Maxime dengan piyama berwarna biru tua tengah duduk di sofa sembari beberapa kali menatap kearah jam dinding. Jam menunjukkan pukul satu malam tapi Anisha belum juga kembali dan tidak ada tanda-tanda kepulangannya. Maxime benar-benar marah dan tidak percaya bahwa kebebasan yang ia berikan disalah gunakan oleh Anisha.
Setelah cukup lama berada di dalam keresahan akhirnya Maxime mendengar suara mobil memasuki halaman rumahnya. Dan saat itu Maxime langsung duduk seolah tidak sedang menunggu Anisha. Maxime sebenarnya ingin menegur Anisha saat tau dari supirnya bahwa Anisha pergi ke sebuah Bar menemui Brandon.
Maxime memasang wajah dingin dengan kaki yang menyilang dan di tangannya ia memegang buku.
Saat pintu terbuka Maxime menoleh dan melihat supir menopang tubuh Anisha. Mata si pria membulat dan tangannya bergerak cepat meletakkan majalah yang seawal berada di genggamannya.
"Kenapa dengan Anisha?" suara dingin itu kini terdengar lebih panik dari biasanya.