Dengan lembut Jonathan membelai wajah Shella yang kala itu tertidur pulas di atas sofa. Sentuhan Jonathan membuat Shella mengernyitkan dahi, perlahan bulu matanya bergetar dan kelopak mata itu terbuka. Di tatapnya wajah Jonathan yang kala itu sangat sendu dan penuh dengan kesedihan. Matanya merah dan wajahnya pucat pasi.
Shella langsung bangkit dan menangkap wajah Jonathan.
"Joe... sudah pulang!" menatap kearah jam dinding dan terlihat jarum jam menunjukkan pukul lima pagi. "Kau baru pulang?" tanya Shella.
Jonathan hanya diam dan mencium telapak tangan Shella yang ada di pipinya.
"Joe... jawab aku? aku sangat khawatir!"
"Hanya kau, satu-satunya orang yang aku punya saat ini La. Berjanjilah kau tidak akan pernah meninggalkan aku!" kata Jonathan.