Chapter 19 - Boss dan Game Master

Istilah dari kata GM banyak yang berpendapat kalau GM adalah game manager, game moderator dan banyak juga orang yang meyebut GM adalah Game Master, namun menurutku itu sama saja.

Dan apa saja yang dilakukan oleh 'Game Master' di dalam sebuah game?, ini adalah rangkumanku tetang seorang game master. 'Game Master' adalah orang terpenting dalam sebuah game, dan ia selalu mengontrol aspek-aspek non-pemain dari permainan, dan ia pun menciptakan lingkungan di mana pemain dapat berinteraksi, menyelesaikan perselisihan diantara pemain, menegakkan aturan game dan selalu mengawasi setiap players.

Tapi di dalam game "The Heaven", Game Master seperti tidak memiliki tanggung jawab dengan game yang mereka kelola. dan mungkin ada beberapa Game Master yang bertanggung jawab di game ini. namun dari sudut pandangku saat ini, Game Master hanyalah sebuah alat yang di gunakan untuk meningkatkan popularitas dari game ini.

Disebuah perusahaan ternama "The Heaven" ada suatu pembicaraan yang dibicarakan oleh beberapa game master. mereka berbicara di ruang aula yang besar dan memutari meja bundar yang besar.

"..Bagaimana dengan update kedepan game ini..??" ujar tanya Boss "The Heaven" kepada para game master.

Dengan tegas seorang GM berkata:, "saat ini kami sudah menyelesaikan update untuk minggu depan, dan kami berjanji update kedepan akan lebih menguntungkan boss..!!!"

"Bagus kalau begitu...", berkata sedikit Mengangguk

Boss "The Heaven" pun bertanya lagi:, "dan apakah game ini masih banyak serangan dari para hacker??", sambil menghisap rokok cerutu yang berukuran besar.

"Masih boss..!!!, tapi mereka tidak bisa merusak keamanan yang kami buat, hingga akhirnya perlahan demi perlahan tidak ada lagi serangan untuk sampai saat ini." tegas seorang GM namun sedikit berkeringat dingin saat menjawab pertanyaan dari Boss "The Heaven".

Seisi ruangan pun menjadi sangat hening, saat boss "The Heaven" berdiri dari kursi yang tadi ia duduki, sambil melihat kearah jendal yang pemandangannya terlihat bangunan tinggi berjajar dengan rapih dan sebuah jam yang berukuran besar di tengah-tengah bangunan tinggi itu.

setelah beberapa menit suasana yang hening itu, boss "The heaven" pun bertanya lagi kepada para game master.

"Apa kalian tau, didunia ini hanyalah uang yang bisa berbicara??" ujar sang boss kepada GM.

Lalu ia pun melihat kearah para game master dan berkata,: "Buatlah game ini semakin menguntungkan perusahaan, karena kalian di gaji hanya untuk membuat game ini menjadi menguntungkan."

lalu dengan sedikit keberanian seorang game master bertanya:, "bagaimana dengan seorang yang membunuh player boss?? sekarang sering terjadi di game ini."

"haah??..."

"jika dia membayar kita dengan uang, itu tak masalah, dan lagi, player yang terbunuh juga akan membayar kita untuk memainkan game ini lagi." ujar sang boss dengan mengangkat tangannya kemeja besar itu.

Buuuukkk.... (Sfx : suara pukulan)

sang boss pun memukul meja dengan keras, dan berkata dengan nada tinggi:, "apa kalian paham..!!!"

Dan mereka pun serentak berkata:, "siap, kami paham boss" dengan keringat dingin yang mereka keluarkan.

lalu pertemuan pun telah selesai, dan boss "The Heaven" pun pergi dari ruangan besar itu dengan menghisap rokok cerutu yang berukuran besar yang ia pegang.

sementara itu, masih ada seseorang game master yang masih didalam ruangan besar itu, dan mereka pun saling berbicang tentang sesuatu.

"apa ini akan baik-baik saja GM Leo??" ujar GM Dendi kepada teman dekatnya.

GM Leo pun menjawab dengan tersenyum:, "semua akan baik-baik saja" melihat GM Dendi yang sedikit resah, ia pun berkata:, "apa yang kamu pikirkan GM Dendi??.."

GM Dendi yang berbadan seperti artis korea itu pun berbicara dengan penuh keraguan:, "kita ini seorang game master, atau seorang pesuruh, apakah yang kita lakukan sudah benar GM Leo?"

"Jika kamu merasa tertekan dengan pekerjaan ini, lebih baik kamu keluar dari pekerjaan ini." ujar GM Leo dengan mengeluarkan bungkus rokok yang ada di saku kantong kiri bajunya.

lalu GM Dendi yang saat itu duduk ia pun berdiri untuk mengambil rokok yang ingin dikeluarkan GM Leo. dan ia pun berkata dengan lirih:, "Mungkin aku akan keluar dari pekerjaan ini, namun untuk saat ini aku akan tetap bekerja untuk perusahaan ini".

sambil membawa rokok GM Leo, ia pun keluar dari ruangan besar itu. dan GM Leo pun terdiam setelah mendengarkan apa yang GM Dendi katakan.