aku mengenal dunia game saat aku masih kecil, dan mungkin karena ayahku juga adalah seorang game master di perusahan kecil. setiap dia pulang dari kerja dia selalu membelikan aku kaset game. pada saat itu game baru saja mencapai tingkat VR(Virtual Realty), yang dimana kita bisa melihat dunia game, dan bergerak menggunakan tubuh kita. tak seperti saat ini, saat ini VR telah di tinggalkan karena sebuah perangkat yang di buat oleh Kanzo Hidoyoshi.
Dan akhirnya suatu ketika ayahku meninggal dunia saat aku masih berumur 10 tahun. dan saat itulah aku hidup seorang diri. kalau kalian tanya tentang ibuku, ibuku meninggal dunia saat aku dilahirkan kebumi ini. mungkin aku egois karena aku tidak merasakan sesuatu dari seorang ibu, namun, jika kalian tanya siapa yang paling aku sayang. maka akan ku jawab dengan jujur, hanya ayahku lah yang paling kusayang. karena dia aku bisa hidup sampai sekarang.
Meski waktu berlalu dengan cepat, aku pun beranjak dewasa, umurku saat ini 25 tahun, dan aku lulusan universitas tertinggi di kotaku. mungkin banyak dari kalian yang bertanya darimana uang kamu dapat selama ini. aku mendapatkan uang dari tabungan ayahku. dan itu lebih dari cukup untuk sampai lulus di universitas tertinggi. tapi ada juga uang yang diberikan dari salah satu teman ayahku. dia juga adalah seorang game master, namun ia sudah pensiun sejak berdirinya perusahan game ternama saat ini, yah benar itu "The Heaven". banyak sekali game saat ini tumbang karena game tersebut.
Satu hal yang kalian tau, aku pun selalu berusaha untuk menjadi seorang game master di perusahan itu, namun selalu gagal. aku sudah mencoba sampai 99 kali, namun tetap gagal. dan akhirnya ku putuskan untuk mencoba satu kali lagi. dan hasilnya tetap gagal. aku pun tak tau harus berbuat apa lagi. aku mencoba untuk bisa menjadi seperti ayahku. rasa ingin mati pun timbul, tapi saat aku mendengar seseorang berbicara di dalam toilet tempat perusahan itu. mereka berkata bahwa untuk menjadi seorang game master hanyalah sebuah kebohongan untuk menaikkan popularitas game itu.
disitu pun aku semakin hilang kendali, mungkin kalian bisa sebut aku marah. tapi semua itu berlalu begitu saja saat aku hendak pulang kerumah.
dipertengah jalan pun aku melihat seorang ayah dan anak bertengkar tentang sebuah game. dan disaat bersamaan aku pun mendengar suara anak itu disamping telingaku. dan itu membuatku ingin mencoba merusak perusahan tersebut.
dan hingga akhirnya, aku membuat program untuk menghancurkan perusahaan itu. dalam waktu kurang dari sebulan. program yang ku kembangkan pun berhasil, namun ada kegagalan di balik keberhasilan ini. tadinya aku ingin membuat level didalam game menjadi MAX, tapi malahan status gameku yang MAX, mungkin ini karena perbaikkan di dalam game yang di lakukan oleh game master. karena aku sudah mulai lelah, aku pun tetap menggunakan program ku untuk saat ini. meskipun levelku tidak MAX, tapi ternyata statusku seperti level yang sudah MAX.
dari serangkaian kejadian demi kejadian di dalam game ini. aku pun mulai tertarik dengan game ini.
dan hanya dalam 20 lebih mengalah kan boss didalam dungeons, aku sudah bisa membeli rumah besar dengan 1 pedang legendary. tapi aku tidak akan menjual pedang ini. karena aku tau untuk kedepannya pedang ini akan berguna.
ini adalah ringkasan dari ceritaku, mungkin akan menjadi menarik jika aku menelusuri game ini. dan aku pasti akan merusak game ini. mungkin kalian bisa sebut aku cheater. hmm... mungkin aku lebih dari seorang cheater, karena aku adalah orang satu-satunya yang bisa merusak game ini. jadi kalian bisa sebut aku "Master of cheater". Terimakasih sudah mendengarkan ceritaku. sampai ketemu lagi.