Chereads / Indonesian Love Girl For Iraq Army / Chapter 73 - seasion2 . 5 Masakan pertama elif

Chapter 73 - seasion2 . 5 Masakan pertama elif

Dengan tergesa gesa Elif menuruni anak tangga yang di ikuti oleh jnas di belakangnya, nyonya maryam beserta bibi sarah berpandangan dan tersenyum melihat pasangan pengantin baru itu.

" selamat pagi nenek dan selamat pagi bibi sarah " sapa jnas dan elif bersamaan.

" selamat pagi juga untuk kalian berdua "ucap nenek sambil mengayunkan tangannya, elif tersenyum dan menghampiri nenek dan bibi sarah lalu mencium keduanya.

" Halo elif, bagaimana malam pertama mu di kota ini " ucap bibi sarah tersenyum

" sangat menyenangkan bibi, yordania kota yang sangat indah,aku sangat menyukainya " ucapnya. membuat bibi sarah dan nyonya maryam tersenyum.

" oh ya dimana kakek dan paman hasan beserta sarjan dan noura bibi ?" tanya elif sambil melihat ke sekeliling ruangan.

" mereka ada di taman kolam ikan di belakang elif " jawab bibi sarah yang di angguki oleh elif.

" ngomong-ngomong nenek sama bibi masak apa nih , aku sangat lapar " ucap jnas di samping elif sambil mengucap perutnya yang rata.

" nenek dan bibi mu belum masak, kami menunggu istrimu, ayo elif ikut nenek ke dapur " ajak nyonya maryam kepada elif

" Baik nenek " ucap elif lalu mengikuti nenek jnas ke dapur bersama bibi sarah di sampingnya.

"elif bisakah kamu membuat masakan khas indonesia untuk kita semua ?" ucap bibi sarah setelah sampai di dapur

" Bisa bibi, tapi hanya sedikit bisa masak " ucap elif sambil tersenyum sipu.

"Benarkah ? ayoo masakkan kita khas negara indonesia elif, bibi penasaran sekali, karena bibi dengar masakan indonesia sangat enak " ucap bibi sarah antusias.

elif tertawa dan menggeleng sedikit " tapi aku tidak jamin bakal enak masakan ku bibi "

" tidak apa apa, itu tidak masalah, yang penting kita akan makan masakan pengantin baru, bukankah begitu ummi " ucap bibi sarah sambil memandang nyonya maryam.

" lakukan lah nak, apapun yang kamu masak kami akan menyukainya dan memakannya " ucap nyonya maryam sambil mengelus punggung tangan elif.

elif tersenyum dan mengangguk setuju, nyonya maryam beserta bibi sarah keluar dari dapur meninggalkan elif sendiri.

" Mau aku bantu sayang ?"

elif menoleh ke arah pintu dan mendapati jnas berdiri sambil bersedekapkan tangannya di depan dadanya.

" Oh hai... tidak perlu sayang " ucap elif sambil mengibaskan rambutnya yang jatuh

jnas melangkah mendekat ke arah elif mengikat rambut elif lalu memeluk tubuh ramping elif dari belakang dan menciumnya.

" eemmm... ini di dapur jnas, lepaskan sayang, aku harus memasak untuk seluruh keluarga, jangan di ganggu oke !, tidak cukupkah semalam ?! " ucap elif sambil berusaha melepaskan pelukan jnas.

" aku tidak peduli itu, aku hanya ingin membantu mu dan satu hal aku tidak pernah merasa cukup baby " ucap jnas acuh tak acuh dan tidak mau melepaskan pelukannya di tubuh elif

"kamu bukan membantuku, tapi menyiksa ku Jnas, masakan ku akan berantakan jnas, ayoolah..." ucap elif.

"baiklah .... lalu apa yang harus aku lakukan sekarang ?" tanya jnas merenggangkan pelukannya.

" tidak perlu, kamu cuci saja timun dan daun salada ini beserta wortelnya juga, dan aku yang akan merajang bawang dan cabai ini " Tolak elif.

jnas menurut, ia mencuci timun selada dan wortel yang elif berikan. setelah itu ia kembali mendekat ke samping elif setelah menyerahkan sayuran yang telah di cucinya ke samping elif.

" kamu akan masak apa untuk mereka sayang "tanya jnas

" aku akan buat sesuatu yang sudah ada bahannya di dapur ini " jawab elif singkat tampa mengalihkan pandangannya ke arah jnas.

" baiklah, aku akan menemanimu disini, sampai selesai dan jika perlu aku akan membantumu juga " ucap jnas sambil duduk di kursi yang berhadapan dengan elif memasak.

" itu bagus tuan jnas, cukup duduk dengan manis jangan mengganggu ku itu sudah sangat membantuku, jadilah pria yang baik " ucap elif sambil terkekeh.

***

Di ruang keluarga tuan huseyin menoleh ke kanan dan kekiri mencari seseorang.

" Ada apa abal hasan ? " tanya nyonya maryam

" tadi sepertinya aku mendengar suara elif berbincang bincang dengan kalian, dimana dia sekarang ?" ucap tuan huseyin

" Elif ada di dapur, sedang memasak untuk kita baba " sela bibi sarah di samping nyonya maryam yang di angguki oleh ibu mertuanya.

" Nenek " panggil seseorang di belakang mereka.

semuanya menoleh termasuk sarjan yang sedang main main di lantai rumah mereka.

