Maxime tergesa-gesa menjemput Shella, setelah mendengar kabar bahwa, hari ini Shella sudah di ijinkan untuk kembali ke rumah. Sangking tergesa-gesa nya ia bahkan meninggalkan rapat yang sedang berlangsung di perusahaan FURLAX. Apa yang tidak ia lakukan untuk wanita yang ia sukai. Bahkan jika saja boleh, Maxime ingin memberikan seluruh isi bumi untuknya.
Setelah berlari sangat kencang, Maxime menekan rem tubuhnya agar berdiri tepat di depan pintu ruangan Shella. Ia menarik ujung kemeja dan coat yang berantakan karena berlari. Merapikan tatanan rambutnya ke samping dan mengelap keringatnya, agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Saat membuka pintu ia melihat Shella sedang mengemas barang miliknya. Wajahnya terlihat kembali merona, tidak pucat seperti kemarin. rambutnya tergerai indah. Di saat bersamaan terlihat Jonathan yang ditemani asistennya Mark, sedang duduk dan memangku laptop miliknya.
"Shella... Bagaimana kondisi mu?"