.
"Bersiaplah maka aku akan menunggu di luar, aku ada sesuatu untukmu! Kamu harus lihat nanti!" Pinta Nolan selepas mencium punggung tangan Flair yang masih lemas. Kedua alis pria itu terangkat, terkesan mencuatkan rasa penasaran Flair, membuat Flair bangkit dan mengikuti aliran tafsiran yang timbul di hatinya.
"Aku tidak bilang mau keluar denganmu! " Flair menghentikan langkah tiba-tiba dan celetuk Flair itu terasa menjengkelkan di telinga Nolan. Rupanya Flair ingin membuat pertengkaran kecil agar Nolan mau pulang, meninggalkannya,
"Jika tidak mau aku bisa menggunakan pengawalku untuk menyeretmu! Gampang bukan?" Balas Nolan ringan tanpa beban menatap mendekati Flair dengan tatapan tajam hingga Flair memundurkan langkahnya.
"Apa selamanya kamu akan memakai kekasaran semacam itu padaku? Itu pemaksaan Nolan! Aku tidak suka!" Flair merasa dirinya berhasil membuat Nolan kesal dan mungkin sebentar lagi Nolan akan memilih menyerah dan meninggalkan dirinya.