"TIDAAAAKKKKKKKKKKK!!!!!" David melempar sebuah botol bir di rumahnya.
Cowok itu galau akut. Hatinya hancur lebur. Perasaannya luluh lantak.
Tidak ada yang lebih buruk dari hari ini. Hari dimana dia menyaksikan dengan mata kepala bahwa calon gebetan yang telah lama diperjuangkan, direbut laki-laki lain. Dan parahnya laki-laki sialan itu adalah sahabatnya sendiri.
Tega! Benar-benar tega!
Mengapa semua ini bisa terjadi? Mengapa takdir tidak pernah berpihak kepada dirinya? Dulu, mereka sama-sama memperebutkan wanita yang sama : Amora. Tapi, wanita itu lebih memilih Reyhan ketimbang dirinya. Memang apa yang kurang darinya?