" apakah sudah selesai nak ?" tanya nyonya maryam

" iya nek, jnas sudah mengaturnya di meja makan " ucap elif.

nyonya maryam mengangguk senang dan mengajak seluruh keluarga untuk pergi ke meja makan yang sudah di siapkan oleh jnas cucunya.

di meja makan Tuan huseyin dan paman hasan terkejut melihat masakan yang berbeda untuk sarapan pagi ini yang di hidangkan oleh elif. nasi seafood dengan telur ceplok mata sapi. lalapan berupa potongan mentimun dan potongan tomat yang segar dan rapi beserta sambal di sampingnya, Daging sapi panggang yang empuk yang di potong potong kecil dan di tusuk, beserta sebuah salat entahlah apakah itu benar benar salad atau apa karena saosnya yang berwarna coklat.

seluruh keluarga mencicipi masakan elif dengan kekaguman dan menikmatinya, nyonya maryam sangat terpana dengan rasa salad yang ada di hadapannya.

" Elif apakah ini salad yang di bumbui kacang ?" tanya nyonya maryam

" Bukan nenek, itu namanya kalau di indonesia gado gado ,tapi bumbunya memakai kacang yang di haluskan yaah bisa di bilang salad kalau disini nek, bedanya saosnya di ganti dengan kacang " jawab elif

" Sungguh enak masakan mu sayang, bibi baru pertama kalinya makan makanan khas indonesia, ini sudah sangat menyukainya "ucap bibi sarah sambil mengambil sate yang ada di hadapan tuan huseyin

" kak elif sarjan suka daging kecil kecil ini kak " triak sarjan dengan mulut yang penuh.

" itu namanya sate sayang " ucap elif

" dan aku menyukai gado gado ini kak, saos kacangnya sangat enak " ucap noura

Elif hanya tertawa senang dengan semua pujian di keluarga ini untuk dirinya. ia tersenyum melihat tuan huseyin paman hasan beserta jnas yang makan dengan lahap dan semangat tampa suara. elif bangkit dari duduknya menuju ke dapur, sejurus kemudian elif sudah siap membawa nampan berisi delapan cangkir berisi teh panas yang uapnya masih mengepul. dengan halus elif meletakkan teh itu di meja yang ada di hadapan seluruh keluarganya.

" apakah tradisi indonesia meminum teh setelah makan nak " tanya paman huseyin

" tidak kakek, hanya kebiasaan keluarga saja, setelah makan kita minum teh hangat " jawab elif.

" terimakasih nak, hari ini kakek makan hidangan yang sangat lezat, ini ambillah " ucap tuan huseyin sambil menyerahkan lima lembar uang ke tangan elif.

" apa ini kek "

" ambilah elif " sela paman hasan

elif mengambil uang yang di sodorkan tuan huseyin ke tangannya dengan bingung.

" Begini sayang, tradisi di keluarga kita setiap pengantin baru menantu perempuan kita di suruh masak di dapur, seperti halnya kamu hari ini, jadi kalau enak akan mendapatkan hadiah, bibi dulu tidak pandai memasak jadi bibi tidak mendapatkan hadiah " ucap bibi sarah menjelaskan kepada elif, lalu gadis itu menoleh kepada tuan huseyin dan mencium tangannya.

" Terima kasih kakek " ucap elif kepada tuan huseyin.

***

setalah makan bersama di meja makan, jnas mengajak elif untuk berkeliling kota yordania dan tak lupa elif mengajak sarjan yang dengan riangnya bocah kecil itu mengangguk setuju.

" horeee kak elif mengajak ku untuk berjalan-jalan ! " triak sarjan di samping ibunya.

" Tidak pria kecil, kakak akan berdua saja dengan kak elif, nanti kakak belikan kamu mainan yang banyak oke " ucap jnas

" tidak mau, sarjan mau ikut, barusan kak elif yang mengajak ku " ucap sarjan sambil berdiri di atas kursi dan berkacak pinggang ke arah jnas

Kontak semua orang tertawa dengan sikap imut sarjan yang sedang marah, kecuali jnas yang terlihat kecewa.

" kak jnas pokoknya aku ikut !" ucap sarjan lagi sambil mengulurkan kedua tangannya meminta untuk di gendong Jnas. pria itu mendengus kesal ini yang dia tidak mau, Bocah ini selalu ingin ikut kemanapun dia pergi.

Elif terkekeh geli melihat Jnas menggendong sarjan dengan wajah di tekuk, lalu gadis itu menghampiri Jnas dan merebut sarjan dari gendongannya.

" tidak apa apa sayang, aku sangat menyukai sarjan dan masih tidak ingin berpisah dengannya " ucap elif sambil mengelus pipi temben supupu jnas.

" dengar itu kak jnas ?!" ucap sarjan sambil terun dari gendongan elif dan berganti bergelayut manja di pangkuan elif.

"jnas Benar elif, tidak perlu mengajak sarjan, pergilah kalian berdua, ini liburan kalian berdua sebagai pengantin baru, biarkan sarjan berjalan jalan dengan ayahnya saja" sela bibi sarah

" tidak mamah, sarjan ikut kak elif " rengek sarjan

" tidak apa-apa bibi, aku yang menagajak, aku sangat menyukai sarjan dan gemes kepadanya, jnas tidak akan keberatan, iya kan sayang ?" ucap elif menoleh ke arah jnas, jnas hanya mengangkat bahunya tanda setengah setuju.

" ayoo sayang siap-siap kakak ganti baju dulu ya "ucap elif sambil mencium pipi temben sarjan.

" baik lah kakak " ucap sarjan.