Chereads / Perjuangan Hidupku / Chapter 3 - Aku yang berbeda

Chapter 3 - Aku yang berbeda

Dibagian kedua ini menceritakan pada saat kami sudah pindah dan berada dirumah baru kami, ya.....!

rumahnya jauh lebih besar dengan rumahku sebelumnya tapi mungkin rumahku sebelumnya lebih memiliki makna yang indah dari masa kecilku disana...

disini aku akan menceritakan kelanjutan perjuagan yang saat itu bagiku adalah sebuah perjuagan keras pertama ku dalam hidupku.

......

kamipun tiba dirumah kami yang baru, awal kami memasuki pintu rumah baru itu ...

mungkin suasana yang sangat jauh berbeda, pada saat itu kondisiku pun masih belum setabil. lalu Mama mengiringgi aku untuk masuk ke salah satu ruagan kamar baruku.

tetapi aku belum berani buat tidur sendiri! dan sebaliknya Mama yang belum bisa menggizinkkan aku buat ditinggal tidur sendirian...!

kamarku yang berbeda dengan kamar yang lainnya, yang didesain sesuai keiinginanku dengan ding-ding bintang-bintang yang indah.

seiring berjalannya waktu! beberapa hari dirumah itu, ntah kenapa aku merasakan kondisi tubuhku semakin lemah dan lelah.. tubuhku yang semakin susah untuk bergerak ...

seaakan seluruh tubuhku mati rasa dan aku merasa tubuhku akan lumpuh seketika... 

Pada saat teman SMP ku datang menjengguk ku, aku merasa malu dengan keadaan tubuhku yang hanya bisa terbaring diatas ranjang tidurku dan kamar yang dipenuhi dengan obat-obatku. dengan kondisi fisik tubuhku yang semakin habis dan menggecil...

aku malu dengan mereka yang melihatku dan menatapku dengan tatapan berbeda, dengan raut wajah yang sedih seakan mereka tidak percaya bahwa yang ada dihadappan mereka saat itu bukanlah aku ...

"Kok bisa begini sih tiarma... sebenarnya kamu sakit apa..? kenapa berubah drastis begini..?" ucap kristianna teman akrab smp ku

"Kemaren aku demam, aku kira itu hanya demam biasa saja tetapi malah jadi begini...!" jawabku yang masih menyembunyikkan riwayat sakit ku yang sebenarnya

"Gak mungkin demam sampai separah ini tiar... ya ampun, maaf kami baru bisa menjenguk kamu" ucap temanku yang lainnya

"Kalian datang saja... aku uda senang kali kok ! kalian masih care samaku... aku kira aku bakal kehilangan teman" ku karena aku sudah bukan seperti yang dulu lagi..." jawab ku

"Kami gak akan seperti itu, kami tetap care samamu... uda kamu jangan sekolah dulu, jangan pikirkan tugas, lagi pula semua guru sudah tau tentang kondisi dan keadaan kamu. kamu pikirin saja dulu gimana caranya supaya kamu sehat kembali, supaya kamu bisa kumpul bareng kita lagi disekolah ya..." ucap temanku 

"Apa mungkin aku bisa sekolah lagi...? apa mungkin kita bisa bermain bareng lagi... sedangkan keadaan aku semakin memburuk" ucapku dalam hati sambil bersedih menatap semua raut wajah mereka.

"Semangat ya kak ... liat teman-teman mu datang menjengguk kamu, mereka sayang sama kamu... kamu harus lebih semangat lagi melawan semua sakitmu ya kak"

ucap mama yang sambil mendampingi aku dengan mata yang berkaca-kaca

.........

tak lama kemudian mereka pun kembali pulang, dan setelah mereka pulang ... 

...........

aku memiliki keinginan kembali sembuh lagi! aku ingin seperti dulu lagi...

hidup normal dengan segala kegiatan hoby yang biasanya aku lakukan dengan rutinitasku. tetapi hanya dengan waktu sekejap penyakit ini menghancurkan seluruh hidup ku........

penyakit ini merusak segala organ tubuhku, yang membuat aku lumpuh tak berdaya, membuat aku tak bisa makan sama sekali, bahkan aku tak bisa jalan, dan badanku yang semakin kurus dan habis...

segala hoby yang ku miliki tak bisa lagi ku lakukan.

berenang, bermain sepeda, menari, memasak semua tidak bisa kulakukan sama sekali. aku hancur... hancur.....

aku merasa tak ingin merasa hidup lagi...

aku bertanya kepada Tuhan "Tuhan apa salah dan dosaku ....? kenapa kau buat aku begini"

hari yang terus berganti, jarum detik jampun yang terus berputar tetapi kondisiku pada saat itu tak kunjung pulih... semua perobatan aku lalui bersama kedua orangtuaku...

aku yang dibawa kesebuah sawah dengan perobatan alternatif, yang katanya aku akan sembuh kamu harus makan ini kamu harus makan itu...

aku yang disembur dengan segala ramuan dan obat-obat alamiah ...

aku yang dibawa kesana dibawa kemari dengan perobatan alternatif lainnya...

aku lelah saat itu.

aku lelah ....

tubuhku yang terus menerus diover... tetapi semua perobatan alternatif yang kulalui hanya sedikit perubahan yang ada diriku...

aku yang diberikan segala ramuan yang pahitnya tak terkatakan.

dimana pada saat itu aku yang terus menerus mual mual, muntah akibat reaksi obat yang terlalu banyak ku makan.

aku melihat Mama dan Papa yang tak berhenti-hentinya terus berjuang buat kesembuhan ku, yang tak pernah menggenal lelah membawa aku kemanapun..

asal aku bisa kembali seperti dulu lagi. dan dengan segala usaha mereka ...

aku pun berusaha untuk menahan semua rasa sakit yang kurasakan, dengan rasa pahitnya obat yang diberikkan..

aku berusaha menahan semua nya untuk mereka. kami yang sama-sama berjuang untuk kesembuhan ku.... kami yang sama-sama menangis ...

melihat segala penderitaan yang ku alami, perobatan yang terus menerus berlanjut tanpa henti... tetapi hanya seskit reaksi yang terjadi ditubuhku...

aku hanya bisa sedikit menggerakkan tubuhku perlahan yang sebelumnya tidak dapat digerakkan sama sekali, aku yang mulai bisa menelan bubur walaupun hanya sedikit tetapi setidaknya perobatan alternatif itu bisa bereaksi untukku.

.......

.......