"Terkadang tanpa sadar lisan melukai seseorang walau tak berdarah, namun nyatanya luka itu berdampak parah untuk kehidupan seseorang. Mengapa tidak menggunakan lisan untuk berkata yang baik. Sejatinya lisan mu pun malu dimiliki oleh mu."
**********************
"Apa kamu pikir saya ini anak-anak yang bisa kamu tipu. Mana ada yang bisa mempercayai gadis berandalan seperti kamu. Bahkan berada di kelas ini saja sudah menjadi satu keberuntungan untukmu."
Mendengar suara kemarahan Bu Ani, Anisha hanya menunduk dan tak mampu berkutik. Ia tau dosen killer itu tidak mau mendengar alasan apapun darinya.
"Kau selalu saja berbuat onar di kampus ini, kau mengambil jurusan hukum tapi tidak menerapkan aturan yang baik di dalam hidupmu. Aku bahkan malu punya meluluskan mahasiswi sepertimu. Sadarlah jika bukan karena kekayaan orang tuamu, kampus ini sudah sejak lama menendang mu keluar."
Plok... Plok... Plok...! suara tepuk tangan seseorang yang mendekati pintu masuk kelas Anisha.