David terbangun dan Ia berusaha menggerakan kakinya perlahan. Namun Ia merasa ada yang aneh dengan kakinya.
"Eomma..." David memanggil Sang Ibu.
"Ne, Dave..."
David jika merasa ada yang ganjal dengan kakinya.
Sang Ibu pun menghampiri David.
"Iya Dave... Kenapa?"
"Bisa tolong panggilkan Suternim?"
"Ne, ada apa memangnya?"
"Kakiku..."
"Ka... kaki?" Mata Miri membelalak.
"Ani... Kenapa dengan kakimu?"
"Aku merasa jika kaki kananku..."
David pun membuka selimut tebal yang membungkus tubuhnya.
Ia pun terkejut melihat penampakan kaki kanannya. "A... Andwae..." Mata David mulai merah dan berkaca- kaca melihat pergelangan kaki kanannya yang sudah tak ada.
"Eomma... jadi ini benar?"
Miri menutup mulutnya, matanya tak bisa menahan air matanya, air matanya pun jatuh menetes. "Mian mianhae... Dave, Eomma juga tak ingin Kau tahu mengenai ini..."