Jonathan masih menghadapi Shella dengan sikap dinginnya. Tapi lain hal nya dengan Shella yang semakin hari semakin merasa kesal dan terus memikirkan perubahan sikap Jonathan.
Hari ini di perusahan
Kebetulan Shella dan Jonathan akan melakukan Survey ke pabrik perusahan Ella's untuk memastikan semua barang yang di export dalam keadaan baik.
Shella yang sampai terlebih dahulu di temani sekertaris nya berjalan memasuki beberapa ruangan saat itu tumpukan benang dan barang Tekstil lainnya memenuhi ruangan tersebut. Shella menghitung dan menyamakan setiap warna kain dengan catatan yang sudah dia buat di dalam sebuah buku.
Saat itu Handphone Shella berbunyi dan dengan segera Shella mengangkat panggilan dan meminta Sekertaris nya untuk melanjutkan pendataan barang yang akan di export.
Panggilan dari Tia.
Baru saja meletakkan Handphone di telinganya Tia sudah menangis tersedu-sedu sedu sambil memanggil Nama Shella dengan terbata bata.
" Tia...!!! Ada Apa ? Tanya Shella.
" Shell... Lia... hiksss....!!!
Mendengar Nama Lia Dan tangisan Tia Shella langsung mengerinyit kan dahinya sambil kembali bertanya untuk memastikan apa yang terjadi.
" Tia ...!!! Tia....!!! Bisakah tenang kan dirimu dan katakan apa yang sedang terjadi ? Tanya Shella.
" Shella Lia...!!! Lia melakukan percobaan bunuh diri dengan memotong pergelangan tangannya. Suara Tia benar benar membuat Shella terkejut dan langsung termenung untuk sesaat, Shella tidak bisa menahan keseimbangan dan menyandarkan tubuhnya di sebuah Rak besi tempat bahan tekstil di letakkan.
Shella bahkan tidak sempat bertanya apa yang terjadi, dan mengapa Sahabat nya tiba tiba ingin melakukan percobaan bunuh diri. Shella menyandarkan tubuhnya hingga membuat Rak tersebut bergerak dan tumpukan kain di atas Shella bergerak menggelinding dan jatuh. Shella yang terlalu Shock tidak menyadari hal tersebut dan saat itu Jonathan berlari ke arah Shella menahan Gulungan kain yang hampir menimpa kepala Shella dengan kedua tangannya menahan tak tersebut menatap Shella dan membiarkan tumpukan kain jatuh tepat mengenai Kepalanya.
Shella terkejut dan langsung mendongak saat itu Shella melihat Ekspresi Jonathan yang menahan sakit akibat di jatuhi gulungan kain beberapa kali.
Jonathan membuka matanya dan langsung menatap mata Shella yang juga menatap Jonathan.
Jonathan sedikit bergerak namun sepertinya lengannya terbentur keras hingga membuat Jonathan merasakan kesakitan dan sulit Menggerakkan tangannya.
Shella langsung bergerak membantu Jonathan dan saat itu dengan panik Shella bertanya.
" Joe... apa kamu tidak apa apa ? Huh... kenapa barang barang itu bisa jatuh...!!! kita harus kerumah sakit sekarang !!! Ucap Shella dengan panik.
Joe menarik tangan Shella untuk mendekat dan berkata.
" Apa kau bodoh, bagaimana kalau Gulungan itu menimpa mu...!!! Setidaknya kau pasti sudah geger otak...!!!
Jonathan memarahi Shella di depan semua orang pekerja dan bahkan sekertaris Shella. Tapi mereka percaya kemarahan itu bukanlah yang sebenarnya karena dari tatapan mereka berdua semua orang tau ada perasaan yang tidak biasa di antara mereka berdua.
Di dalam mobil
Shella sesekali menatap ke arah Jonathan yang terlihat menahan sakit, dan setengah lagi kekhawatiran nya ada pada Lia. Tapi karena merasa bersalah dan juga berhutang Nyawa Shella memutuskan membawa Jonathan ke rumah Sakit dan setelah itu Shella akan pergi mengunjungi Lia yang masih di rawat di rumah.
Sesampainya di rumah Sakit Dokter menjelaskan bahwa sedikit ada pergeseran di lengan Jonathan maka dari itu Tangan Jonathan harus di Gips untuk membuat Geseran tersebut kembali normal.
Setelah keluar dari rumah Sakit Shella menopang tubuh Jonathan atas permintaan Jonathan padahal saat itu ada supir yang bisa saja menolong Jonathan.
Setelah Jonathan masuk ke dalam mobil awalnya Hinata berfikir bahwa Shella juga akan masuk tapi alhasil Shella malah berkata.
" Joe...!!! Sekali lagi terima kasih banyak sudah menyelamatkan ku, tapi sepertinya aku harus pergi sekarang juga. kata Shella ke arah Jonathan.
Jonathan menatap Naya sambil berkata.
" Lihatlah seberapa tidak bertanggung jawabnya dirimu, bahkan setelah seseorang menyelamatkan mu kau masih saja tidak tau caranya berterima kasih. kata Jonathan tanpa memandang ke arah Shella.
Mendengar perkataan Jonathan Shella kesal dan langsung membalas Jonathan dengan berkata
" aku tidak meminta kau untuk menyelamatkan ku, dan aku juga sudah menemani mu ke rumah sakit. Lia sedang dalam keadaan kritis itulah mengapa aku harus segera pergi...
" Apa...??? Lia...? Ada apa dengan Lia ? Tanya Jonathan.
" Bukan urusan mu...!!! Shella berjalan meninggalkan Jonathan yang terlihat bingung.
Saat itu Jonathan segera memerintahkan Supir untuk mengejar Shella
" Shell naik lah...!!! Jonathan memanggil Shella yang berjalan tergesa gesa mencari taxi.
" Tidak...!!! Aku bisa pergi sendiri...!!! Jawab Shella acuh Tah Acuh.
" Akhhhh... tangan ku...!!! Rintih Jonathan dan membuat Shella segera menoleh dan berlari membuka pintu mobil dan masuk ke dalam.
" Joe... apakah masih sakit ? Dimana ? Kenapa kau harus banyak bergerak.
" Pak... Lock...!!! Suara Jonathan dan saat itu supir segera menekan tombol lock yang artinya Pintu mobil tersebut akan di kunci otomatis.
" Kau menipuku...!!! Kata Shella kesal.
Shella segera berbalik dan berusaha membuka pintu mobil tapi pintu tersebut sudah di lock otomatis.
" Aku akan mengantar mu...!!! kata Jonathan.
" Bagaimana pun Lia adalah teman ku juga. Sambung Jonathan.
Saat itu Shella hanya menatap ke depan dengan penuh kekhawatiran. Dan sesekali Jonathan menatap wajah Shella dan berkata...
" Lia akan baik baik saja !!! Dia bukan wanita lemah. Kata Jonathan membuat Shella langsung menatap ke arah Jonathan dan perasaan nya kembali sedikit tenang.