"Halo.. Mark!!! Suara Jonathan menelpon Mark.
Satu guncangan keras membuat handphone Jonathan terhempas ke lantai lift, seketika layar handphonenya pecah dan padam. Jonathan berdecak kesal sedangkan lampu lif kembali hidup walau untuk sesaat. Shella meringkuk di pojok dengan memeluk kedua lututnya ia terlihat sangat ketakutan. Jonathan melangkah mendekati Shella dan saat itu menarik tangan Shella yang mengepal kedua kakinya dengan erat.
"Apa kau membawa handphone?" Suara Jonathan membuat Shella menoleh dengan bibir gemetaran dan wajah sembab. Ia mengangguk dan merogoh saku Coat-nya. Namun ia tidak menemui adanya benda yang sedang di minta oleh Jonathan.
"Maaf, ta-ta pi sepertinya aku meninggalkannya di kantor." Dengan suara lirih Shella menjawab terbata-bata.