perbelanjaan dan aku berakhir buruk dengannya. Kemarin hariku begitu buruk dan membuatku berakhir di bar kecil itu. " Yu Nana menjawab dengan jujur dan tidak menyembunyikan apa – apa dari Wang Gio.
Wang Gio mendengarkan dan memperhatikan Yu Nana saat menyebut nama Yi Ze, terlihat kesedihan yang mendalam di matanya lalu bertanya " Seseorang yang kamu kagumi itu, apa dia cinta pertamamu ? " Dia menebak melihat ekspresi Yu Nana.
Yu Nana menunduk dan mengangguk, dia tidak mengatakan apa – apa. Wang Gio kemudian berdiri membalakangi Yu Nana dan berkata " Aku tidak yakin kau memiliki perasaan untukku, jadi lupakan itu " saat akan melangkah Yu Nana membuka mulut dan berkata " Aku tau, tapi aku tidak akan mengecewakanmu "
Mendengar Yu Nana mengatakan itu Wang Gio berbalik dan mendorong tubuh Yu Nana sampai terbaring di kursi lalu memdekatkan wajahnya, jarak mereka begitu dekat dengan satu tatapan. Wang Gio menurunkan kepalanya untuk mencium Yu Nana, dan secara reflex Yu Nana menutup mata dan terlihat menghindar. Wang Gio memperhatikan dan diam beberapa detik lalu menjauhkan badannya dari Yu Nana dan berkata " Kau tidak akan bisa memiliki perasaan kepadaku. " Wang Gio kemudian pergi meninggalkan Yu Nana sendiri di Apartemennya dan melaju ke Wang Corporation.
" Yu Diwei " Huan Junjie berteriak memanggil Yu Diwei yang berada di ambang pintu, dia akan berangkat ke tempat kerja.Huan Junjie menghampiri lalu menamparnya.
" Ibu apa yang kamu lakukan " Yu Diwei bertanya karna Huan Junjie menamparnya tanpa mengatakan apa – apa.
" Aku ingin membuatmu sadar, Kamu bahkan menyembunyikan hal besar ini dari ibu " Huan Junjie meluapkan amarahnya. Kemarin dia menunggu Yu Diwei pulang, tapi Yu Diwei bersenang – senang dengan temannya dan pulang pagi.
" Aku tidak mengerti apa yang ibu katakan dan aku tidak menyembunyikan apa – apa "
Yu Diwei bingun dengan sikap Huan Junjie.
" Yu Nana kembali apa kamu tau itu " Huan Junjie memperhatikan dan melihat reaksi Yu Diwei lalu berkata " melihat ekspresimu kamu tau itu dan Ayahmu juga tau itu. tapi kalian menganggapku bodoh dan merahasiakan itu dariku "
" Bu kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan, jadi berhenti menganggu mereka "
" Apa kau percaya pada mereka, kemarin ibu bertemu dengannya dan dia mengancam ibu akan merebut semuanya darimu. " Huan Junjie cemas dengan ancaman Yu Nana, dia bahkan tidak tidur dengan baik memikirkannya.
" Bu. dia tidak menginginkan ini, tolong jangan menganggunya. Aku mohon. Aku sudah terlambat " Yu Diwei menekan nada suaranya dan memohon pada Huan Junjie.
" Selamat pagi Presiden " Shi Yixin menyapa, melihat Wang Gio datang dan mengikuti masuk kekantornya " President saya akan membacakan jadwal anda hari ini "
Wang Gio masih terlihat marah lalu berkata " aku tidak ingin mendengar itu sekarang, keluarlah dan datang 30 menit lagi " Wang Gio bersandar di kursinya dan menatap jauh keluar dari jendela kantornya.
Apakah dia harus bahagian ?. Pertama dia mendapat jawaban yang telah mengganggu fikirannya sejak kemarin, tapi itu membuat hatinya sakit. Kedua, Yu Nana mengatakan ingin berkencan dengannya setelah sekian lama dia menunggu, tapi itu tidak membuatnya bahagia.
Ponselnya berbunyi, dia melihat itu dari kediaman Wang lalu mengambil
" Apa yang terjadi Nana tidak pulang " suara Li Xequin terdengar khawatir
" Nanek jangan khawatir Nana bersamaku dan dia ada di apartemenku "
" Apakah kalian bersenang – senang setelah pulang kerja " Li Xequin
" Ya kami bersenang – senang dan karna sudah larut aku membawanya ke apartemenku " Wang Gio tidak jujur kepada Nenek Wang.
Li Xequin merasa tenang setelah mendengar Yu Nana bersama Wang Gio kemudian mengakhiri percakapan Via telponnya.
Yu Xiang Me sedang sarapan dan Xieng Ching terlihat sibuk mengupas bawang.
" Bu apakah kakak akan datang lagi, bagamana kalau kita memanggilnya di hari libur ini dan berjalan – jalan. " Yu Xiang Me mengusulkan untuk berlibur pada Xieng Chiang
" Itu bagus. Telpon dan katakan padanya apakah dia akan datang " Xieng Chiang menaggapi usulan Yu Xiang Me
Yu Xiang Me mengambil ponselnya dan menghubungi Yu Nana. Yu Nana masih duduk terdiam di kursi, dia memikirkan yang terakhir.
Dia mengajaknya berkencang tapi tidak bisa berciuman dengannya. Itu terdengar konyol, seseorang yang berkencan harus bergandengan tangan dan berciuman. Bahkan anak sekolah menengah melakukan itu, tapi dia tidak bisa melakukannya karna dia tidak memiliki hati untuk Wang Gio.