Mata Shella bergulir menangkap sosok tinggi yang sedang berdiri di sisi kanan ranjangnya. Pemuda itu menatapnya dengan tangan terlipat di dada. Wajahnya terlihat jelas, saat Shella hanya melihat dengan setengah selimut yang masih menutupi, bagian hidung ke bawah.
"Apa perut mu memang tidak bisa tenang?"
"Salahkan saja telinga mu yang terlalu sensitif!"
"Masalahnya suara perut mu membuat aku tidak bisa bernafas lega."
"Terserahlah!!!"
Shella mengabaikan Jonathan dengan menarik selimut dan menutupi kembali seluruh tubuh bahkan kepalanya.
"Dasar tidak punya perasaan! Laki-laki yang egois, dia selalu seperti itu sejak dulu." Gumam Shella yang kesal sembari memanyunkan bibirnya.
"Apa kau sedang mengumpat?" Tanya Jonathan.
Dengan kesal Shella membuka kembali selimut yang menutupi kepalanya. Gadis itu ingin berteriak dengan keras, meminta pria mengesalkan itu menjauh darinya.
"DASsar..."